Ia mengatakan, negara-negara OKI merupakan pasar yang luar biasa besar untuk produk halal Indonesia. Terdiri atas 57 negara anggota, dengan total populasi muslim sebesar 1,86 miliar jiwa atau sekitar 24,1 persen dari total populasi dunia.
Jumlah populasi ini belum termasuk pemeluk agama Islam di luar negara anggota OKI, seperti India dengan jumlah muslim sebesar 195 juta jiwa dan Ethiopia dengan jumlah muslim sebesar 35,6 juta jiwa.
“Sebagian besar negara anggota OKI dengan mayoritas penduduknya beragama Islam memiliki tuntutan standar pemenuhan atas jaminan produk halal yang cukup tinggi. Hal ini menjadikan negara-negara OKI sebagai pasar dengan peluang yang besar,” kata dia.
Agus menyatakan, Indonesia turut aktif dalam pameran halal yang diselenggarakan di berbagai negara sebagai upaya meningkatkan ekspor produk halal. Seperti di Uni Emirat Arab, Malaysia, Rusia, hingga Taiwan.
Partisipasi Indonesia pada pameran halal tersebut telah menghasilkan jumlah transaksi dagang yang nilainya selalu meningkat setiap tahun. Peningkatan nilai transaksi pameran ini dapat menjadi sinyal positif bahwa produk halal Indonesia dapat bersaing di mancanegara.
"Diharapkan produk Indonesia digandrungi oleh seluruh konsumen mancanegara, bukan hanya karena harganya bersaing, tetapi juga karena kemampuan penelusuran status halal (halal traceability) sehingga terjamin kepastian bahwa produk tersebut berkualitas tinggi sekaligus halalan thayyiban,” pungkas Agus.
Sekadar informasi, pada periode Januari-Agustus 2020, kinerja neraca perdagangan Indonesia dengan negara-negara OKI menunjukan performa positif dengan mencatatkan surplus sebesar 2,46 miliar dollar AS.
Pada periode tersebut Indonesia mampu membukukan ekspor ke negara anggota OKI sebesar 12,43 miliar dollar AS. Dari nilai ekspor tersebut, tiga produk yang tertinggi adalah minyak kelapa sawit 23,88 persen, batu bara 9,56 persen, dan bagian kendaraan bermotor 3,95 persen.
Baca juga: Kemenperin: Halal Bukan Karena Masalah Agama, Sekarang Jadi Fesyen
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.