Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ada BPR Gagal, LPS Pastikan Kondisi Perbankan Masih Stabil

Kompas.com - 30/10/2020, 06:41 WIB
Yohana Artha Uly,
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Lembaga Penjaminan Simpanan (LPS) menjelaskan mengenai bank yang gagal yang terjadi selama masa pandemi Covid-19.

Sepanjang Januari-Oktober 2020, terdapat 6 Bank Perkreditan Rakyat (BPR) yang dicabut izin usahanya oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK).

Kendati demikian, Ketua Dewan Komisioner LPS Purbaya Yudhi Sadewa mengatakan, jumlah tersebut sama dengan jumlah BPR yang ditangani LPS pada tahun-tahun sebelumnya. Namun, kondisi ini dipastikan tidak akan membahayakan industri perbankan nasional.

Baca juga: LPS: Ada 7 BPR Gagal Imbas Pandemi Corona

"Jadi ini masih dalam tren yang wajar serta tidak membahayakan sistem perbankan," ujarnya dalam keterangan resmi, Kamis (29/10/2020).

Purbaya menjelaskan, LPS telah melakukan penjaminan simpanan dan likuidasi terhadap 6 BPR yang dicabut izin usahanya tersebut.

Menurutnya, proses likuidasi yang dilakukan LPS tidak mempengaruhi kondisi industri perbankan secara keseluruhan.

"Serta pada tahun 2020 atau pada masa pandemi ini, tidak ada bank umum yang ditangani LPS," tegasnya.

Baca juga: 20 Bank Umum dan 124 BPR Ajukan Penundaan Bayar Premi LPS

Ia menekankan, kondisi perbankan masih stabil yang ditunjukkan oleh permodalan dan likuiditas yang memadai, serta profil risiko yang terjaga.

Tekanan pada perbankan selama masa pandemi masih dapat dikendalikan dengan baik.

"Sehingga memang tidak membahayakan sistem perbankan," kata Purbaya.

Sebelumnya, Purbaya menyebutkan, ada tujuh bank gagal yang telah ditangani LPS sepanjang pandemi. Ketujuhnya merupakan BPR, bank kecil yang tidak menimbulkan dampak berbahaya.

Kendati demikian, ia memastikan bakal terus memonitor dan mewaspadai perkembangan di industri perbankan.

"LPS memonitor dan mewaspadai perkembangan yang terjadi. Memang sudah ada bank-bank kecil yang masuk ke LPS, mungkin mendekati enam hingga tujuh bank BPR, kecil. Tapi belum berada pada level yang menimbulkan atau membahayakan,” ujar Purbaya dalam konferensi pers online KSSK, Selasa (27/10/2020).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

?[POPULER MONEY] Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis | Pakaian Bekas Impor Marak Lagi

?[POPULER MONEY] Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis | Pakaian Bekas Impor Marak Lagi

Whats New
Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Whats New
Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Whats New
Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Whats New
Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Whats New
Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Whats New
Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Whats New
Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Whats New
Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Work Smart
Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Whats New
Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Whats New
Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Whats New
Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Whats New
Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Whats New
KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com