Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

BI Nilai Negara OKI Perlu Integrasikan Ekonomi dengan Digitalisasi

Kompas.com - 29/10/2020, 17:30 WIB
Yohana Artha Uly,
Yoga Sukmana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Deputi Gubernur Bank Indonesia (BI) Sugeng mengatakan, kegiatan ekonomi dan keuangan syariah sedang menuju kenormalan baru. Hal ini seiring dengan dunia yang mulai berubah karena digitalisasi, terlebih didorong dengan adanya pandemi Covid-19.

Ia menjelaskan, pandemi telah mengubah cara hidup manusia menuju komunikasi tanpa kontak dan pendekatan jarak fisik. Namun kegiatan ekonomi tetap harus berjalan, yaitu dengan tetap mengadopsi protokol Covid-19 secara disiplin.

Oleh sebab itu, Sugeng menilai, negara-negara Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) perlu merespons kondisi yang ada dengan mengintegrasikan ekonomi dan keuangan syariah ke arah digitalisasi.

"Digitalisasi menjadi penting, dan untuk mendapatkan manfaat yang maksimal di era baru ini, negara-negara OKI perlu gesit dan mulai mengintegrasikan ekonomi dan keuangan Islam dengan digitalisasi," ungkapnya dalam webinar acara ISEF, Kamis (29/10/2020).

Baca juga: Menanti Penerbangan Domestik Normal Kembali

Sugeng menyadari, ekonomi dan keuangan syariah memiliki potensi yang sangat besar untuk diintegrasikan dengan digitalisasi. Bila sebelumnya sektor ini sangat terbatas pada instrumen keuangan berbasis syariah yang ditawarkan melalui bank syariah, maka kini telah berkembang menjadi definisi yang lebih luas.

Ruang lingkup ekonomi dan keuangan syariah saat ini telah meliputi rantai pasok industri halal, media dan rekreasi halal, pariwisata halal, apotek dan kosmetik halal, hingga keuangan syariah.

Berdasarkan laporan data Global Islamic Economy (GIE) 2019/2020, belanja konsumsi ekonomi Islam global di berbagai sektor tersebut diperkirakan mencapai lebih dari 3 triliun dollar AS pada tahun 2024. Nilai ini meningkat 45 persen dari 2,2 triliun dollar AS pada tahun 2018. 

"Pengeluaran yang sangat besar di berbagai sektor ekonomi dan keuangan Islam tersebut, jika diintegrasikan dengan digitalisasi, akan menjadi sumber pertumbuhan ekonomi baru," jelas Sugeng.

Baca juga: Penetapan NIP CPNS, Ini Dokumen-dokumen yang Wajib Diunggah

Potensi yang begitu besar ekonomi dan keuangan syariah, bahkan telah dilirik oleh negara-negara yang sebagian besar penduduknya bukanlah muslim. Seperti Thailand yang mendeklarasikan negaranya sebagai dapur halal dunia.

Ada pula Korea Selatan menyatakan sebagai negara yang memilki tujuan wisata ramah bagi muslim. Bahkan China telah memasok sebagian besar item fashion muslim di dunia, serta memasarkannya melalui platform digital.

"Oleh sebab itu, negara-negara OKI tidak boleh ketinggalan untuk memanfaatkan potensi ekonomi dan keuangan syariah tersebut," tutup Sugeng.

Baca juga: Harga Rp 300 Jutaan, Ini Lelang Rumah 2 Lantai di Bogor dan Tangerang

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Menpan-RB: ASN yang Pindah ke IKN Bakal Diseleksi Ketat

Menpan-RB: ASN yang Pindah ke IKN Bakal Diseleksi Ketat

Whats New
Lebaran 2024, KAI Sebut 'Suite Class Compartment' dan 'Luxury'  Laris Manis

Lebaran 2024, KAI Sebut "Suite Class Compartment" dan "Luxury" Laris Manis

Whats New
Rupiah Melemah Sentuh Rp 16.200, Mendag: Cadangan Divisa RI Kuat, Tidak Perlu Khawatir

Rupiah Melemah Sentuh Rp 16.200, Mendag: Cadangan Divisa RI Kuat, Tidak Perlu Khawatir

Whats New
Rasio Utang Pemerintahan Prabowo Ditarget Naik hingga 40 Persen, Kemenkeu: Kita Enggak Ada Masalah...

Rasio Utang Pemerintahan Prabowo Ditarget Naik hingga 40 Persen, Kemenkeu: Kita Enggak Ada Masalah...

Whats New
Giatkan Pompanisasi, Kementan Konsisten Beri Bantuan Pompa untuk Petani

Giatkan Pompanisasi, Kementan Konsisten Beri Bantuan Pompa untuk Petani

Whats New
IHSG Turun 19,2 Poin, Rupiah Melemah

IHSG Turun 19,2 Poin, Rupiah Melemah

Whats New
Catat, Ini Jadwal Perjalanan Ibadah Haji Indonesia 2024

Catat, Ini Jadwal Perjalanan Ibadah Haji Indonesia 2024

Whats New
Pada Liburan ke Luar Negeri, Peruri Sebut Permintaan Paspor Naik 2,5 Lipat Pasca Pandemi

Pada Liburan ke Luar Negeri, Peruri Sebut Permintaan Paspor Naik 2,5 Lipat Pasca Pandemi

Whats New
Jakarta, Medan, dan Makassar  Masuk Daftar Smart City Index 2024

Jakarta, Medan, dan Makassar Masuk Daftar Smart City Index 2024

Whats New
Pentingnya Transparansi Data Layanan RS untuk Menekan Klaim Asuransi Kesehatan

Pentingnya Transparansi Data Layanan RS untuk Menekan Klaim Asuransi Kesehatan

Whats New
Apakah di Pegadaian Bisa Pinjam Uang Tanpa Jaminan? Ini Jawabannya

Apakah di Pegadaian Bisa Pinjam Uang Tanpa Jaminan? Ini Jawabannya

Earn Smart
Bea Cukai Kudus Berhasil Gagalkan Peredaran Rokol Ilegal Senilai Rp 336 Juta

Bea Cukai Kudus Berhasil Gagalkan Peredaran Rokol Ilegal Senilai Rp 336 Juta

Whats New
Ditanya Bakal Jadi Menteri Lagi, Zulhas: Terserah Presiden

Ditanya Bakal Jadi Menteri Lagi, Zulhas: Terserah Presiden

Whats New
Ekonom: Kenaikan BI Rate Tak Langsung Kerek Suku Bunga Kredit

Ekonom: Kenaikan BI Rate Tak Langsung Kerek Suku Bunga Kredit

Whats New
Sepakati Kerja Sama Kementan-Polri, Kapolri Listyo: Kami Dukung Penuh Swasembada

Sepakati Kerja Sama Kementan-Polri, Kapolri Listyo: Kami Dukung Penuh Swasembada

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com