Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Survei: Akibat Pandemi, Peran Direktur Keuangan Bergeser

Kompas.com - 28/10/2020, 12:35 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - Pandemi virus corona (Covid-19) menimbulkan perubahan signifikan di antara para direktur keuangan (chief financial officer/CFO), baik secara pribadi maupun peran divisi keuangan yang mereka pimpin. Ini berdasarkan survei terbaru Grant Thornton.

Pandemi telah memaksa CFO untuk lebih fokus pada peran sebagai agen perubahan dan juga ahli strategi untuk mencari cara baru dalam memanfaatkan otomatisasi, outsourcing, dan efektivitas divisi keuangan dalam tanggung jawab mereka.

Perubahan tersebut membutuhkan lebih banyak inisiatif untuk lebih dapat memahami, mengatur, dan memanfaatkan divisi keuangan yang mereka pimpin.

Baca juga: Ingin Jadi Atasan yang Baik? Lakukan 8 Hal Ini

Hasil dari survei CFO Report 2020 oleh Grant Thornton menunjukkan adanya kesenjangan antara target yang harus dicapai dengan kemampuan CFO dalam berinovasi.

Berfokus pada inovasi mikro yang menggabungkan Sumber Daya Manusia, proses dan teknologi ke dalam model strategi baru, dinilai dapat membantu mereka agar terus memajukan kinerja perusahaan bahkan selama pandemi.

”Dengan penggabungan efektif antara teknologi, alih daya dan inovasi, serta memanfaatkan rangkaian kompetensi secara luas dan lengkap dalam perusahaan, setiap CFO dapat menyesuaikan strategi yang memungkinkan mereka untuk fokus pada business-critical area namun tetap memastikan akuntabilitas organisasi untuk fungsi keuangan berjalan lancar di tengah pandemi," jelas Kurniawan Tjoetiar, Legal Partner Grant Thornton Indonesia dalam keterangan tertulis, Rabu (28/10/2020).

Kurniawan mengatakan, melihat PSBB yang sudah berulang beberapa kali di Indonesia, kebijakan strategis dari pemimpin perusahaan akan menentukan masa depan perusahaan tersebut.

Baca juga: Perusahaan Asuransi Ini Jadi Tempat Kerja Terbaik di Asia

"Kami menegaskan CFO memegang peranan ‘new normal’ yang penting. Bukan tidak mungkin restrukturisasi tanggung jawab dan fokus, para CFO di Indonesia sangat mungkin menciptakan ‘new normal’ terbaik bagi perusahaannya," ujarnya.

Grant Thornton telah melakukan survei CFO tahunan pada Februari 2020. Namun, karena pandemi menyebabkan perubahan signifikan terkait strategi di berbagai organisasi, maka survei untuk para CFO kembali diadakan pada Mei 2020.

Hasil survei pada Februari 2020 menunjukkan tanggung jawab CFO dibagi dalam peranan yang seimbang sebagai ahli strategi, agen perubahan dan yang menggawangi kinerja keuangan perusahaan.

 

Namun, saat krisis akibat pandemi semakin memburuk, peran para CFO bergeser ke arah ahli strategi dan agen perubahan, dan lebih sedikit sebagai penjaga gawang keuangan perusahaan.

Selama pandemi, CFO kini dapat secara efektif menjaga akuntabilitas perusahaan untuk seluruh fungsi keuangan sambil mencari peluang-peluang untuk menghasilkan imbal balik tertinggi bagi perusahaan.

Dalam survei tersebut, Grant Thornton juga berbagi 4 cara agar CFO dapat mempertimbangkan opsi yang bisa digunakan semasa pandemi untuk menegaskan peranan mereka di masa mendatang.

1. Pendelegasian

Delegasi dapat dimulai sesederhana dari tugas akuntasi tertentu atau dari perubahan struktural secara permanen. Misalnya, fungsi akuntansi dan pelaporan dimasukkan ke dalam peran controller.

Adapun posisi seperti risk management officer dapat mengambil peran CFO sebagai yang menggawangi keuangan perusahaan.

Baca juga: Apa Itu Startup dan Perbedaanya dengan Perusahaan Konvensional?

2. Otomatisasi

CFO yang menggunakan software dengan hasil forecasting lebih cepat, telah merasakan langsung bagaimana teknologi mampu membuat kontribusi mereka menjadi lebih signifikan. Inovasi serta proses transformasi memudahkan CFO untuk fokus pada business-critical area.

"CFO juga perlu memanfaatkan kemampuan serta pengetahuan teknologi dari karyawan baru mereka yang mungkin saja dapat membawa hal baru yang berguna bagi perusahaan," tutur Kurniawan

3. Pelatihan

Untuk sepenuhnya mengembangkan potensi tim, CFO dapat memberikan program pelatihan untuk berbagai peran maupun kompetensi yang bersifat prioritas.

Mengembangkan staf lain untuk memikul tugas seperti standarisasi proses kepatuhan dan menanamkan kontrol pencegahan juga akan memungkinkan CFO untuk dapat berkonsentrasi pada strategi.

Baca juga: Menaker: Hanya 7 Persen Perusahaan yang Mampu Bayar Pesangon 32 Kali Gaji

4. Outsourcing

Jajaki kemungkinan melakukan alih daya fungsi tertentu yang sifatnya berulang dan sangat transaksional. Ini tidak hanya dapat membantu CFO agar tidak lagi disibukkan dengan berbagai tugas dengan prioritas rendah, tetapi juga dapat meningkatkan kepuasan kerja dengan menghilangkan tugas berulang untuk staf keuangan.

"Area yang dapat dipertimbangkan antara lain rekonsiliasi akun, pemrosesan utang akun, dan penyusunan pelaporan menurut undang-undang," terang Kurniawan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Whats New
Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Whats New
Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Whats New
Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Whats New
Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Whats New
Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Whats New
Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Whats New
Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Work Smart
Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Whats New
Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Whats New
Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Whats New
Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Whats New
Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Whats New
KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

Whats New
Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com