JAKARTA, KOMPAS.com - Bisnis penjualan dengan skema multilevel marketing (MLM) kerap kali dinilai negatif oleh beberapa pihak.
Pasalnya, bisnis yang mengandalkan relasi itu tidak jarang menawarkan program yang menyalahi aturan.
Kendati demikian, bisnis MLM justru mendapatkan dukungan dari Menteri Perdagangan Agus Suparmanto.
Baca juga: OJK Imbau Masyarakat Hati-Hati Investasi Bodong Berkedok MLM
Menurutnya, MLM mampu menjadi salah satu sektor usaha yang mendongkrak perekonomian di tengah pandemi Covid-19.
“Sektor usaha penjualan langsung memberikan kontribusi yang berarti terhadap perekonomian nasional," ujarnya dalam keterangan tertulis, Sabtu (31/10/2020).
Berdasarkan laporan kegiatan tahunan dari 147 perusahaan, pada 2019, perusahaan MLM Indonesia berhasil mencatatkan transaksi penjualan sebesar Rp 14,7 triliun dengan melibatkan 5,3 juta mitra usaha.
Selain itu, Agus menambahkan, MLM memberikan manfaat ekonomi bagi para mitra usaha, sektor penjualan langsung juga turut berkontribusi menjaga keberlangsungan usaha produsen dalam negeri.
Baca juga: Tergiur Janji Cepat Kaya, Banyak Orang Jadi Korban MLM Abal-abal
Sebanyak 51,86 persen jenis produk yang dijual merupakan produk dalam negeri.
"Untuk itu, Kementerian Perdagangan berkomitmen mendukung sektor usaha ini agar perekonomian terus berjalan dan kembali pulih akibat dampak Covid-19," tuturnya.
Lebih lanjut, Agus menjabarkan, hasil survei yang dilakukan Kementerian Perdagangan menunjukkan, usaha penjualan langsung dapat berguna sebagai sarana usaha bagi para pelajar dan mahasiswa.