Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Industri Keuangan Syariah adalah Raksasa yang Sedang Tidur..."

Kompas.com - 28/10/2020, 16:04 WIB
Fika Nurul Ulya,
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden RI Joko Widodo mengatakan, ekonomi dan keuangan syariah masih memiliki potensi yang sangat besar untuk dikembangkan.

Sebetulnya, ekonomi dan keuangan syariah ini tidak hanya diminati oleh negara mayoritas penduduk muslim, tapi juga oleh negara-negara lain seperti Jepang, Thailand, hingga Amerika Serikat.

Untuk itu, Indonesia harus menangkap peluang tersebut, mengembangkan ekonomi dan keuangan syariah sebagai pusat rujukan ekonomi syariah global.

Baca juga: Erick Thohir: Indonesia Harus Mampu Jadi Pusat Ekonomi dan Keuangan Syariah di Dunia

"Industri keuangan syariah adalah raksasa yang sedang tidur. Indonesia dengan jumlah penduduk muslim di dunia, harus menangkap peluang ini. Sekali lagi, harus menangkap peluang ini," kata Jokowi dalam pembukaan Indonesia Sharia Economic Festival (ISEF) 2020 secara virtual, Rabu (28/10/2020).

Jokowi menuturkan, pemerintah memiliki konsen besar untuk membangkitkan raksasa tersebut.

Akselerasi percepatan pengembangan ekonomi syariah nasional berperan sebagai bagian dari transformasi menuju Indonesia maju.

Adapun salah satu konsennya adalah dengan membangun salah satu bank syariah terbesar di Indonesia, dengan menggabungkan tiga bank syariah BUMN menjadi satu emiten.

Baca juga: Sri Mulyani: Keuangan Syariah Harusnya Bisa Bersaing dengan Konvensional

Dengan penggabungan, aset ketiga bank yang terdiri dari BRI Syariah, Bank Syariah Mandiri, dan Bank BNI Syariah menjadi Rp 214 triliun hingga posisi semester I 2020. Hal ini menjadikannya bank syariah raksasa.

"Semua aset bank syariah milik negara akan dilebur menjadi satu, untuk melahirkan bank syariah raksasa. Sebuah angka yang besar," ucap Jokowi.

Pemerintah pun telah memiliki Komite Nasional Ekonomi dan Keuangan Syariah (KNEKS) untuk melakukan penguatan halal value chain bagi industri dan UMKM, maupun penguatan ekonomi digital.



Di lain sisi, pemerintah juga terus mengembangkan bank wakaf mikro di berbagai tempat, bekerja sama dengan pondok pesantren maupun organisasi keagamaan.

"Kita berharap industri keuangan syariah dapat menjadi instrumen keuangan alternatif untuk memajukan ekonomi rakyat," pungkas Jokowi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Whats New
Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Whats New
Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Whats New
Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Whats New
Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Whats New
Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Whats New
Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Whats New
Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Work Smart
Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Whats New
Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Whats New
Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Whats New
Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Whats New
Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Whats New
KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

Whats New
Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com