Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Agar Tetap Cuan, Begini Strategi Investasi untuk Tahun 2021

Kompas.com - 23/10/2020, 09:06 WIB
Kiki Safitri,
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com – Kondisi pandemi Covid-19 hingga kini belum usai, padahal tidak lama lagi akan tutup tahun 2020 dan memasuki tahun 2021.

Lalu, bagaimana strategi investasi di tahun 2021 yang penuh dengan ketidakpastian ?

Presiden Direktur CSA Institute Aria Santoso mengatakan ada beberapa hal yang perlu dipersiapkan oleh para investor agar investasi dengan harapan imbal hasil tidak surut lantaran ketidakpahaman investor akan strategi yang tepat.

Baca juga: Simak, Ciri-ciri dan Modus Investasi Ilegal

Strategi investasi untuk tahun 2021 tetap pilih perusahaan yang baik, yang earningnya positif dan tetap bisa menghasilkan keuntungan,” kata Aria dalam Capital Market Summit & Expo, Kamis (22/10/2020).

Aria mengatakan, investor juga harus memahami andai kata perusahaan go public yang mengalami perlambatan dalam kinerjanya.

Strategi perusahaan untuk mempertahankan eksistensi bisnis perlu menjadi pertimbangan investor.

Dia bilang, penyesuaian strategi secara efisien pada perusahaan guna mempertahankan kriteria pendapatan tetap positif cukup penting bagi investor. Dengan begitu fundamental perusahaan teruji dalam kondisi-kondisi yang bergejolak.

Baca juga: Investor Perlu Pahami Risiko Investasi, Kenapa?

“Andaikan memang perusahaan mengalami perlambatan, kita bisa melihat bagaimana manajemen bisa menguasainya dengan baik. Kalaupun terjadi penurunan, tentunya penurunan tidak telalu dalam,” jelas dia.

Aria juga menyarankan, investor untuk mencari perusahaan yang masih memiliki pertumbuhan dalam kinerjanya, seperti laba korporasi yang positif, dan supply demand yang seimbang.

“Kita melihat masih ada bebeapa emiten yang bisa memertahankan pertumbuhan. Paling tidak jika ada perlambatan, perlambatan tidak terdalu dalam,” jelas dia.

Lalu, hal terpenting yang menjadi pertanyaan adalah, kapan investor harus mulai membeli saham? Anda tentunya harus mengingat, ketika kondisi-kondisi tidak terduga yang berdampak pada valuasi saham yang mengalami penurunan, hal ini justru bisa dimanfaatkan untuk potensi cuan yang lebih tinggi.

“Pelemahan-pelemahan harga itu, ketepanan dimana kita bisa beli. Kondisi seperti ini adalah kondisi sangat bagus ketika kita bisa memilih sahamyang sangat murah. Saat ada pelemahan, kekhawatiran , itu adalah kesempatan kita untuk akumulasi beli perusahaan yang bagus,” ujar dia.

Kemudian, Aria mengingatkan agar investor tetap membagi risiko investasi dengan diversifikasi. Dengan melakukan diversifikasi, maka akan meminimalisir risiko kerugian investor.

“Jadi jumlah emiten yang kita beli boleh kita bagi, jangan cuma fokus pada satu emiten saja, jadi bisa diabgi 5-10 emiten,” jelas dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Aliran Modal Asing Keluar Rp 21,46 Triliun dari RI Pekan Ini

Aliran Modal Asing Keluar Rp 21,46 Triliun dari RI Pekan Ini

Whats New
Kementerian PUPR Buka 26.319 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Kementerian PUPR Buka 26.319 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Whats New
[POPULER MONEY] Kartu Prakerja Gelombang 66 Dibuka | Luhut dan Menlu China Bahas Kelanjutan Kereta Cepat Sambil Makan Durian

[POPULER MONEY] Kartu Prakerja Gelombang 66 Dibuka | Luhut dan Menlu China Bahas Kelanjutan Kereta Cepat Sambil Makan Durian

Whats New
Ada Konflik di Timur Tengah, RI Cari Alternatif Impor Migas dari Afrika dan Amerika

Ada Konflik di Timur Tengah, RI Cari Alternatif Impor Migas dari Afrika dan Amerika

Whats New
Langkah PAI Jawab Kebutuhan Profesi Aktuaris di Industri Keuangan RI

Langkah PAI Jawab Kebutuhan Profesi Aktuaris di Industri Keuangan RI

Whats New
Akar Masalah BUMN Indofarma Belum Bayar Gaji Karyawan

Akar Masalah BUMN Indofarma Belum Bayar Gaji Karyawan

Whats New
Nestapa BUMN Indofarma, Sudah Disuntik APBN, tapi Rugi Terus

Nestapa BUMN Indofarma, Sudah Disuntik APBN, tapi Rugi Terus

Whats New
Tol Japek II Selatan Diyakini Jadi Solusi Kemacetan di KM 66

Tol Japek II Selatan Diyakini Jadi Solusi Kemacetan di KM 66

Whats New
Punya Gaji Tinggi, Simak Tugas Aktuaris di Industri Keuangan

Punya Gaji Tinggi, Simak Tugas Aktuaris di Industri Keuangan

Whats New
Nasib BUMN Indofarma: Rugi Terus hingga Belum Bayar Gaji Karyawan

Nasib BUMN Indofarma: Rugi Terus hingga Belum Bayar Gaji Karyawan

Whats New
Pembatasan Pembelian Pertalite dan Elpiji 3 Kg Berpotensi Berlaku Juni 2024

Pembatasan Pembelian Pertalite dan Elpiji 3 Kg Berpotensi Berlaku Juni 2024

Whats New
OJK Sebut 12 Perusahaan Asuransi Belum Punya Aktuaris

OJK Sebut 12 Perusahaan Asuransi Belum Punya Aktuaris

Whats New
OJK Cabut Izin Usaha BPR Syariah Saka Dana Mulia di Kudus

OJK Cabut Izin Usaha BPR Syariah Saka Dana Mulia di Kudus

Whats New
Ada Indikasi TPPU lewat Kripto, Indodax Perketat Pengecekan Deposit

Ada Indikasi TPPU lewat Kripto, Indodax Perketat Pengecekan Deposit

Whats New
Produk Petrokimia Gresik Sponsori Tim Bola Voli Proliga 2024

Produk Petrokimia Gresik Sponsori Tim Bola Voli Proliga 2024

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com