Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sempat Anjlok, Pendapatan Puma Membaik di Kuartal III 2020

Kompas.com - 31/10/2020, 11:30 WIB
Gading Perkasa,
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Tim Redaksi

Sumber Hypebeast

JAKARTA, KOMPAS.com - Di kuartal pertama dan kuartal kedua 2020, pendapatan perusahaan pakaian olahraga Puma anjlok secara drastis akibat pandemi Covid-19.

Bahkan, CEO Puma Bjorn Gulden sempat mengatakan kondisi pandemi dirasa terlalu berat bagi perusahaannya.

"Kuartal tersulit yang pernah saya alami di industri ini," ucap Gulden, seperti dikutip dari Hypebeast, Sabtu (31/10/2020). 

Baca juga: Buka Jasa Cuci Sepatu di Kos-kosan, Raka Raup Laba Jutaan Rupiah

Seiring waktu, penjualan dan keuntungan brand pakaian olahraga Jerman ini meningkat pesat pada kuartal ketiga.

Ini merupakan sinyal positif, tetapi perusahaan belum berada di kondisi yang aman.

Secara keseluruhan, penjualan tumbuh sebesar 13 persen yang disesuaikan dengan mata uang, pemulihan yang kuat di kawasan Amerika dan Eropa, Timur Tengah dan Afrika.

Bisnis e-commerce dan grosir juga melonjak dengan penyesuaian mata uang masing-masing sebesar 60,9 persen dan 12,3 persen.

Baca juga: Bisnis Sepatu Kulit Bakal Terus Mulus, Ini Alasannya

Puma mampu meningkatkan hasil operasinya atau laba sebelum bunga dan pajak dibandingkan tahun lalu dengan keuntungan 146 juta euro atau sekitar Rp 2,5 miliar.

Keuntungan itu didapat dari usaha pemasaran yang lebih sedikit, namun lebih efisien, serta langkah mengendalikan biaya tambahan pada kuartal pertama dan kedua.

"Kuartal ketiga berkembang jauh lebih baik dari yang saya harapkan. Toko ritel kembali dibuka, acara olahraga dilanjutkan, kepercayaan konsumen meningkat dan penjualan kami meningkat setiap minggunya," ucap Gulden.

Dia juga menyebut, performa yang kuat menegaskan kekuatan Puma sebagai merek dan industri alat olahraga secara umum.

"Kami akan tetap bergerak melalui pandemi ini dalam jangka pendek tanpa menghalangi momentum jangka menengah Puma."

"Investasi dalam kemitraan baru dengan Neymar Jr dan LaMelo Ball menegaskan keyakinan kami akan masa depan yang kuat," tambahnya.

Namun, dampak pandemi Covid-19 masih berlanjut kendati terjadi pertumbuhan pada kuartal ketiga.

Dalam jangka waktu sembilan bulan, seluruh wilayah di dunia menunjukkan penurunan penjualan.

Baca juga: Cerita Pengusaha Sepatu Kulit dari Bandung, Awalnya Reseller Kini Beromzet Ratusan Juta

Sebab, penjualan global produk alas kaki turun 5,4 persen dan pakaian 8 persen. Sebaliknya, penjualan produk aksesoris tumbuh sebesar 2,2 persen.

Proses pemulihan terus menjadi tantangan bagi merek fesyen dan pakaian olahraga, seperti Hermes yang melaporkan penurunan pendapatan sebesar 14 persen selama kuartal III 2020.


Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber Hypebeast
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Whats New
Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Whats New
Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Whats New
Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Whats New
Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Whats New
Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Whats New
Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Whats New
Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Work Smart
Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Whats New
Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Whats New
Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Whats New
Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Whats New
Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Whats New
KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

Whats New
Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com