Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

4 Strategi BEI Tahun Depan

Kompas.com - 27/10/2020, 14:44 WIB
Kiki Safitri,
Yoga Sukmana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - PT Bursa Efek Indonesia (BEI) telah melakukan finalisasi master plan untuk periode 2021-2025, yang disusun sejak akhir tahun 2019 berdasarkan hasil diskusi dengan para stakeholders.

Sebagai upaya untuk terus bertumbuh, BEI menerapkan sejumlah inisiatif dalam 4 pilar utama, antara lain meningkatkan efisiensi sebagai Bursa Efek dalam penggalangan dana dan aktivitas perdagangan untuk menarik partisipasi yang lebih besar.

Direktur Utama BEI Inarno Djajadi mengatakan, efisiensi ini dapat meliputi serangkaian inisiatif yang ditujukan untuk mengoptimalkan core function Bursa, baik dari sisi supply dan demand.

“Kami ada 4 pilar, pilar pertama lebih mengoptimalkan bursa dari sisi supply dan demand , baik di pasar reguler dan pasar skunder. Jadi kami mengoptimalkan core function bursa,” ungkap Inarno melalui konferensi video, Selasa (27/10/2020).

Baca juga: Ekonomi Global Diproyeksi Negatif 4,4 Persen, Ketidakpastian Meningkat

Pilar kedua, mengembangkan area pertumbuhan baru, termasuk Pasar Modal Syariah. Hal ini terkait dengan inisiatif Bursa dalam pengembangan produk baru meliputi Derivatif, ETF, serta layanan di bidang Pasar Modal Syariah.

“Kami betul-betul ingin fokus melakukan serangkaian inisiatif dan program kerja terkait dengan area pertumbuhan baru yang secara umum akan membuat perusahaan menjadi lebih lengkap dari sisi pelayanan, dan produk yang ditransaksikan,” kata Direktur Pengembangan BEI, Hasan Fawzi.

Pilar ketiga yakni memperluas cakupan layanan perdagangan untuk memenuhi kebutuhan pelaku pasar. Pilar ini berkaitan dengan inisiatif yang ditujukan untuk pengembangan di luar core utama Bursa dan mengikuti tren bursa saham global.

Hasan menyebut, hal ini terkait dengan inisiatif pengembangan indeks baru, optimalisasi layanan data, serta pengembangan sistem perdagangan untuk Pasar Obligasi, Pasar Uang, dan Pasar Valas.

Baca juga: Diakuisisi Coca-Cola European, Coca-Cola Amatil Dihargai Rp 97 triliun

Sementara pilar keempat yakni menjaga pasar yang teratur melalui tata kelola dan pengawasan berteknologi tinggi. Pilar ini merupakan pilar yang sangat penting, yaitu bagaimana bursa mengedepankan pasar yang teratur melalui tata kelola dan pengawasan berteknologi tinggi untuk mendukung pengembangan pasar ke depan.

“Masa pembatasan akibat pandemi Covid-19, pendekatan digital sangat efektif dan akan kami lanjutkan di masa mendatang. Ini juga meningkatkan likuiditas pasar dan belakangan ternyata menunjukkan tren kenaikan dengan menjadikian pasar kita lebih efisien dan menjadi pasar yang lebih mudah untuk diakses,” ungkap dia.

Selanjutnya yang tidak kalah penting adalah 2 pondasi utama untuk mendukung keempat pilar tersebut, yaitu Sumber Daya Manusia (SDM) yang berkompetensi tinggi dan kapabilitas infrastruktur IT yang andal dalam memenuhi pengembangan 5 tahun ke depan.

Pengembangan yang akan dilakukan BEI, serta penetapan penggunaan asumsi dalam penyusunan RKAT 2021 masih mempertimbangkan perkembangan penanganan Covid-19 sampai dengan tahun 2021 di Indonesia.

Baca juga: Ini Hak-hak Konsumen Saat Belanja Online

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Whats New
Tinjau Panen Raya, Mentan Pastikan Pemerintah Kawal Stok Pangan Nasional

Tinjau Panen Raya, Mentan Pastikan Pemerintah Kawal Stok Pangan Nasional

Whats New
Kenaikan Tarif Dinilai Jadi Pemicu Setoran Cukai Rokok Lesu

Kenaikan Tarif Dinilai Jadi Pemicu Setoran Cukai Rokok Lesu

Whats New
Puasa Itu Berhemat atau Boros?

Puasa Itu Berhemat atau Boros?

Spend Smart
Kadin Proyeksi Perputaran Uang Saat Ramadhan-Lebaran 2024 Mencapai Rp 157,3 Triliun

Kadin Proyeksi Perputaran Uang Saat Ramadhan-Lebaran 2024 Mencapai Rp 157,3 Triliun

Whats New
Kebutuhan Dalam Negeri Jadi Prioritas Komersialisasi Migas

Kebutuhan Dalam Negeri Jadi Prioritas Komersialisasi Migas

Whats New
Ratusan Sapi Impor Asal Australia Mati Saat Menuju RI, Badan Karantina Duga gara-gara Penyakit Botulisme

Ratusan Sapi Impor Asal Australia Mati Saat Menuju RI, Badan Karantina Duga gara-gara Penyakit Botulisme

Whats New
Watsons Buka 3 Gerai di Medan dan Batam, Ada Diskon hingga 50 Persen

Watsons Buka 3 Gerai di Medan dan Batam, Ada Diskon hingga 50 Persen

Spend Smart
Utang Pemerintah Kian Bengkak, Per Februari Tembus Rp 8.319,22 Triliun

Utang Pemerintah Kian Bengkak, Per Februari Tembus Rp 8.319,22 Triliun

Whats New
Heran Jasa Tukar Uang Pinggir Jalan Mulai Menjamur, BI Malang: Kurang Paham Mereka Dapat Uang Dari Mana...

Heran Jasa Tukar Uang Pinggir Jalan Mulai Menjamur, BI Malang: Kurang Paham Mereka Dapat Uang Dari Mana...

Whats New
Dongkrak Performa, KAI Logistik Hadirkan Layanan 'Open Side Container'

Dongkrak Performa, KAI Logistik Hadirkan Layanan "Open Side Container"

Whats New
Sumbangan Sektor Manufaktur ke PDB 2023 Besar, Indonesia Disebut Tidak Alami Deindustrialisasi

Sumbangan Sektor Manufaktur ke PDB 2023 Besar, Indonesia Disebut Tidak Alami Deindustrialisasi

Whats New
Harga Bahan Pokok Jumat 29 Maret 2024, Harga Ikan Tongkol Naik

Harga Bahan Pokok Jumat 29 Maret 2024, Harga Ikan Tongkol Naik

Whats New
Modal Asing Kembali Cabut dari RI, Pekan Ini Nilainya Rp 1,36 Triliun

Modal Asing Kembali Cabut dari RI, Pekan Ini Nilainya Rp 1,36 Triliun

Whats New
Kerap Kecelakaan di Perlintasan Sebidang, 5 Lokomotif KA Ringsek Sepanjang 2023

Kerap Kecelakaan di Perlintasan Sebidang, 5 Lokomotif KA Ringsek Sepanjang 2023

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com