Tentukan Pilihanmu
0 hari menuju
Pemilu 2024
BrandzView
Konten ini merupakan kerja sama Kompas.com dengan Kartu Prakerja

Begini Cara Program Kartu Prakerja Mendorong Akselerasi Inklusi Keuangan Indonesia

Kompas.com - 30/10/2020, 17:18 WIB

KOMPAS.com – Pemerintah melalui Manajemen Pelaksana Program Kartu Prakerja kembali menunjuk satu perusahaan layanan keuangan digital untuk menyalurkan dana insentif bagi para peserta program Kartu Prakerja.

Pada Rabu (14/10/2020), pemerintah resmi menjalin kemitraan dengan dompet digital DANA. Kemitraan itu terwujud dengan penandatanganan Nota Kesepahaman tentang Penyediaan Layanan Jasa Penyaluran Dana Insentif dalam Program Kartu Prakerja.

Dengan demikian, DANA menjadi satu dari lima platform mitra pembayaran program Kartu Prakerja, yakni LinkAja, BNI, OVO, dan Gopay.

Direktur Eksekutif Manajemen Pelaksana Kartu Prakerja Denni Puspa Purbasari menjelaskan, sinergi dengan berbagai platform keuangan digital itu dilakukan demi mendukung pelaksanaan program Kartu Prakerja yang menerapkan 100 persen digital.

Baca juga: Kolaborasi Lintas Sektoral, Kunci Memaksimalkan Manfaat Kartu Prakerja

Menurut Denni, kemitraan yang dijalin antara pemerintah dan perusahaan keuangan berbasis teknologi itu penting agar program terselenggara dengan mudah, cepat, efisien, aman, tepat sasaran, dan tepat jumlah pada skala besar.

“Transformasi digital dibutuhkan bagi Indonesia sebagai negara yang besar dan berbentuk kepulauan. Selain itu, transformasi digital juga sangat diperlukan bagi negara kita untuk tumbuh di masa pandemi,” kata Denni dalam rilis yang diterima Kompas.com, Senin (26/10/2020).

Seperti diketahui, dana insentif sebesar Rp 3.550.000 langsung dikirimkan secara virtual lewat rekening bank atau akun dompet digital (e-wallet) para peserta pelatihan Kartu Prakerja.

Mengakselerasi inklusi keuangan

Langkah pemerintah menggandeng platform keuangan digital dalam pelaksanaan program Kartu Prakerja itu ternyata berkontribusi dalam mengakselerasi inklusi keuangan masyarakat Indonesia.

Hal ini terbukti dengan adanya peningkatan jumlah kepemilikan rekening bank dan e-wallet para peserta Kartu Prakerja. Berdasarkan hasil Survei Evaluasi ke-2 Kartu Prakerja, dari total 5,6 juta peserta, sebanyak 76 persen memiliki rekening e-wallet dan 24 persen memiliki rekening bank.

Padahal, kata Denni, sebelum mengikuti program Kartu Prakerja, sebanyak 13 persen penerima tidak mempunyai rekening, baik di bank maupun e-wallet.

“Jumlah 13 persen dari 5,6 juta penerima Kartu Prakerja itu setara dengan 728.000 orang yang sekarang memiliki rekening primer berkat keikutsertaannya dalam Program Kartu Prakerja,” ungkap Denni dalam diskusi bertema Sinergi dalam Program Kartu Prakerja untuk Akselerasi Inklusi Keuangan di Jakarta yang menandai kemitraan Kartu Prakerja dengan DANA itu.

Baca juga: DANA Resmi Jadi Mitra Program Kartu Prakerja

Menurut Peraturan Presiden Nomor 82 Tahun 2016 tentang Strategi Nasional Keuangan Inklusif, inklusi keuangan adalah kondisi ketika setiap anggota masyarakat mempunyai akses terhadap berbagai layanan keuangan formal yang berkualitas secara tepat waktu, lancar, dan aman dengan biaya terjangkau sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan dalam rangka meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

Sementara itu, Head of Project Management Office Dewan Nasional Keuangan Inklusif (DNKI) Djauhari Sitorus menjelaskan, tujuan inklusi keuangan adalah terbukanya akses terhadap pelayanan dan produk keuangan berkualitas guna meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

“Pada poin kesejahteraan inilah sangat relevan dengan program Kartu Prakerja karena insentif yang diberikan terkait erat dengan kesejahteraan,” imbuhnya.

Hal senada disampaikan oleh Deputi IV Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Mohammad Rudy Salahuddin. Menurutnya, dengan penyaluran insentif secara digital, manajemen Kartu Prakerja memberikan dua pilihan pengiriman bantuan, yakni ke rekening bank atau e-wallet penerima.

“Di sinilah wujud akselerasi literasi dan inklusi keuangan melalui program Kartu Prakerja,” terang Rudy dalam kesempatan sama.

Sejalan dengan program pemerintah

Adapun akselerasi inklusi keuangan yang terjadi akibat pelaksanaan program Kartu Prakerja itu ternyata sejalan dengan program pemerintah untuk terus meningkatkan inklusi keuangan masyarakat Indonesia.

Baca juga: Tumbuhkan Wirausahawan Baru, Kartu Prakerja Jadi Harapan di Masa Pandemi

Pada Rapat Terbatas Strategi Nasional Keuangan Inklusif (SNKI) Januari 2020, Presiden Joko Widodo menetapkan pencapaian target inklusi keuangan pada 2024 sebesar 90 persen.

Target itu ditetapkan karena menurut Presiden Joko Widodo, tingkat inklusi serta indeks literasi keuangan masyarakat Indonesia masih tergolong rendah dibandingkan negara-negara tetangga.

