Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perundingan Dagang Indonesia-Bangladesh Kembali Dilanjutkan

Kompas.com - 28/10/2020, 09:01 WIB
Yohana Artha Uly,
Yoga Sukmana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Perundingan Indonesia-Bangladesh Preferential Trade Agreement (IB-PTA) kembali dilanjutkan setelah sempat tertunda akibat pandemi Covid-19.

Kedua negara melakukan pertemuan ke-3 Trade Negotiating Committee (TNC) IB-PTA yang dilaksanakan secara virtual pada 21-22 Oktober 2020. Agendanya melanjutkan pembahasan dari putaran sebelumnya, termasuk draft text perjanjian IB-PTA, akses pasar, dan Rules of Origin (ROO).

Adapun delegasi Indonesia dipimpin Direktur Perundingan Bilateral Kemendag Ni Made Ayu Marthini, sementara delegasi Bangladesh dipimpin Additional Secretary Kemendag Bangladesh Muhammad Shahidul Isla.

"Meskipun suasananya berbeda dari perundingan tatap muka secara langsung, namun pertemuan berlangsung cukup efektif. Delegasi Indonesia dan Bangladesh tetap semangat melakukan perundingan secara daring," ujar Made dalam keterangan resminya, Selasa (27/10/2020).

Baca juga: Ini Jadwal Pencairan BLT BPJS Ketenagakerjaan Gelombang 2 ke Rekening

Ia mengungkapkan, ada tiga kesepakatan yang berhasil dicapai kedua negara dalam perundingan itu. Pertama, kesepakatan merevisi rencana kerja yang akan menjadi acuan untuk menyelesaikan perundingan IB-PTA.

Kedua, kesepakatan melanjutkan negosiasi mengenai request dan offer melalui Kelompok Kerja Trade in Goods (TIG) pada November 2020. Serta ketiga sepakat melanjutkan negosiasi mengenai aturan asal barang melalui Kelompok Kerja ROO pada November 2020.

"Perundingan ini sangat ditunggu oleh para pelaku usaha kedua negara, karena dapat membuka akses pasar yang lebih baik bagi produk unggulan/potensial dari Indonesia ke Bangladesh dan sebaliknya,” jelasnya.

Perundingan IB-PTA diluncurkan di Dhaka pada 28 Januari 2018 melalui penandatanganan Joint Statement oleh Menteri Perdagangan RI dan Menteri Perdagangan Bangladesh pada saat Kunjungan Kerja Presiden RI ke Bangladesh.

Perundingan pertama dilakukan di Dhaka, Bangladesh pada 28 Februari 2019 dan perundingan kedua dilaksanakan di Bali, Indonesia pada 22-23 Juli 2019. Perundingan ketiga seharusnya kembali dilakasanakan di Dhaka pada Februari 2020.

Baca juga: Tak Dapat BLT UMKM, Ini Tips Mengembangkan Usaha lewat Tren

Namun pertemuan tertunda karena Covid-19 dan baru dapat terlaksana secara virtual pada 21-22 Oktober 2020. Putaran perundingan ke-4 direncanakan tetap diadakan secara daring, mengingat masih dalam suasana pandemi.

Made memastikan, pihaknya akan memanfaatkan setiap kesempatan yang ada untuk mengejar ketertinggalan pembahasan perundingan. Kedua delegasi menargetkan finalisasi teks perjanjian dan daftar produk yang tercakup dalam perjanjian pada putaran perundingan berikutnya.

"Sesuai target yang ditetapkan, kedua delegasi berupaya keras agar IB-PTA dapat diselesaikan pada kuartal pertama tahun 2021,” pungkas Made

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) sepanjang Januari-Agustus 2020, ekspor Indonesia ke Bangladesh tercatat sebesar 1,06 miliar dollar AS atau turun 16,19 persen dari periode sama tahun sebelumnya yang mencapai 1,27 miliar dollar AS.

Baca juga: Sudah Akhir Oktober, Kapan Subsidi Gaji Termin II Ditransfer?

Sementara impor Indonesia dari Bangladesh pada periode tersebut mencapai 48,94 juta dollar AS atau turun 21,01 persen dibandingkan periode sama tahun sebelumnya yang mencapai 61,96 juta dollar AS.

Adapun total perdagangan kedua negara pada 2019 mencapai 2,09 miliar dollar AS. Bangladesh menempati peringkat ke-20 sebagai negara tujuan ekspor Indonesia dan menempati urutan ke-68 sebagai negara asal impor Indonesia.

Komoditas ekspor andalan Indonesia ke Bangladesh pada 2019 adalah minyak kelapa sawit, batubara, bubur kayu, semen, dan kereta api.

Sedangkan impor Indonesia dari Bangladesh adalah kaos, singlet, dan rompi lainnya, benang rami, jas wanita, jas pria, serta baju jerseys, pullover dan cardigan.

Baca juga: Ini Masalah Rekening Bank yang Buat Pekerja Gagal Terima Subsidi Gaji

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com