Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menurut BI, Ini 3 Pilar Kembangkan Ekonomi dan Keuangan Syariah

Kompas.com - 28/10/2020, 17:47 WIB
Fika Nurul Ulya,
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo merinci ada 3 pilar dalam pengembangan ekonomi dan keuangan syariah.

Adapun wujud nyata komitmen BI mengadopsi 3 pilar tersebut adalah dengan diselenggarakannya Indonesia Sharia Economic Forum (ISEF) tahun 2020.

"ISEF menjadi momentum akselerasi semua pihak untuk memperluas kerja sama internasional," kata Perry dalam pembukaan ISEF 2020 secara virtual, Rabu (28/10/2020).

Baca juga: Industri Keuangan Syariah adalah Raksasa yang Sedang Tidur...

Perry merinci, pilar pertama adalah memberdayakan ekonomi syariah diarahkan untuk membangun mata rantai ekonomi halal (halal supply chain) baik dalam skala kecil maupun skala besar.

"Baik skala kecil menengah di pondok pesantren dan komunitas muslim hingga skala besar tingkat industri dan asosiasi usaha. Dengan sektor unggulan pertanian, fashion, wisata ramah muslim, EBT," sebut Perry.

Pilar kedua adalah membangun keuangan syariah mulai dari perbankan, pasar keuangan syariah, dan lembaga jasa keuangan lainnya.

Begitu pun membangun keuangan sosial melalui zakat, infaq, sodaqoh, dan wakaf (Ziswaf).

Baca juga: Erick Thohir: Indonesia Harus Mampu Jadi Pusat Ekonomi dan Keuangan Syariah di Dunia

Kemudian yang ketiga adalah edukasi dan sosialisasi pengembangan kurikulum ekonomi keuangan syariah dan kewirausahaan.

“Pengembangan kawasan industri halal dan kemunculan enteprenuer baru, isef preneur, santripreneur, pengembangan keuangan syariah” ucap Perry.

Sementara dari sisi keuangan syariah, pihaknya berharap sukuk dan wakaf produktif menjadi instrumen komersial unggulan yang berlandaskan syariah di Indonesia.

“Pengembangan keuangan syariah untuk memperluas sukuk sebagai unggulan instrumen keuangan komersial maupun wakaf produktif sumber pembiayan ekonomi baru," pungkas Perry.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Menteri KP Sebut Hasil Penambangan Pasir Laut Bukan untuk Diekspor

Menteri KP Sebut Hasil Penambangan Pasir Laut Bukan untuk Diekspor

Whats New
Soal Penundaan Pembatasan Barang Bawaan dari Luar Negeri, Bea Cukai: Harus Diatur Kembali oleh Mendag

Soal Penundaan Pembatasan Barang Bawaan dari Luar Negeri, Bea Cukai: Harus Diatur Kembali oleh Mendag

Whats New
Apindo Imbau Pengusaha Bayar THR 2024 Tepat Waktu

Apindo Imbau Pengusaha Bayar THR 2024 Tepat Waktu

Whats New
Harga Bahan Pokok Selasa 19 Maret 2024, Harga Ikan Kembung Naik

Harga Bahan Pokok Selasa 19 Maret 2024, Harga Ikan Kembung Naik

Whats New
Pengusaha Telat Bayar THR, Siap-siap Kena Denda

Pengusaha Telat Bayar THR, Siap-siap Kena Denda

Whats New
Satgas UU Cipta Kerja Gelar Workshop Besama Ikatan Pengusaha Wanita di Hari Perempuan Internasional

Satgas UU Cipta Kerja Gelar Workshop Besama Ikatan Pengusaha Wanita di Hari Perempuan Internasional

Whats New
Sri Mulyani Laporkan Dugaan Fraud Rp 2,5 Triliun, LPEI Buka Suara

Sri Mulyani Laporkan Dugaan Fraud Rp 2,5 Triliun, LPEI Buka Suara

Whats New
Sepanjang Ramadhan, Stok Batu Bara untuk Pembangkit Listrik Dipastikan Aman

Sepanjang Ramadhan, Stok Batu Bara untuk Pembangkit Listrik Dipastikan Aman

Whats New
Ramai Aturan Baru soal Pembatasan Barang Bawaan Penumpang: Gampang Kok

Ramai Aturan Baru soal Pembatasan Barang Bawaan Penumpang: Gampang Kok

Whats New
Tingkatkan Kualitas Pelayanan, PLN UID Jakarta Raya Gelar Pelatihan Bersama Kompas.com

Tingkatkan Kualitas Pelayanan, PLN UID Jakarta Raya Gelar Pelatihan Bersama Kompas.com

Whats New
Dapat THR, Bayar Utang atau Ditabung?

Dapat THR, Bayar Utang atau Ditabung?

Earn Smart
Literasi Keuangan yang Terlupakan

Literasi Keuangan yang Terlupakan

Whats New
Naik Rp 6.000, Ini Rincian Harga Emas Antam 19 Maret 2024

Naik Rp 6.000, Ini Rincian Harga Emas Antam 19 Maret 2024

Whats New
Raih Keuntungan Berlipat Saat Ramadhan, Ini 6 Jurus Jitu Dongkrak Penjualan di Lazada

Raih Keuntungan Berlipat Saat Ramadhan, Ini 6 Jurus Jitu Dongkrak Penjualan di Lazada

BrandzView
Imbau Perusahaan Berikan THR ke Ojol dan Kurir Logistik, Kemenaker: Kami Sudah Berkomunikasi dengan Direksi

Imbau Perusahaan Berikan THR ke Ojol dan Kurir Logistik, Kemenaker: Kami Sudah Berkomunikasi dengan Direksi

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com