Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Konversi ke Kompor Listrik, Subsidi Elpiji Bisa Berkurang Rp 4,8 Triliun

Kompas.com - 27/10/2020, 17:23 WIB
Rully R. Ramli,
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - PT PLN (Persero) meluncurkan program Gerakan Konversi Satu Juta Kompor Elpiji ke Induksi, sebagai salah satu rangkaian acara perayaan Hari Listrik Nasional ke-75.

Direktur Niaga dan Manajemen Pelanggan PLN, Bob Saril, mengatakan, melalui program tersebut, pihaknya mendorong masyarakat untuk menukar kompor elpiji dengan kompor induksi yang berbahan bakar listrik.

Salah satu tujuan digaungkannya konversi kompor tersebut ialah untuk menghemat biaya subsidi elpiji, yang selama ini terus dikucurkan oleh pemerintah.

Baca juga: Anggota DPR Cecar Menteri ESDM Soal Jumlah Elpiji 3 Kg Tahun Depan

"Subsidi yang diberikan kepada elpiji bisa berkurang," kata Bob dalam konferensi pers, di Kantor Pusat PLN, Jakarta, Selasa (27/10/2020).

PLN bahkan menargetkan, dengan terus dilaksanakannya program konversi 1 juta kompor elpiji dapat menekan subsidi elpiji hingga Rp 4,8 triliun dalam kurun waktu 5 tahun ke depan.

Selain menekan anggaran subsidi, konversi ke kompor induksi juga dapat menekan impor elpiji yang selama ini terus menjadi momok neraca dagang nasional.

"Listrik walaupun dia subsidi, tetapi ini adalah produk dalam negeri, karena diproduksi dan bahan baku dari Indonesia semua," kata Bob.

Baca juga: Konsumen Listrik di Atas 900 VA Diimbau Gunakan Kompor Listrik

Lalu, program tersebut juga dapat menjadi pendorong perkembangan industri kompor dalam negeri.

Pasalnya, sebagian besar produsen kompor induksi berasal dari Indonesia.

"Dan komponen dalam negerinya sudah cukup besar. Tidak hanya menghemat devisa, tapi juga menggerakan ekonomi karena pabrik-pabrik kompor induksi tadi bisa tumbuh menyerap tenaga kerja," ucapnya.

Oleh karenanya, PLN menyiapkan berbagai program promo layanan, seperti tambah daya maupun sambung baru.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com