Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bantu Petani Sawit, 3 Perusahaan Luncurkan Inisiatif Ini

Kompas.com - 28/10/2020, 20:42 WIB
Elsa Catriana,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kao, Apical Grup, dan Asian Agri berkolaborasi untuk meluncurkan inisiatif baru di bidang keberlanjutan kelapa sawit melalui program SMallholder Inclusion for Better Livelihood & Empowerement alias SMILE.

Program ini diluncurkan untuk membantu para petani swadaya dalam meningkatkan produktivitas, memperoleh sertifikasi internasional, dan mendapatkan premi dari penjualan minyak sawit yang bersertifikat.

Presiden Apical Grup Dato’ Yeo How mengatakan, program yang akan berlangsung selama 11 tahun ini berupaya untuk membangun rantai pasok yang ramah lingkungan melalui kerja sama dengan petani swadaya yang telah berkontribusi lebih dari 28 persen minyak sawit dari keseluruhan pasar minyak sawit Indonesia.

"Lewat program SMILE ini kita akan melaksanakan aktivitas sesuai dengan kerangka kerja RSPO dan memastikan ketertelusuran hingga ke perkebunan kelapa sawit untuk membangun rantai pasok yang ramah secara lingkungan dan sosial," ujarnya dalam jumpa pers virtual peluncuran SMILE, Rabu (28/10/2020).

Baca juga: Membedah Kekhawatiran Penguasaan Lahan Sawit di UU Cipta Kerja

Menurut dia, program ini juga menjadi salah satu upaya untuk menjembatani kesenjangan pengetahuan para petani swadaya melalui kemitraan.

Dia menyebutkan, melalui program ini para petani bisa meningkatkan produktivitas dengan mengaplikasikan praktik budidaya pertanian yang baik dan berkelanjutan sehingga dapat meningkatkan produksi Tandan Buah Segar (TBS) dan perlindungan sosial serta lingkungan yang lebih baik.

Para petani juga bisa mengurangi penggunaan herbisida dengan menyediakan bahan-bahan yang dibutuhkan yang sudah melalui proses uji coba berdasarkan pada rekam jejak dan kematangan tanaman.

"Selain itu pula para petani juga bisa meningkatkan pendapatan dari perolehan harga premium TBS yang bersertifikat, peningkatan produktivitas dan penghematan biaya dari pengurangan penggunaan bahan kimia," ucapnya.

Dia menambahkan, tujuan dari program ini adalah meningkatkan taraf hidup petani swadaya melalui peningkatan produktivitas tanpa deforestasi, tanpa lahan gambut, dan tanpa eksploitasi.

Melalui pelaksanaan SMILE inilah, ketiga perusahaan akan secara rutin melibatkan berbagai pemangku kepentingan seperti LSM, lembaga nirlaba, dan tokoh masyarakat untuk memastikan pelatihan yang kompeten, alokasi peralatan yang memadai, dan penyaluran kebutuhan yang tepat waktu di tingkat kebun dan masyarakat.

Sementara itu Chief Operating Officer RSPO Bakhtiar Talhah mengapresiasi atas apa yang dilakukan ketiga perusahaan tersebut dan sudah meluncurkan program inisiatifnya.

Sebab dengan adanya program tersebut menurut dia, bisa membantu para petani dalam mencapai sertifikasi RSPO melalui peningkatan kapasitas, praktik perkebunan terbaik atau pembelian kredit RSPO.

"Melalui semangat dan tanggung jawab bersama, kami mengundang lebih banyak perusahaan untuk memperjuangkan standar petani swadaya RSPO yang baru untuk meningkatkan keterlibatan petani dalam agenda keberlanjutan untuk meningkatkan mata pencaharian mereka dan memberikan akses yang lebih luas ke pasar internasional," kata dia.

Baca juga: Emiten Ini Pasok Cangkang Sawit ke Jepang untuk Pembangkit Listrik

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ratusan Sapi Impor Asal Australia Mati Saat Menuju RI, Badan Karantina Duga gara-gara Penyakit Botulisme

Ratusan Sapi Impor Asal Australia Mati Saat Menuju RI, Badan Karantina Duga gara-gara Penyakit Botulisme

Whats New
Watsons Buka 3 Gerai di Medan dan Batam, Ada Diskon hingga 50 Persen

Watsons Buka 3 Gerai di Medan dan Batam, Ada Diskon hingga 50 Persen

Spend Smart
Utang Pemerintah Kian Bengkak, Per Februari Tembus Rp 8.319,22 Triliun

Utang Pemerintah Kian Bengkak, Per Februari Tembus Rp 8.319,22 Triliun

Whats New
Heran Jasa Tukar Uang Pinggir Jalan Mulai Menjamur, BI Malang: Kurang Paham Mereka Dapat Uang Dari Mana...

Heran Jasa Tukar Uang Pinggir Jalan Mulai Menjamur, BI Malang: Kurang Paham Mereka Dapat Uang Dari Mana...

Whats New
Dongkrak Performa, KAI Logistik Hadirkan Layanan 'Open Side Container'

Dongkrak Performa, KAI Logistik Hadirkan Layanan "Open Side Container"

Whats New
Sumbangan Sektor Manufaktur ke PDB 2023 Besar, Indonesia Disebut Tidak Alami Deindustrialisasi

Sumbangan Sektor Manufaktur ke PDB 2023 Besar, Indonesia Disebut Tidak Alami Deindustrialisasi

Whats New
Harga Bahan Pokok Jumat 29 Maret 2024, Harga Ikan Tongkol Naik

Harga Bahan Pokok Jumat 29 Maret 2024, Harga Ikan Tongkol Naik

Whats New
Modal Asing Kembali Cabut dari RI, Pekan Ini Nilainya Rp 1,36 Triliun

Modal Asing Kembali Cabut dari RI, Pekan Ini Nilainya Rp 1,36 Triliun

Whats New
Kerap Kecelakaan di Perlintasan Sebidang, 5 Lokomotif KA Ringsek Sepanjang 2023

Kerap Kecelakaan di Perlintasan Sebidang, 5 Lokomotif KA Ringsek Sepanjang 2023

Whats New
Kemenag Pastikan Guru PAI Dapat THR, Ini Infonya

Kemenag Pastikan Guru PAI Dapat THR, Ini Infonya

Whats New
Harga Emas Antam Meroket Rp 27.000 Per Gram Jelang Libur Paskah

Harga Emas Antam Meroket Rp 27.000 Per Gram Jelang Libur Paskah

Whats New
Kapan Seleksi CPNS 2024 Dibuka?

Kapan Seleksi CPNS 2024 Dibuka?

Whats New
Info Pangan 29 Maret 2024, Harga Beras dan Daging Ayam Turun

Info Pangan 29 Maret 2024, Harga Beras dan Daging Ayam Turun

Whats New
Antisipasi Mudik Lebaran 2024, Kemenhub Minta KA Feeder Whoosh Ditambah

Antisipasi Mudik Lebaran 2024, Kemenhub Minta KA Feeder Whoosh Ditambah

Whats New
Jokowi Tegaskan Freeport Sudah Milik RI, Bukan Amerika Serikat

Jokowi Tegaskan Freeport Sudah Milik RI, Bukan Amerika Serikat

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com