Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Akumindo: Suka Tidak Suka, UMKM Harus Masuk ke Dunia Digital

Kompas.com - 26/10/2020, 19:05 WIB
Ade Miranti Karunia,
Bambang P. Jatmiko

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Umum Asosiasi UMKM Indonesia (Akumindo) M. Ikhsan Ingratubun menyarankan, para pelaku UMKM harus beralih memasarkan produknya melalui dunia digital.

Dia menyebut, pemasaran melalui digital sangat membantu, terutama saat pandemi virus corona (Covid-19).

"Jadi, suka atau tidak suka, mau atau tidak mau teman-teman UMKM harus masuk ke dunia digital atau dunia online," katanya dalam webinar daring 1001 Cara UMKM Menjadi Juara, Senin (26/10/2020).

Baca juga: Bos Tokopedia Ungkap Masalah Terbesar yang Dihadapi UMKM saat Berjualan di E-commerce

Meski demikian, asosiasi tetap menyarankan agar UMKM melakukan kombinasi penjualan konvensional dengan online.

"Karena tetap manusia Indonesia ini atau kita-kita ini butuh yang namanya bersosial atau ketemu. Walaupun punya (toko) kecil tetapi juga ada tersedia yang namanya online-nya," ujarnya.

Selain itu, dia berharap pemerintah membantu menyerap serta mempromosikan produk-produk UMKM. Sebagai contoh penggunaan pakaian batik dan pernak pernik buatan UMKM.

Ikhsan mengusulkan agar pemerintah lebih sering mengenakan pakaian batik buatan UMKM. Tak hanya satu kali dalam sepekan pemakaiannya.

"Memang masih tetap dibutuhkan kebijakan dari pemerintahan untuk pemberdayaan. Kenapa enggak pemerintah saat ini untuk menolong atau memberdayakan UMKM menggunakan batik itu dua atau tiga kali dalam satu minggu misalnya. Nah bagi perempuan atau wanita, menggunakan pernak-pernik dari Indonesia," katanya.

Baca juga: Ada BLT UMKM Tahap II, Ini Syarat hingga Cara Mendapatkannya

Dengan demikian, lanjut Ikhsan, penyerapan produk-produk UMKM oleh pemerintah akan mendorong seluas-luasnya atau meningkatkan penjualan omset pelaku UMKM.

"Kami dari asosiasi akan meninjau, mengevaluasi, memberikan masukan kepada pemerintah untuk bagaimana caranya peningkatan penyerapan pasar bagi produk-produk unggulan misalnya batik ini," ujarnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Survei Prudential: 68 Persen Warga RI Pertimbangkan Proteksi dari Risiko Kesehatan

Survei Prudential: 68 Persen Warga RI Pertimbangkan Proteksi dari Risiko Kesehatan

Earn Smart
7 Contoh Kebijakan Fiskal di Indonesia, dari Subsidi hingga Pajak

7 Contoh Kebijakan Fiskal di Indonesia, dari Subsidi hingga Pajak

Whats New
'Regulatory Sandbox' Jadi Ruang untuk Perkembangan Industri Kripto

"Regulatory Sandbox" Jadi Ruang untuk Perkembangan Industri Kripto

Whats New
IHSG Melemah 0,83 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Susut

IHSG Melemah 0,83 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Susut

Whats New
Nasabah Bank DKI Bisa Tarik Tunai Tanpa Kartu di Seluruh ATM BRI

Nasabah Bank DKI Bisa Tarik Tunai Tanpa Kartu di Seluruh ATM BRI

Whats New
Genjot Layanan Kesehatan, Grup Siloam Tingkatkan Digitalisasi

Genjot Layanan Kesehatan, Grup Siloam Tingkatkan Digitalisasi

Whats New
Pelita Air Siapkan 273.000 Kursi Selama Periode Angkutan Lebaran 2024

Pelita Air Siapkan 273.000 Kursi Selama Periode Angkutan Lebaran 2024

Whats New
Puji Gebrakan Mentan Amran, Perpadi: Penambahan Alokasi Pupuk Prestasi Luar Biasa

Puji Gebrakan Mentan Amran, Perpadi: Penambahan Alokasi Pupuk Prestasi Luar Biasa

Whats New
Pengertian Kebijakan Fiskal, Instrumen, Fungsi, Tujuan, dan Contohnya

Pengertian Kebijakan Fiskal, Instrumen, Fungsi, Tujuan, dan Contohnya

Whats New
Ekspor CPO Naik 14,63 Persen pada Januari 2024, Tertinggi ke Uni Eropa

Ekspor CPO Naik 14,63 Persen pada Januari 2024, Tertinggi ke Uni Eropa

Whats New
Tebar Sukacita di Bulan Ramadhan, Sido Muncul Beri Santunan untuk 1.000 Anak Yatim di Jakarta

Tebar Sukacita di Bulan Ramadhan, Sido Muncul Beri Santunan untuk 1.000 Anak Yatim di Jakarta

BrandzView
Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Whats New
Tinjau Panen Raya, Mentan Pastikan Pemerintah Kawal Stok Pangan Nasional

Tinjau Panen Raya, Mentan Pastikan Pemerintah Kawal Stok Pangan Nasional

Whats New
Kenaikan Tarif Dinilai Jadi Pemicu Setoran Cukai Rokok Lesu

Kenaikan Tarif Dinilai Jadi Pemicu Setoran Cukai Rokok Lesu

Whats New
Puasa Itu Berhemat atau Boros?

Puasa Itu Berhemat atau Boros?

Spend Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com