Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Satgas PEN: Bergerak Bersama, Jangan Buang Waktu Pertentangkan Covid-19

Kompas.com - 24/10/2020, 18:41 WIB
Fika Nurul Ulya,
Bambang P. Jatmiko

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Satgas Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN), Budi Gunadi Sadikin meminta masyarakat tidak perlu membuang waktu untuk mempertentangkan pandemi Covid-19.

Sebab, melawan Covid-19 hanya bisa dilakukan dengan pendekatan secara bersama-sama secara eksklusif. Pemerintah tidak bisa bekerja sendiri melawan Covid-19 melalui program-programnya.

"Pendekatan ini enggak bisa by authority, (melawan Covid-19) ini bisa by influence. Harus bersama membangun, enggak mungkin pemerintah mengerjakan sendiri. Jadi bersama-sama lebih baik rather than pertentangan, buang waktu aja," kata Budi dalam Kompas Talks "Vaksin Covid-19", Sabtu, (24/10/2020).

Baca juga: Sri Mulyani: Belanja Pemda untuk Pemulihan Ekonomi Masih Sangat Minim

Budi menuturkan, pemerintah dan masyarakat harus bersama-sama siap bila sewaktu-waktu krisis seperti Covid-19 kembali muncul.

Di China, virus Sars Cov-1 sudah muncul lebih dulu pada tahun 2003. Artinya, bukan tidak mungkin virus seperti Sars Cov-2 kembali muncul di tahun-tahun mendatang.

"Mungkin Sars Cov-3 dan Sars Cov-4 bakal keluar lagi. Bukan Zaman saya. Zaman anak-anak kita. Ya kita harus siap," sebut Budi.

Budi menyebut, persiapan itu harus menyeluruh di 4 pilar, antara lain diagnostik, layanan kesehatan (treatment), perbaikan layanan kesehatan, dan vaksin.

Empat pilar ini pula lah yang direkomendasikan Organisasi Kesehatan Dunia (World Health Organization/WHO) kepada seluruh negara yang tengah melawan pandemi Covid-19.

Dengan demikian, pemerintah perlu menyiapkan anggaran maupun SDM yang mumpuni.

"Mereka tidak menyarankan satu (pilar), mereka menyarankan 4. Empat-empatnya harus berjalan beriringan. Kita harus siapkan empat-empatnya, dari strategi deteksinya, dari layanannya, puskesmasnya, dari rumah sakitnya, dan vaksinnya," papar Budi.

Baca juga: Fintech Bisa Bantu Dongkrak Inklusi Keuangan dan Pemulihan Ekonomi

Adapun saat ini, pemerintah terus memperbaiki 4 pilar tersebut karena vaksin bukan satu-satunya kunci melawan pandemi Covid-19. Keempat pilar itu terus digenjot agar pandemi Covid-19 bisa diatasi.

"Kita dibantu semua orang, dibantu Menteri Luar Negeri, dibantu duta besar, dibantu Pak Luhut dan stafnya. Sementara untuk vaksin kita ditugaskan untuk mendapatkan secepatnya dan sebanyak-banyaknya, tetap memenuhi standar safety WHO. Jangan keduluan sama negara lain. Kita dekati semuanya (produsen vaksin)," pungkas Budi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harga Bahan Pokok Sabtu 20 April 2024, Harga Ikan Tongkol Naik

Harga Bahan Pokok Sabtu 20 April 2024, Harga Ikan Tongkol Naik

Whats New
Aliran Modal Asing Keluar Rp 21,46 Triliun dari RI Pekan Ini

Aliran Modal Asing Keluar Rp 21,46 Triliun dari RI Pekan Ini

Whats New
Kementerian PUPR Buka 26.319 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Kementerian PUPR Buka 26.319 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Whats New
[POPULER MONEY] Kartu Prakerja Gelombang 66 Dibuka | Luhut dan Menlu China Bahas Kelanjutan Kereta Cepat Sambil Makan Durian

[POPULER MONEY] Kartu Prakerja Gelombang 66 Dibuka | Luhut dan Menlu China Bahas Kelanjutan Kereta Cepat Sambil Makan Durian

Whats New
Ada Konflik di Timur Tengah, RI Cari Alternatif Impor Migas dari Afrika dan Amerika

Ada Konflik di Timur Tengah, RI Cari Alternatif Impor Migas dari Afrika dan Amerika

Whats New
Langkah PAI Jawab Kebutuhan Profesi Aktuaris di Industri Keuangan RI

Langkah PAI Jawab Kebutuhan Profesi Aktuaris di Industri Keuangan RI

Whats New
Akar Masalah BUMN Indofarma Belum Bayar Gaji Karyawan

Akar Masalah BUMN Indofarma Belum Bayar Gaji Karyawan

Whats New
Nestapa BUMN Indofarma, Sudah Disuntik APBN, tapi Rugi Terus

Nestapa BUMN Indofarma, Sudah Disuntik APBN, tapi Rugi Terus

Whats New
Tol Japek II Selatan Diyakini Jadi Solusi Kemacetan di KM 66

Tol Japek II Selatan Diyakini Jadi Solusi Kemacetan di KM 66

Whats New
Punya Gaji Tinggi, Simak Tugas Aktuaris di Industri Keuangan

Punya Gaji Tinggi, Simak Tugas Aktuaris di Industri Keuangan

Whats New
Nasib BUMN Indofarma: Rugi Terus hingga Belum Bayar Gaji Karyawan

Nasib BUMN Indofarma: Rugi Terus hingga Belum Bayar Gaji Karyawan

Whats New
Pembatasan Pembelian Pertalite dan Elpiji 3 Kg Berpotensi Berlaku Juni 2024

Pembatasan Pembelian Pertalite dan Elpiji 3 Kg Berpotensi Berlaku Juni 2024

Whats New
OJK Sebut 12 Perusahaan Asuransi Belum Punya Aktuaris

OJK Sebut 12 Perusahaan Asuransi Belum Punya Aktuaris

Whats New
OJK Cabut Izin Usaha BPR Syariah Saka Dana Mulia di Kudus

OJK Cabut Izin Usaha BPR Syariah Saka Dana Mulia di Kudus

Whats New
Ada Indikasi TPPU lewat Kripto, Indodax Perketat Pengecekan Deposit

Ada Indikasi TPPU lewat Kripto, Indodax Perketat Pengecekan Deposit

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com