“Dengan menggandeng Yayasan Buddha Tzu Chi Indonesia dan Kadin, obat herbal Lian Hua hingga kini sudah tersalurkan lebih dari 1 juta kapsul kepada karyawan kami maupun masyarakat luas,” ujar Sulistiyanto.
Sulistiyanto menyampaikan, belakangan ini pihaknya bersama para tokoh masyarakat dan industri bergabung dalam Gerakan Pake Masker.
Gerakan yang telah mendapatkan restu dari Presiden Joko Widodo (Jokowi) ini, turut aktif melakukan donasi serta kampanye publik akan pentingnya pemakaian masker yang benar.
Baca juga: Lewat Program PSR, Sinar Mas Agribusiness and Food Berusaha Tingkatkan Produktivitas Sawit Petani
“Karena vaksin yang dapat kita akses saat ini adalah mengenakan masker dengan baik, maka sangat perlu untuk mematuhi protokol kesehatan,” ujar Sulistiyanto.
Dalam kesempatan ini, Sinar Mas menjadikan pandemi Covid-19 sebagai momentum memperkokoh budaya inovasi, menyempurnakan rantai pasok, sekaligus menjangkau potensi ekonomi masyarakat luas.
Momentum tersebut turut menjadi bahasan dalam peringatan hari jadi Sinar Mas ke-82, yang jatuh pada 3 Oktober 2020.
“Dalam hidup ini, kesehatan adalah prioritas utama, ekonomi selanjutnya. Apabila keduanya tak terpenuhi, akan timbul berbagai permasalahan sosial,” imbuh Franky.
Pada kesempatan yang sama Ekonomi Senior Institute for Development of Economics and Finance (INDEF) Aviliani menilai, langkah Sinar Mas dengan menggandeng usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) setempat adalah contoh inovasi yang belum dilakukan perusahaan lain.
“Dengan menggandeng UMKM masuk ke dalam rantai pasok perusahaan, ini dapat menaik kelaskan UMKM,” ujar Aviliani.
Adapun upaya tersebut telah dilakukan sejumlah pilar bisnis Sinar Mas melalui program Desa Makmur Peduli Api.
Tulis komentar dengan menyertakan tagar #JernihBerkomentar dan #MelihatHarapan di kolom komentar artikel Kompas.com. Menangkan E-Voucher senilai Jutaan Rupiah dan 1 unit Smartphone.
Syarat & Ketentuan