Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Curhat Lo Kheng Hong Soal Istri yang Dominan dalam Keuangan Keluarga

Kompas.com - 26/10/2020, 16:12 WIB
Kiki Safitri,
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com – Salah seorang investor pasar modal sukses, Lo Kheng Hong menceritakan bagaimana peran istrinya dalam mengelola keuangan keluarga sehingga ia bisa sukses disejajarkan dengan Warren Buffett saat ini.

Lo mengatakan, sikap istrinya yang memberikan kebebasan kepadanya untuk mengelola keuangan adalah kunci kesuksesannya di pasar modal.

Dia bersyukur, istrinya tidak dominan mengenai keuangan, sehingga ia bisa berusaha menggali potensi keuntungan di pasar modal.

Baca juga: Tips Investasi di Pasar Modal saat Pandemi Covid-19 ala Lo Kheng Hong

“Mengenai pasangan, saya bersukur sekali istri saya sangat percaya. Andai istri saya tidak mempercayakan saya, mungkin saya akan menjadi suami yang bodoh,” kata Lo dalam virtual konferensi Capital Market Summit & Expo, Sabtu (24/10/2020).

Dia bilang, istri yang dominan dalam keuangan bisa membuat dirinya bodoh karena usaha apapun yang ingin dilakukan tentunya akan sulit.

“Ibu-ibu yang memegang uang keluarga, akan membuat si bapak ini menjadi bodoh, karena apapun mau usaha tidak diberikan, coba kalau istri saya dominan, mungkin saya tidak seperti ini,” tegas dia.

Lo menjelaskan, proses memahami pasar modal bukan waktu yang singkat.

Baca juga: Ini Strategi Investor Kawakan Lo Kheng Hong dan Eyang Ratman di Tengah Merahnya IHSG

Sebagai seorang yang berpendidikan sastra, awal menjadi investor ia sangat tidak memahami investasi dan ekonomi. Ia pun kerap mengalami kegagalan ketika mulai berinvestasi.

Dari kegagalan membuat ia belajar mengenal dan memahami pasar modal, hingga ia sukses saat ini. Di sisi lain, sebagai seorang investor sukses, Lo sangat mengidolakan sektor komoditas.

Menurut dia, sektor komoditas merupakan sektor yang paling cepat bullish ketika harganya terdorong turun.

Selain itu, alasan Lo memfavoritkan sektor komoditas, adalah karena sektor komoditas sangat menguntungkan dengan potensi perolehan capital gain yang cukup besar dibanding sektor lain.

“Saya banyak mendapatkan keuntungan dari sektor komoitas, kalau saya beli sektor lain belum tentu bisa dapat capital gain yang sehebat itu, tentu saja saya suka ke (sektor) komoditas,” jelas dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Whats New
Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Whats New
Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Whats New
Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Whats New
Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Whats New
Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Whats New
Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Whats New
Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Work Smart
Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Whats New
Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Whats New
Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Whats New
Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Whats New
Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Whats New
KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

Whats New
Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com