Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Chappy Hakim
KSAU 2002-2005

Penulis buku "Tanah Air Udaraku Indonesia"

Menanti Penerbangan Domestik Normal Kembali

Kompas.com - 29/10/2020, 16:08 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

Upaya pemerintah untuk turut membantu meningkatkan gairah para penumpang angkutan udara, belakangan ini terlihat cukup berani yaitu tidak lagi mensyaratkan kapasitas penumpang 70 persen untuk pesawat sekelas ATR, walau tetap harus mematuhi protokol kesehatan yang berlaku.

Persoalannya adalah saat transit untuk pindah ke pesawat yang lebih besar maka mereka berhadapan pada pembatasan yang tetap pada angka 70 persen. Tidak mudah memang untuk dapat meyakinkan para pengambil keputusan dengan misalnya membebaskan saja jumlah kapasitas penumpang yang diperbolehkan untuk diangkut.

Disisi lain penentu kebijakan tidak berada pada otoritas yang mengatur teknis penerbangan, sementara itu minat untuk bepergian menggunakan pesawat terbang masih sangat rendah.

Minggu belakangan ini konon jumlah penumpang yang bepergian menggunakan pesawat terbang untuk rute domestik sudah mencapai angka 30 persen dari jumlah sebelum Covid-19. Perkembangan yang cukup menggembirakan karena prediksi untuk mampu mencapai angka 30 persen sebelumnya diramalkan baru akan terjadi pada awal 2021.

Harapan ke depan tentu saja kini amat bergantung kepada kapan vaksin dapat berperan dalam mengatasi pandemi Covid-19. Kabar yang masih simpang siur tentang vaksin membuat sulit untuk meramalkan kapan penerbangan nasional dapat berangsur pulih kembali.

Beruntung Indonesia yang berujud kepulauan dan sangat luas itu, mau tidak mau jadi sangat bergantung kepada kebutuhan akan moda angkutan udara. Sebuah tantangan besar yang tengah dihadapi di masa sulit ini, mengingat dibalik kebutuhan yang tinggi tersimpan banyak hal yang sangat tidak mudah untuk diatasi.

Dengan kondisi di tengah pandemi Covid-19, hanya maskapai penerbangan yang tidak memiliki beban kiranya yang akan mampu untuk survive berhadapan dengan tantangan berat saat ini.

Maskapai penerbangan yang masih terbebani dengan warisan utang dan maskapai dengan beban banyaknya armada pesawat yang tidak bisa diterbangkan akibat turunnya jumlah penumpang, benar-benar menghadapi cobaan yang dahsyat.

Ujian berat kini tengah dihadapi oleh para jajaran manajemen maskapai penerbangan di seluruh dunia. Andaikata di tengah kesulitan ini ada orang yang berani memulai bisnis membangun maskapai penerbangan baru yang mulai dari titik nol, bisa saja akan menjadi peluang besar dalam bersaing dengan maskapai penerbangan lainnya.

Pada setiap musibah, memang sudah tersedia potensi peluang memperoleh “keuntungan”, tinggal kejelian saja yang dapat mengantarnya ke titik itu. Dolly Parton, penyanyi beken Amerika yang juga penulis dan pencipta lagu mengatakan bahwa “If you don’t like the road you’re walking, start paving another one”.

Hal yang pasti sudah banyak pihak sekarang ini tengah menanti kapan dunia penerbangan nasional dapat pulih kembali. Sebuah pertanyaan yang tengah menanti jawaban.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com