Soal risiko investasi di fintech lending adalah kredit macet atau gagal bayar dari pihak peminjam. Namun, biasanya dapat diminimalisasi perusahaan fintech, salah satunya melakukan seleksi ketat terhadap calon peminjam agar tidak terjadi risiko tersebut yang dapat merugikan investor.
Punya duit Rp 100.000, jangan takut investasi saham. Investasi ini makin terjangkau semua kalangan, seperti mahasiswa dan ibu rumah tangga. Bukan investasi mewah lagi.
Dengan uang cepek ceng, kamu bisa mengoleksi beberapa saham. Pilih saham yang harganya murah atau beli saat harganya turun, tetapi punya fundamental keuangan yang kuat.
Untuk diketahui, 1 lot = 100 lembar saham. Kalau kamu beli 1 lot saham emiten A misalnya dengan harga Rp 500 per lembarnya, modal investasi cuma Rp 50.000 saja. Dengan uang Rp 100.000, kamu bisa dapat 2 lot saham perusahaan tersebut.
Kelebihan investasi saham, investor akan memperoleh capital gain atau keuntungan dari kenaikan harga saham, serta mengantongi dividen atau pembagian keuntungan perusahaan.
Hanya saja kamu perlu tahu bahwa investasi saham termasuk kategori high risk. Jadi, pastikan kamu memiliki dasar pengetahuan investasi saham, memahami cara jual beli saham, serta mampu mengelola risikonya dengan tepat sehingga cuan maksimal.
Investasi reksadana sangat cocok buat pemula. Produk investasi yang aman karena rendah risiko, tetapi menguntungkan. Mudah pula dijual atau dicairkan jika sewaktu-waktu membutuhkan dana mendesak.
Tinggal pilih sesuai tujuan dan jangka waktu investasimu. Ada reksadana pasar uang (pas untuk investasi jangka waktu kurang dari 1 tahun), reksadana pendapatan tetap (1-3 tahun), reksadana campuran (3-5 tahun), dan reksadana saham (lebih dari 5 tahun).
Modal investasi reksadana kini makin murah. Terutama reksadana online atau yang dibeli dari situs belanja online. Dimulai dari setoran Rp 10.000. Selain itu, investasi pada produk ini juga bebas Pajak Penghasilan (PPh).
Baca Juga: Cara Mencairkan Reksadana di IPOTGO, Tokopedia, Bukalapak, dan Bareksa
Mau investasi yang lebih aman? Emas jawabannya. Fluktuasi harga emas tidak terlalu tinggi, seperti saham. Nilainya relatif lebih stabil, bahkan cenderung meningkat setiap tahun.
Return-nya hingga 12 persen per tahun.
Tulis komentar dengan menyertakan tagar #JernihBerkomentar dan #MelihatHarapan di kolom komentar artikel Kompas.com. Menangkan E-Voucher senilai Jutaan Rupiah dan 1 unit Smartphone.
Syarat & Ketentuan