Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
KILAS

Jaga Kinerja Ekspor Non Migas, Mendag: Salah Satunya dengan Mengatur Impor Barang Konsumsi

Kompas.com - 27/10/2020, 21:49 WIB
Maria Arimbi Haryas Prabawanti,
Mikhael Gewati

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Menteri Perdagangan (Mendag) Agus Suparmanto mengatakan, Kementerian Perdagangan (Kemendag) terus melakukan berbagai langkah untuk menjaga kinerja ekspor non migas agar tidak turun tajam di tengah tekanan ekonomi global dan pandemi Covid-19.

Hal itu disampaikan Agus Suparmanto saat melakukan pelepasan enam kontainer ekspor PT Paragon Technology and Innovation (PTI) ke Malaysia periode Oktober 2020, Senin (26/10/2020) di PT PTI, di Kabupaten Tangerang, Banten.

"Salah satunya dengan mengatur impor barang konsumsi secara selektif," kata Agus seperti dalam keterangan tertulisnya.

Menurut Agus, hal itu dilakukan untuk melindungi pelaku usaha di dalam negeri sehingga surplus neraca perdagangan dapat terjaga selama lima bulan berturut-turut.

Baca juga: Kemendag Dorong Pelaku Usaha Dekorasi Rumah Tembus Pasar Eropa

Selain pengaturan impor, Agus juga memaparkan sejumlah kebijakan lain yang diambil Kemendag dalam menjaga kinerja perdagangan luar negeri tahun ini.

Adapun kebijakan yang dimaksud Agus antara lain memberi stimulus ekonomi non fiskal serta mengamankan ketersediaan alat kesehatan untuk mendukung upaya penanganan pandemi dan mendukung potensi kinerja ekspor alat kesehatan.

"Kemendag memanfaatkan pula forum kerja sama perdagangan internasional demi mengurangi hambatan perdagangan yang justru menguat di masa Covid-19," imbuhnya.

Agus menuturkan, Kemendag kini tengah menyiapkan gelaran Trade Expo Indonesia Virtual Exhibition yang dijadwalkan berlangsung Selasa (10/11/2020) hingga Senin, (16/10/2020).

Baca juga: Gelar Trade Expo Secara Virtual, Kemendag Sasar Pasar Non Tradisional

Pada kesempatan yang sama, Agus juga menyampaikan ekspor non migas September 2020 tercatat 13,31 miliar dollar AS atau naik 0,21 persen dibanding September 2019.

“Hal ini menunjukkan kinerja ekspor non migas pada September 2020 kembali, bahkan melampaui level kinerja ekspor September tahun lalu saat pandemi belum terjadi," ujarnya.

Lebih lanjut, Agus menuturkan, peningkatan tersebut disebabkan karena melonjaknya ekspor sektor pertanian dan industri, masing-masing sebesar 20,8 persen dan 7,4 persen (MoM).

Agus menilai, pertumbuhan ekspor sektor pertanian itu sejalan dengan upaya fasilitasi ekspor Kemendag melalui penjajakan kesepakatan dagang secara virtual atau virtual business matching.

Baca juga: Mendag: Industri Halal Topang Kinerja Neraca Dagang Indonesia

"Kesepakatan itu didominasi potensi transaksi ekspor produk pertanian seperti lada hitam, kopi serta sarang burung walet dan buah naga," imbuhnya.

Pertumbuh tersebut, lanjut Agus, juga terjadi karena adanya program pendampingan ekspor atau export coaching program Usaha Kecil Menengah (UKM) selama Januari-Oktober 2020.

"Program tersebut telah menghasilkan total transaksi ekspor sebesar Rp 8,5 miliar yang didominasi  produk pertanian seperti gula semut, sayuran, buah, dan kopi," kata Agus.

Halaman:


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com