Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Saat Sri Mulyani Mengaku Pernah Dapat Rapor Merah Kala Sekolah...

Kompas.com - 27/10/2020, 07:10 WIB
Mutia Fauzia,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati beberapa waktu lalu baru saja mendapatkan penghargaan menteri keuangan terbaik di kawasan Asia Pasifik dari majalah Global Markets.

Penghargaan tersebut dia dapatkan dua kali, yakni tahun 2018 dan 2020.

Selain itu, Sri Mulyani juga beberapa kali menduduki posisi penting, tak hanya di Indonesia namun juga lembaga internasional. Sebelum kembali menduduki kursi menteri keuangan, Sri Mulyani sempat menjadi seorang direktur pelaksana di Bank Dunia.

Baca juga: Sri Mulyani Bikin Aturan Rapat Kemenkeu di Luar Jam Sekolah, Mengapa?

Namun, siapa sangka dia pernah mendapatkan nilai merah atau di bawah rata-rata kala sekolah dulu.

"Saya pernah mendapatkan nilai merah. Dan di keluarga saya, kakak saya juara kelas, adik saya juara kelas. Terus tiba-tiba saya dapat nilai merah," ujarnya dalam acara cerita di Kemenkeu Mengajar secara virtual, Jakarta, Senin (26/10/2020).

Sri Mulyani mengaku dilahirkan dalam keluarga dengan kelebihan yang mungkin tidak dinikmati keluarga lain. Yakni, latar belakang orang tuanya yang kental dengan pendidikan.

Kedua orang tuanya yang berprofesi dosen itu memiliki pola didik yang berbeda dengan orang tua lain.

Kala dirinya mendapat nilai merah, justru tetap suportif dan tidak memarahi dirinya karena telah mendapatkan nilai yang jeblok.

"Oh ini bagus rapot kamu seperti ada lipstiknya. Jadi saya punya nilai merah bukan dimarah-marahi, kenapa kamu punya nilai merah. Apalagi gurunya adalah ternyata temannya ibu saya," ujar Sri Mulyani.

Baca juga: Cerita Sri Mulyani soal Reformasi Kemenkeu: Dulu Urus Pencairan Anggaran Perlu Bawa Map Isi Uang Sogokan...

"Jadi mereka (orang tuanya) tidak pernah menganggap itu suatu skandal. Jadi orang tua saya tahu bagaimana meningkatkan rasa percaya diri anaknya. Sehingga mereka tidak easily down," kata dia.

Belajar dari orang tuanya, Sri Mulyani menilai menjadi orang tua bisa diumpamakan seperti menjadi pemilik kebun atau garderner. Karena setiap anak memiliki keunikannya tersendiri, mereka bisa tumbuh dan berkembang dengan cara mereka sendiri. Dan lingkungan membentuk anak-anak untuk bisa menjadi apapun yang mereka inginkan.

"Parenting seperti garderner. Jangan sampai anak anda sebetulnya cantik seperti bunga anggrek, tapi dipaksa untuk menjadi bunga mawar. Saya menjadi orang tua, saya tidak mengajar-ajari anak saya jadi apa. Kalau mereka tanya, bisa tanya saya atau ke orang lain juga," kata Sri Mulyani menutup ceritanya.

Baca juga: Sri Mulyani Mau Gratiskan Sertifikasi Halal untuk UMKM

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Mendag Ungkap Penyebab Harga Bawang Merah Tembus Rp 80.000 Per Kilogram

Mendag Ungkap Penyebab Harga Bawang Merah Tembus Rp 80.000 Per Kilogram

Whats New
Hadapi Tantangan Perubahan Iklim, Kementan Gencarkan Pompanisasi hingga Percepat Tanam Padi

Hadapi Tantangan Perubahan Iklim, Kementan Gencarkan Pompanisasi hingga Percepat Tanam Padi

Whats New
Panen Ganda Kelapa Sawit dan Padi Gogo, Program PSR dan Kesatria Untungkan Petani

Panen Ganda Kelapa Sawit dan Padi Gogo, Program PSR dan Kesatria Untungkan Petani

Whats New
Alasan BI Menaikkan Suku Bunga Acuan jadi 6,25 Persen

Alasan BI Menaikkan Suku Bunga Acuan jadi 6,25 Persen

Whats New
Cara dan Syarat Gadai Sertifikat Rumah di Pegadaian

Cara dan Syarat Gadai Sertifikat Rumah di Pegadaian

Earn Smart
Cara dan Syarat Gadai HP di Pegadaian, Plus Bunga dan Biaya Adminnya

Cara dan Syarat Gadai HP di Pegadaian, Plus Bunga dan Biaya Adminnya

Earn Smart
Peringati Hari Konsumen Nasional, Mendag Ingatkan Pengusaha Jangan Curang Jika Mau Maju

Peringati Hari Konsumen Nasional, Mendag Ingatkan Pengusaha Jangan Curang Jika Mau Maju

Whats New
United Tractors Bagi Dividen Rp 8,2 Triliun, Simak Jadwalnya

United Tractors Bagi Dividen Rp 8,2 Triliun, Simak Jadwalnya

Whats New
Kunjungan ke Indonesia, Tim Bola Voli Red Sparks Eksplor Jakarta bersama Bank DKI dan JXB

Kunjungan ke Indonesia, Tim Bola Voli Red Sparks Eksplor Jakarta bersama Bank DKI dan JXB

Whats New
Suku Bunga Acuan Naik Jadi 6,25 Persen, Bos BI: Untuk Memperkuat Stabilitas Rupiah

Suku Bunga Acuan Naik Jadi 6,25 Persen, Bos BI: Untuk Memperkuat Stabilitas Rupiah

Whats New
KEJU Bakal Tebar Dividen, Ini Besarannya

KEJU Bakal Tebar Dividen, Ini Besarannya

Earn Smart
Program Gas Murah Dinilai ‘Jadi Beban’ Pemerintah di Tengah Konflik Geopolitik

Program Gas Murah Dinilai ‘Jadi Beban’ Pemerintah di Tengah Konflik Geopolitik

Whats New
Catatkan Kinerja Positif, Rukun Raharja Bukukan Laba Bersih 8 Juta Dollar AS pada Kuartal I-2024

Catatkan Kinerja Positif, Rukun Raharja Bukukan Laba Bersih 8 Juta Dollar AS pada Kuartal I-2024

Whats New
Luhut Sambangi PM Singapura, Bahas Kerja Sama Carbon Capture Storage dan Blue Food

Luhut Sambangi PM Singapura, Bahas Kerja Sama Carbon Capture Storage dan Blue Food

Whats New
Honda Prospect Motor Buka Lowongan Kerja, Cek Posisi dan Syaratnya

Honda Prospect Motor Buka Lowongan Kerja, Cek Posisi dan Syaratnya

Work Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com