Untuk diketahui, tingkat inklusi keuangan pada 2019 di Singapura telah mencapai 98 persen, Malaysia 85 persen, dan Thailand 82 persen.

Sementara itu, data Survei Nasional Literasi Keuangan (SNLIK) 2019 yang dilakukan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menunjukkan, indeks literasi keuangan Indonesia mencapai 38,03 persen dengan indeks inklusi keuangan sebesar 76,19 persen.

Angka tersebut mengalami peningkatan dibandingkan survei yang sama pada 2016, yakni indeks literasi keuangan sekitar 29,7 persen dan indeks inklusi keuangan 67,8 persen.

Meskipun mengalami kenaikan, hasil survei itu juga menunjukkan bahwa masih banyak masyarakat Indonesia yang tergolong “unbankable” atau belum tersentuh jasa keuangan apa pun.

Bahkan, masih ada kepala keluarga di pelosok daerah yang tidak memiliki tabungan dalam bentuk rekening sama sekali. Padahal, inklusi keuangan memiliki peran penting dalam perekonomian Indonesia, terlebih di masa pandemi saat ini.

Baca juga: Kisah Junaedi, 15 Kali Gagal Lamar Kerja dan Jatuh Bangun Bangun Usaha di Tengah Pandemi Covid-19

Diberitakan Kompas.com, Senin (5/10/2020), Anggota Dewan Komisioner Bidang Edukasi dan Perlindungan Konsumen OJK Tirta Segara mengatakan, inklusi keuangan memiliki tiga peran krusial dalam pencapaian tujuan makroekonomi Indonesia.

Baca juga: Ini 3 Peran Inklusi Keuangan

Pertama, inklusi keuangan dapat meningkatkan dan memeratakan kesejahteraan masyarakat. Kedua, berperan dalam proses pemulihan ekonomi di masa krisis. Terakhir, inklusi keuangan berperan menjaga stabilitas ekonomi.

Dengan kerja sama antara pemerintah dan berbagai layanan keuangan sebagai mitra pembayaran Kartu Prakerja itu, diharapkan bisa menjangkau lebih banyak lagi masyarakat yang belum tersentuh layanan keuangan formal. Alhasil, target pemerintah untuk mendorong tingkat inklusi keuangan masyarakat bisa tercapai.


Rekomendasi untuk anda
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Antisipasi Barang Ilegal, Menkop UKM Usul Ada Pelabuhan Khusus Pakaian Impor

Antisipasi Barang Ilegal, Menkop UKM Usul Ada Pelabuhan Khusus Pakaian Impor

Whats New
Dongkrak Kinerja Industri Tekstil, Kemenperin Beri Restrukturisasi Mesin

Dongkrak Kinerja Industri Tekstil, Kemenperin Beri Restrukturisasi Mesin

Rilis
Konsumsi Kuartal II-2023 Diperkirakan Bisa Tumbuh 5 Persen, Apa Sebabnya?

Konsumsi Kuartal II-2023 Diperkirakan Bisa Tumbuh 5 Persen, Apa Sebabnya?

Whats New
Kepala Bappenas: Sudah 30 Tahun Indonesia Masih Terjebak jadi Negara Berpenghasilan Menengah

Kepala Bappenas: Sudah 30 Tahun Indonesia Masih Terjebak jadi Negara Berpenghasilan Menengah

Rilis
Mobile Banking Neo Commerce Tambah Fitur Remitansi

Mobile Banking Neo Commerce Tambah Fitur Remitansi

Spend Smart
Menkop UKM: Pakaian Impor dan Bekas Ilegal Kuasai 31 Persen Pangsa Pasar Pakaian

Menkop UKM: Pakaian Impor dan Bekas Ilegal Kuasai 31 Persen Pangsa Pasar Pakaian

Whats New
BI: Mata Uang Digital Bank Sentral Perlu Dipromosikan di Kawasan ASEAN

BI: Mata Uang Digital Bank Sentral Perlu Dipromosikan di Kawasan ASEAN

Whats New
BI Siapkan Rp 1,9 Triliun Uang Baru Jelang Lebaran di Kepri

BI Siapkan Rp 1,9 Triliun Uang Baru Jelang Lebaran di Kepri

Whats New
Beban BPJS Kesehatan untuk Penyakit akibat Polusi Udara Terus Meningkat

Beban BPJS Kesehatan untuk Penyakit akibat Polusi Udara Terus Meningkat

Whats New
Cara Bayar Tagihan Listrik via Shopee, Tokopedia, dan PLN Mobile

Cara Bayar Tagihan Listrik via Shopee, Tokopedia, dan PLN Mobile

Spend Smart
Proyek MRT, Terowongan Stasiun Bundaran HI-Thamrin-Monas Sudah Terhubung

Proyek MRT, Terowongan Stasiun Bundaran HI-Thamrin-Monas Sudah Terhubung

Whats New
4 Bank Gabung Layanan BI-FAST lewat Multi-Tenancy Infrastruktur Sharing

4 Bank Gabung Layanan BI-FAST lewat Multi-Tenancy Infrastruktur Sharing

Whats New
Koper Alissa Wahid Diacak-acak Petugas, Dirjen Bea Cukai: Jadi Bahan Masukan untuk Perbaikan

Koper Alissa Wahid Diacak-acak Petugas, Dirjen Bea Cukai: Jadi Bahan Masukan untuk Perbaikan

Whats New
Grup Modalku Dorong Bisnis UMKM dengan Penerapan ESG

Grup Modalku Dorong Bisnis UMKM dengan Penerapan ESG

Whats New
Stasiun MRT Bundaran HI Kini Telah Tembus ke Stasiun Monas

Stasiun MRT Bundaran HI Kini Telah Tembus ke Stasiun Monas

Rilis
komentar di artikel lainnya
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke