Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perundingan Dagang Indonesia-Bangladesh Kembali Dilanjutkan

Kompas.com - 28/10/2020, 09:01 WIB
Yohana Artha Uly,
Yoga Sukmana

Tim Redaksi

Namun pertemuan tertunda karena Covid-19 dan baru dapat terlaksana secara virtual pada 21-22 Oktober 2020. Putaran perundingan ke-4 direncanakan tetap diadakan secara daring, mengingat masih dalam suasana pandemi.

Made memastikan, pihaknya akan memanfaatkan setiap kesempatan yang ada untuk mengejar ketertinggalan pembahasan perundingan. Kedua delegasi menargetkan finalisasi teks perjanjian dan daftar produk yang tercakup dalam perjanjian pada putaran perundingan berikutnya.

"Sesuai target yang ditetapkan, kedua delegasi berupaya keras agar IB-PTA dapat diselesaikan pada kuartal pertama tahun 2021,” pungkas Made

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) sepanjang Januari-Agustus 2020, ekspor Indonesia ke Bangladesh tercatat sebesar 1,06 miliar dollar AS atau turun 16,19 persen dari periode sama tahun sebelumnya yang mencapai 1,27 miliar dollar AS.

Baca juga: Sudah Akhir Oktober, Kapan Subsidi Gaji Termin II Ditransfer?

Sementara impor Indonesia dari Bangladesh pada periode tersebut mencapai 48,94 juta dollar AS atau turun 21,01 persen dibandingkan periode sama tahun sebelumnya yang mencapai 61,96 juta dollar AS.

Adapun total perdagangan kedua negara pada 2019 mencapai 2,09 miliar dollar AS. Bangladesh menempati peringkat ke-20 sebagai negara tujuan ekspor Indonesia dan menempati urutan ke-68 sebagai negara asal impor Indonesia.

Komoditas ekspor andalan Indonesia ke Bangladesh pada 2019 adalah minyak kelapa sawit, batubara, bubur kayu, semen, dan kereta api.

Sedangkan impor Indonesia dari Bangladesh adalah kaos, singlet, dan rompi lainnya, benang rami, jas wanita, jas pria, serta baju jerseys, pullover dan cardigan.

Baca juga: Ini Masalah Rekening Bank yang Buat Pekerja Gagal Terima Subsidi Gaji

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

?[POPULER MONEY] Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis | Pakaian Bekas Impor Marak Lagi

?[POPULER MONEY] Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis | Pakaian Bekas Impor Marak Lagi

Whats New
Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Whats New
Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Whats New
Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Whats New
Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Whats New
Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Whats New
Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Whats New
Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Whats New
Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Work Smart
Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Whats New
Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Whats New
Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Whats New
Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Whats New
Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Whats New
KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com