JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian mengindikasikan adanya peran mafia pangan di tengah naiknya harga-harga pangan terutama sembako.
Pemerintah sebenarnya telah membentuk tim pengendalian inflasi daerah (TPID) yang bekerja sama dengan Satgas Pangan di masing-masing daerah untuk mengendalikan harga pangan.
Harapannya, bila ada bahan pangan yang mengalami kenaikan, maka harga bisa diketahui penyebabnya lantaran kekurangan pasokan atau karena masalah distribusi.
"Kalau supply kurang, tinggal minta daerah lain atau pusat dari impor. Kalau seandaninya yang bermasalah distribusi, bisa terjadi karena ada mafia pangan," ujar Tito ketika memberikan paparan dalam Rapat Koordinasi Nasional Pengendalian Inflasi tahun 2020 dalam video conference, Kamis (22/10/2020).
Baca juga: Jadi Salah Satu Wanita Paling Berpengaruh Dunia, Ini Kata Bos Pertamina
"Mereka menumpuk barang agar langka, begitu langka harga naik lalu mereka lempar harganya," sambung dia.
Tito pun meminta agar setiap kepala daerah bersama-sama menjaga stabilitas harga pangan. Hal itu diperlukan lantaran kondisi pandemi menyebabkan tekanan terhadap masyarakat baik dari sisi sosial maupun ekonomi.
Untuk itu, pemerintah daerah diminta melakukan kerja sama perdagangan komoditas antar daerah. Sebab setiap daerah di Indonesia memiliki komoditas andalan yang berbeda.
Baca juga: Ini Alasan Pemerintah Hanya Tanggung Airport Tax di 13 Bandara
Dengan demikian, setiap daerah diharapkan bisa mendapatkan setiap komoditas sesuai dengan kebutuhan. Kasus kelebihan pasokan pun dinilai tidak akan terjadi dan harga pangan juga jadi lebih terkendali.
"Daerah yang punya produk berlebihan di bidang A bisa kerja sama dengan produk lain yang dibutuhkan oleh mereka. Itu kita dorong kerja sama antar daerah," kata Tito.
"Jangan janya menadah tangan untuk meminta bantuan dari pusat," sambungnya.
Baca juga: Survei: 75 Persen Masyarakat Yakin Ekonomi Membaik 6 Bulan ke Depan
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.