Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Omzet Terpukul Pandemi, Pengusaha Minuman Ini Banting Setir Jual Ikan Cupang

Kompas.com - 29/10/2020, 09:47 WIB
Elsa Catriana,
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Mewabahnya Covid-19 memukul hampir seluruh lini bisnis di Tanah Air.

Para pelaku usaha pun mau tak mau harus memutar otak untuk mencari cara agar bisa bertahan dan bangkit dari krisis pandemi.

Cara yang dilakukan antara lain mengubah strategi hingga lini usaha bisnisnya. Semua itu harus benar-benar dilakukan agar tetap bisa memperoleh pendapatan. 

Baca juga: Omzet Anjlok Selama Pandemi, Aulia: Bersyukur Banget Dapat Bantuan dari Pak Presiden Ini...

Hal inilah yang dilakukan oleh Ogy Mahendra, salah satu pebisnis di bidang usaha ikan cupang.

Awalnya Ogy memiliki bisnis minuman. Setiap harinya ia berhasil menjual sekitar 250 cup minuman di sekitar area kampus.

Berkat keuletannya, dia berhasil meraih omzet sekitar Rp 2,5 juta per hari. Namun demikian, semenjak mewabahnya virus corona, omzet dia merosot drastis hingga 95 persen.

"Saya buka usaha di area kampus, tapi semenjak adanya pandemi, mahasiswa banyak yang enggak ke kampus karena kuliah daring. Anak-anak kostan juga pada mudik, alhasil omzet saya pun benar-benar turun. 95 persen turunnya," ujarnya saat dihubungi Kompas.com, Rabu (29/10/2020).

Baca juga: Riset: 9 Persen UMKM yang Go Digital Catat Kenaikan Omzet saat Pandemi

Bahkan, dikarenakan tidak ada pembeli sama sekali dalam waktu yang cukup lama, Ogy pun terpaksa harus menutup usaha minumannya untuk sementara waktu. 

Lalu, beberapa lama kemudian, dia mengobrol dengan salah satu temannya. Dalam obrolan tersebut mereka membahas, saat ini ikan cupang tengah digandrungi.

Masyarakat yang sudah merasa bosan di rumah, kini memiliki hobi untuk mengoleksi ikan cupang.

Sebelum melakoni usaha minuman pun, Ogy pernah memiliki usaha ikan hias sejak tahun 2019. Namun lantaran pada saat itu ia masih fokus menjalankan usaha minumannya, usaha bisnis ikannya pun sempat redup.

Apalagi penjualan ikan hiasannya dulu masih menggunakan promosi dari mulut ke mulut.

Setelah Ogy mencoba melakukan survei di pasar, akhirnya dia memutuskan untuk mengembangkan lagi usaha bisnis ikannya yang diberi nama Diggy Betta.

 

Baca juga: Omzet Anjlok hingga 90 Persen, Pemilik Holycow! Steakhouse Putar Otak Bertahan Ditengah Pandemi

Dia pun mulai membeli sepasang ikan Avatar Cooper untuk dikawinkan.

Dari hasil perkawinan ikan tersebut, Ogy mulai fokus menjajal bisnis ikan cupangnya yang juga dibantu oleh dua temannya, yaitu Diky Indra Lesmana dan Iwan Setiawan.

Alhasil hingga saat ini, mereka sudah memiliki ratusan ikan cupang yang siap dipasarkan.

Harganya pun dibanderol beragam. Untuk jenis ikan cupang Black Rose Halfmoon dia banderol sekitar Rp 250.000 hingga Rp 350.000, ikan cupang Blue Rim mulai dari harga Rp 300.000 dan paling mahalnya jenis ikan cupang Avatar Cooper mulai dari Rp 5 juta hingga Rp 10 juta.

Memang, penjualannya sampai saat ini belum terbilang banyak dibandingkan orang lain. Namun dia optimistis dengan permintaan pasar yang saat ini sedang ramai-ramainya, usahanya bisa berkembang.

Baca juga: Dampak Pandemi, Omzet 1,3 Juta IKM Anjlok hingga 90 Persen

Per bulannya dia memperoleh omzet bersih sekitar Rp 1 juta hingga Rp 3 juta. "Itu omzet bersihnya, kalau omzet kotornya Rp 5 jutaan lebih," ucapnya.

Ogy pun memanfaatkan media sosial Instagram sebagai sarana menjual dan memperkenalkan jenis ikannya.

Sebulan dikembangkan, media sosial Instagram @diggybetta pun mulai ramai diikuti oleh pengguna.

Ke depannya pun Ogy berharap usahanya ini bisa lebih berkembang dan dikenal lebih luas lagi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com