Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

OJK Yakin Sektor Jasa Keuangan Kian Membaik pada Akhir Tahun

Kompas.com - 28/10/2020, 06:53 WIB
Fika Nurul Ulya,
Yoga Sukmana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menyatakan sektor jasa keuangan berada dalam kondisi yang baik dan terkendali di masa pandemi Covid-19.

Hal tersebut ditunjukan oleh permodalan dan likuiditas yang memadai serta profil risiko yang masih terjaga. Pada Agustus 2020, rasio CAR terjaga di level cukup tinggi, yakni sebesar 23,39 persen dibanding kuartal II-2020 sebesar 22,5 persen.

"Permodalan tidak ada masalah. Ini cukup untuk mendukung pertumbuhan kredit perbankan, sampai akhir tahun bisnis plan bank tumbuh 3 persen (yoy)," kata Ketua Dewan Komisioner OJK, Wimboh Santoso dalam konferensi pers KSSK IV 2020 secara virtual, Selasa (27/10/2020).

Baca juga: Tak Dapat BLT UMKM, Ini Tips Mengembangkan Usaha lewat Tren

Sementara itu, kecukupan juga terjaga. Rasio AL/NCD per Oktober 2020 menguat jadi 153,6 persen dari sebelumnya 122,59 persen di akhir kuartal II-2020.

Di samping itu, rasio AL/DPK di level 32,88 persen, meningkat di banding kuartal II-2020 sebesar 26,24 persen. Rasio alat likuid atas DPK ini jauh di bawah tresshold minimum.

Lalu, DPK pada Agustus 2020 tumbuh sebesar 11,64 persen (yoy), meningkat dibanding akhir kuartal II 2020 sebesar 7,95 persen.

Peningkatan DPK masih didominasi oleh pertumbuhan DPK bank BUKU IV yang mencapai 15,26 persen (yoy). Peningkatan DPK bank BUKU IV didukung oleh penempatan dana yang dilakukan pemerintah.

"DPK masih ample, NPL slightly ada kenaikan tapi angka terakhir di bulan September sudah mulai turun sedikit. Pada Agustus NPL gross 3,22 persen, di kuartal II 2020 3,11 persen," ucap Wimboh.

Baca juga: Sudah Akhir Oktober, Kapan Subsidi Gaji Termin II Ditransfer?

Sementara NPF untuk perusahaan pembiayaan di level 5,23 persen, meningkat sedikit dibanding kuartal II 2020 di level 5,17 persen.

Adapun pasar modal mampu menghimpun dana mencapai Rp 92,2 triliun hingga tanggal 20 Oktober 2020. Tercatat ada 45 emiten baru dan 50 emiten melakukan pencatatan saham perdana (initial public offering/IPO) Rp 21,2 triliun.

Kredit tumbuh satu digit

OJK juga mencatat permintaan kredit belum pulih terlihat dari pertumbuhannya yang hanya mencapai satu digit, yakni sebesar 1,04 persen pada Agustus 2020.

Banyak para debitur meminta keringanan dengan mengajukan restrukturisasi kredit. Per 28 September 2020, program restrukturisasi kredit di perbankan telah mencapai Rp 904,3 triliun untuk 7,5 debitur.

Kemudian di perusahaan pembiayaan, restrukturisasi mencapai Rp 170,17 triliun untuk 4,6 juta kontrak per 29 September 2020.

"Namun, pertumbuhan secara bulanan (month to month/mtm) NPL sudah positif setelah terkontraksi cukup dalam pada April hingga Juni," papar Wimboh

Baca juga: Ini Masalah Rekening Bank yang Buat Pekerja Gagal Terima Subsidi Gaji

Dalam rangka mendorong pemulihan kredit, pemerintah menempatkan dana di bank sebesar Rp 47,5 triliun dan mendorong kredit Rp 166,39 triliun.

Sementara BPD telah menerima penempatan dana sebesar Rp 14 triliun yang mendorong penyaluran kredit Rp 17,39 triliun, dan bank syariah sebesar Rp 3 triliun yang disalurkan dalam bentuk kredit Rp 1,7 triliun.

"Dari pandangan kami, pada akhir tahun ini kondisinya akan lebih bagus dari saat-saat beberapa bulan terakhir," pungkasnya.

Baca juga: Kementerian BUMN Cari 1.000 Putra-Putri Papua untuk Bekerja di BUMN

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com