JAKARTA, KOMPAS.com - "Kita ini negara penghasil kulit sapi terbaik di dunia," begitu kata Agung D. Kurnianto saat memulai perbincangan dengan Kompas.com tentang usahanya, Revolt Industry.
Kulit sapi memang menjadi bahan baku paling krusial dalam bisnis yang Agung geluti. Bisnis dengan brand "Revolt Industry" ini merupakan usaha lokal asal Surabaya, berfokus pada aksesoris pria berupa barang-barang berbahan dasar kulit.
Ide bisnis ini bermula pada 2012, ketika Agung bersama empat orang temannya terbersit keinginan mau menjadi wirausahawan. Membuat produk kulit olahan menjadi salah satu ide lantaran kulit sapi Jawa merupakan yang terbaik di kelasnya.
Baca juga: Omzet Terpukul Pandemi, Pengusaha Minuman Ini Banting Setir Jual Ikan Cupang
Alasan lainnya, kulit sapi jawa tidak dikelola dengan baik dan kerap disebut sebagai sampah. Pengrajin kulit sapi dari Indonesia cenderung memproduksi barang-barang berbahan dasar kulit sapi untuk dijual ke luar negeri. Setelah kembali ke Indonesia, produk menjadi lebih mahal hingga 8 kali lipat.
"Dibikin di Indonesia, dicap di Indonesia, dibawa ke luar, dijual 8 kali lipat lebih mahal. Kita ingin membuktikan bahwa anggapan brand lokal tidak sebaik dibanding barang di mal, itu salah," kata Agung saat dihubungi Kompas.com, Sabtu (31/10/2020).
Baru lulus kuliah saat mulai merintis bisnis tahun 2014 silam, lima sekawan ini tentu keterbatasan modal. Mereka akhirnya patungan untuk modal awal usaha. Jumlahnya tak sampai Rp 50 juta, masing-masing hanya sekitar Rp 7 juta. Uang tersebut digunakan untuk menyewa salah satu garasi milik temannya.
Agung bercerita, semua pelajaran diserap dari Youtube. Mulai dari cara menjahit kulit sapi olahan hingga cara pemasaran. Pemasaran paling dasar adalah menawarkan produknya ke keluarga, teman, tetangga, dan kolega terdekat.
Sarana pemasaran online tak dilupakan. Brand Revolt Industry dipasarkan melalui Instagram dan website. Alhasil, produknya diterima dengan baik. Pelanggannya bahkan datang dari luar negeri, seperti Jepang dan Amerika Serikat.
Sedikit demi sedikit, usahanya membuahkan hasil. Klien datang tiada henti, relasi mulai terjalin.
"Kami percaya, kalau usahanya memang sudah passion, otomatis akan effort. Ketika effort lebih, otomatis skill kita juga bertambah. Dari skill, kita bisa dapat salary, berupa channeling, teman, relasi, dan lain-lain," ucap Agung.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.