Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

[POPULER DI KOMPASIANA] Setahun Jokowi-Ma'ruf | Hari Santri Nasional | Ulang Tahun ke-12 Kompasiana

Kompas.com - 24/10/2020, 16:10 WIB
Harry Rhamdhani

Penulis

KOMPASIANA--Pada masa setahun pemerintahan Joko Widodo dan Ma'ruf Amin masalah komunikasi politik kepada publik dianggap paling kentara. Akibatnya, muncil investasi kekecewaan dari publik.

Pemerintah mesti membuka komunikasi politik agar proses pembuatan kebijakan yang ditujukan kepada publik lebih bersifat dialogis. Mendengarkan dan menyerap aspirasi rakyat.

Akibatnya, sejumlah produk kebijakan publik seringkali diikuti dengan berbagai kontroversi dan protes.

Maka tidak heran jika banyak sekali yang menilai bahwa setahun Joko Widodo dan Ma'ruf Amin justru makin jauh berjarak dengan rakyat.

Selain kritik dan analisis mengenai tahun pertama pemerintahan Joko Widodo dan Ma'ruf Amin, pada pekan ini juga Kompasiana diramaikan konten-konten hari santri hingga perayaan 12 tahun Kompasiana.

Inilah 5 konten terpopuler dan menarik di Kompasiana dalam sepekan:

1. Ketika Presiden Jokowi Tanpa Beban Politik, Kenapa Banyak Intrik?

Satu hari satelah dilantik, publik berharap pemerintahan Joko Widodo dan Ma'ruf Amin akan ngebut, tancap gas dalam mengeksekusi berbagai program yang telah dicanangkan, termasuk yang dipaparkan sewaktu kampanye pilpres.

Menurut pandangan Kompasianer Irwan Rinaldi, ada kekhawatiran bahwa pandemi akan semakin sulit dibendung, justru karena pembatasan sosial yang diperlonggar untuk menggerakkan ekonomi.

Lebih lanjut, protes kepada pemerintah berlanjut kala DPR menyetujui RUU Cipta Kerja Omnibus Law yang digagas oleh Pemerintah.

"Tampaknya UU Cipta Kerja bisa ditafsirkan sebagai buah dari kepemimpinan tanpa beban politik," tulis Kompasianer Irwan Rinaldi.

Maksudnya, Jokowi berani melakukan tindakan yang tidak populer, namun untuk jangka panjang diyakini akan terasa manfaatnya bagi masyarakat banyak. (Baca selengkapnya)

2. Hari Santri: Berjihad Tanpa Henti Membangun Kesehatan Pesantren

Masalah kesehatan, rasa-rasanya, menjadi fokus utama pada beberapa bulan belakangan ini. Memang tekait pandemi covid-19, namun menjadi titik balik untuk memperbaiki hingga membangun fasilat kesehatan yang lebih baik lagi.

Seperti halnya Kompasianer Abdul, kita tidak bisa memungkiri jika masih banyak pesantren yang tidak dapat perhatian baik guna menyelesaikan masalah kesehatan.

Kasus penyakit klasik pesantren yang berhubungan buruknya sanitasi misalnya diare dan ISPA masih sangat sering ditemukan. Apalagi untuk penyakit kulit, kita tak sulit untuk menemukan santri gudikan yang sibuk menggaruk-garuk gatal di pagi dan malam hari.

Hari Santri tahun ini, tulis Kompasianer Abdul, seyogianya menjadi momen pemantik semangat berjihad memperbaiki kesehatan menyeluruh di lingkungan pesantren.

"Mesti segera diwujudkan dalam bentuk langkah-langkah yang konkrit dan konsisten untuk mengatasi semua permasalahan kesehatan yang sudah bertahun-tahun bercokol di lingkungan pesantren," lanjutnya. (Baca selengkapnya)

3. Seni Bertetangga di Desa: Merawat Tradisi, Mengawetkan Budaya, dan Menguatkan Solidaritas

Nikmatnya bertetangga, dengan segala masalah sosial yang ada, adalah kegiatan-kegiatan yang dilakukan secara bersama. Saat ada hajatan, misalnya.

Kegiatan yang cukup menonjol, tulis Kompasianer Suradin, adalah persiapan konsumsi: ibu-ibu terlihat sangat sibuk memasak segala jenis makanan.

Di desa, ketika dilangsungkan suatu hajatan, warga akan datang berbondong-bondong untuk menyukseskan suatu acara.

