Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terdampak Pandemi, Okupansi RedDoorz Mulai Pulih

Kompas.com - 22/10/2020, 18:22 WIB
Yohana Artha Uly,
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Perhotelan menjadi sektor yang sangat terdampak pandemi Covid-19 lantaran okupansi yang anjlok sejak Maret 2020 lalu.

Kondisi ini turut dirasakan RedDoorz, platform pemesanan dan manajemen hotel daring.

Okupansi RedDoorz anjlok sepanjang pandemi, dengan penurunan paling dalam terjadi pada Maret-April 2020, seiring dengan pemberlakukan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) di beberapa wilayah Indonesia.

Baca juga: PSBB Dilonggarkan, Okupansi RedDoorz Meningkat hingga 2 Kali Lipat

VP Operations of RedDoorz Adil Mubarak mengatakan, sebelum pandemi rata-rata okupansi RedDoorz di wilayah Jakarta mencapai 73 persen, namun pada Maret-April 2020 menjadi berkisar 29 persen-38 persen.

"Covid-19 memang telah berdampak sangat besar pada RedDoorz," ujarnya dalam konferensi pers secara virtual, Kamis (22/10/2020).

Kendati demikian, seiring dengan kenormalan baru (new normal) okupansi RedDoorz mulai pulih. Ini terlihat dari peningkatakan okupansi sejak Juni 2020 hingga saat ini dengan rata-rata sebesar 50 persen.

Menurut Adil, tingkat okupansi RedDoorz tetap lebih baik dari pada rata-rata industri perhotelan, di mana pada Maret-April 2020 okupansi berkisar 9 persen-12 persen. Saat ini rata-rata okupansi industri pun sebesar 39 persen.

Baca juga: Promo RedDoorz, Ada Diskon hingga 99 Persen?

"Tapi kondisinya, kita lebih bagus dari industri, sekarang okupansi RedDoorz itu mencapai 50 persen untuk wilayah Jakarta," kata dia.

Ia menjelaskan, sejumlah strategi memang dilakukan RedDoorz untuk kembali menggaet pengunjung di tengah pandemi. Di antaranya sistem sertifikasi Hygiene Pass untuk jaringan properti RedDoorz. 

Targetnya, setengah dari total 1.400 jaringan properti RedDoorz akan disertifikasi Hygiene Pass melalui kerja sama dengan Ikatan Ahli Kesehatan Masyarakat Indonesia (IAKMI).

Adil mengatakan, Hygiene Pass meningkatkan kepercayaan pelanggan terkait penginapan yang bersih dan aman di masa pandemi. Sehingga, mampu menarik minat pelanggan untuk menggunakan RedDoorz.

"Rata-rata hotel yang sudah mendapatkan sertifikasi Hygiene Pass itu perbedaan okupansinya 7-10 persen lebih tinggi dari hotel yang tidak sertifikasi," ungkapnya.

Ia pun meyakini sektor perhotelan akan mengalami perbaikan kedepannya, seiring dengan berbagai kebijakan pemerintah untuk menstimulus perekonomian nasional. Terlebih, RedDoorz sendiri saat ini banyak mengandalkan wisatawan domestik bukan mancanegara.

"Kami optimistis, karena pemerintah sedang membuat banyak program yang membantu perhotelan dan pariwisata domestik," pungkas Adil.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jumlah Investor Kripto RI Capai 19 Juta, Pasar Kripto Nasional Dinilai Semakin Matang

Jumlah Investor Kripto RI Capai 19 Juta, Pasar Kripto Nasional Dinilai Semakin Matang

Whats New
Libur Lebaran, Injourney Proyeksi Jumlah Penumpang Pesawat Capai 7,9 Juta Orang

Libur Lebaran, Injourney Proyeksi Jumlah Penumpang Pesawat Capai 7,9 Juta Orang

Whats New
Program Peremajaan Sawit Rakyat Tidak Pernah Capai Target

Program Peremajaan Sawit Rakyat Tidak Pernah Capai Target

Whats New
Cara Cetak Kartu NPWP Hilang atau Rusak Antiribet

Cara Cetak Kartu NPWP Hilang atau Rusak Antiribet

Whats New
Produsen Cetakan Sarung Tangan Genjot Produksi Tahun Ini

Produsen Cetakan Sarung Tangan Genjot Produksi Tahun Ini

Rilis
IHSG Melemah Tinggalkan Level 7.300, Rupiah Naik Tipis

IHSG Melemah Tinggalkan Level 7.300, Rupiah Naik Tipis

Whats New
Sempat Ditutup Sementara, Bandara Minangkabau Sudah Kembali Beroperasi

Sempat Ditutup Sementara, Bandara Minangkabau Sudah Kembali Beroperasi

Whats New
Sudah Salurkan Rp 75 Triliun, BI: Orang Siap-siap Mudik, Sudah Bawa Uang Baru

Sudah Salurkan Rp 75 Triliun, BI: Orang Siap-siap Mudik, Sudah Bawa Uang Baru

Whats New
Harga Naik Selama Ramadhan 2024, Begini Cara Ritel Mendapat Keuntungan

Harga Naik Selama Ramadhan 2024, Begini Cara Ritel Mendapat Keuntungan

Whats New
Mentan Amran Serahkan Rp 54 Triliun untuk Pupuk Bersubsidi, Jadi Catatan Sejarah bagi Indonesia

Mentan Amran Serahkan Rp 54 Triliun untuk Pupuk Bersubsidi, Jadi Catatan Sejarah bagi Indonesia

Whats New
Kasus Korupsi PT Timah: Lahan Dikuasai BUMN, tapi Ditambang Swasta Secara Ilegal

Kasus Korupsi PT Timah: Lahan Dikuasai BUMN, tapi Ditambang Swasta Secara Ilegal

Whats New
4 Tips Mengelola THR agar Tak Numpang Lewat

4 Tips Mengelola THR agar Tak Numpang Lewat

Spend Smart
Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis, Stafsus Erick Thohir: Kasus yang Sudah Sangat Lama...

Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis, Stafsus Erick Thohir: Kasus yang Sudah Sangat Lama...

Whats New
Menkeu: Per 15 Maret, Kinerja Kepabeanan dan Cukai Capai Rp 56,5 Triliun

Menkeu: Per 15 Maret, Kinerja Kepabeanan dan Cukai Capai Rp 56,5 Triliun

Whats New
Siap-siap, IFSH Tebar Dividen Tunai Rp 63,378 Miliar

Siap-siap, IFSH Tebar Dividen Tunai Rp 63,378 Miliar

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com