"Satu warga punya hajatan, hampir semua warga akan mengambil bagian. Mereka memberikan kontribusi dan sumbangsih tanpa pamrih," lanjutnya. (Baca selengkapnya)

4. Gerakan Yoga Ini Efektif Mengecilkan dan Mengencangkan Perut

Yoga merupakan aktivitas fisik yang melibatkan meditasi dengan teknik peregangan, pernapasan, keseimbangan, dan kelenturan tubuh untuk mencapai keselarasan dan harmoni antara emosi, jiwa, mental, spiritualitas, dan tubuh kita.

Maka, dengan semakin kita malakukan yoga akan mengasah fokus mental dan membuang racun keluar dari dalam tubuh.

Namun, setelah banyak melakukan yoga, ternyata Kompasianer Lilik Fatimah bisa mendapat manfaat lain: mengecilkan dan mengecangkan perut.

"Selain aman, olahraga Yoga ada gerakan efektif khusus untuk mengolah otot-otot di sekitar area perut," tulis Kompasianer Lilik Fatimah.

Mau tahu gerakan-gerakan apa saja dalam yoga? Silakan baca selengkapnya di sini.

5. Yang Terpisah Lalu Dipertemukan di Kompasiana

Kompasianer Listhia HR ingat betul ketika artikelnya pertama kali mendapat tempat Headline di Kompasiana.

"Opa (Tjiptadinata Effendi) adalah kompasianer pertama yang memberi saya rambu-rambu. Memberi tahu saya bahwa ternyata tulisan saya berkesempatan menjadi Headline," tulisnya.

Bermula dari perkenalan dan sapaan lewat kolom komentar itu, Kompasianer Listhia HR membuat kita dikenal lewat tulisan.

Dari tulisan yang dibuat di Kompasiana, membuat makin banyak saling mengenal penulisnya seiring sering membaca pikirannya. (Baca selengkapnya)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Survei Prudential: 68 Persen Warga RI Pertimbangkan Proteksi dari Risiko Kesehatan

Survei Prudential: 68 Persen Warga RI Pertimbangkan Proteksi dari Risiko Kesehatan

Earn Smart
7 Contoh Kebijakan Fiskal di Indonesia, dari Subsidi hingga Pajak

7 Contoh Kebijakan Fiskal di Indonesia, dari Subsidi hingga Pajak

Whats New
'Regulatory Sandbox' Jadi Ruang untuk Perkembangan Industri Kripto

"Regulatory Sandbox" Jadi Ruang untuk Perkembangan Industri Kripto

Whats New
IHSG Melemah 0,83 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Susut

IHSG Melemah 0,83 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Susut

Whats New
Nasabah Bank DKI Bisa Tarik Tunai Tanpa Kartu di Seluruh ATM BRI

Nasabah Bank DKI Bisa Tarik Tunai Tanpa Kartu di Seluruh ATM BRI

Whats New
Genjot Layanan Kesehatan, Grup Siloam Tingkatkan Digitalisasi

Genjot Layanan Kesehatan, Grup Siloam Tingkatkan Digitalisasi

Whats New
Pelita Air Siapkan 273.000 Kursi Selama Periode Angkutan Lebaran 2024

Pelita Air Siapkan 273.000 Kursi Selama Periode Angkutan Lebaran 2024

Whats New
Puji Gebrakan Mentan Amran, Perpadi: Penambahan Alokasi Pupuk Prestasi Luar Biasa

Puji Gebrakan Mentan Amran, Perpadi: Penambahan Alokasi Pupuk Prestasi Luar Biasa

Whats New
Pengertian Kebijakan Fiskal, Instrumen, Fungsi, Tujuan, dan Contohnya

Pengertian Kebijakan Fiskal, Instrumen, Fungsi, Tujuan, dan Contohnya

Whats New
Ekspor CPO Naik 14,63 Persen pada Januari 2024, Tertinggi ke Uni Eropa

Ekspor CPO Naik 14,63 Persen pada Januari 2024, Tertinggi ke Uni Eropa

Whats New
Tebar Sukacita di Bulan Ramadhan, Sido Muncul Beri Santunan untuk 1.000 Anak Yatim di Jakarta

Tebar Sukacita di Bulan Ramadhan, Sido Muncul Beri Santunan untuk 1.000 Anak Yatim di Jakarta

BrandzView
Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Whats New
Tinjau Panen Raya, Mentan Pastikan Pemerintah Kawal Stok Pangan Nasional

Tinjau Panen Raya, Mentan Pastikan Pemerintah Kawal Stok Pangan Nasional

Whats New
Kenaikan Tarif Dinilai Jadi Pemicu Setoran Cukai Rokok Lesu

Kenaikan Tarif Dinilai Jadi Pemicu Setoran Cukai Rokok Lesu

Whats New
Puasa Itu Berhemat atau Boros?

Puasa Itu Berhemat atau Boros?

Spend Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com