Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Soal Komodo Masuk Kawasan PLTD, PLN : Mungkin Mereka Memang Senang...

Kompas.com - 02/11/2020, 15:48 WIB
Rully R. Ramli,
Bambang P. Jatmiko

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Seekor komodo terekam dalam sebuah video berkeliaran di sekitar kawasan Pembangkit Listrik Tenaga Diesel (PLTD) di Pulau Komodo, Nusa Tenggara Timur.

Rekaman video berdurasi 30 detik tersebut tengah menjadi viral di media sosial.

Merespon hal tersebut, Direktur Mega Project PT PLN (Persero), Muhammad Ikhsan Asaad, mengaku tidak tahu banyak tentang komodo.

Namun, Ikhsan menilai, hewan jenis reptil tersebut merasa senang berada di sekitar PLTD. Menurutnya, komodo tertarik dengan suhu hangat yang berada di sekitar wilayah PLTD.

Baca juga: Sri Mulyani Minta PLN Gunakan PMN untuk Pengembangan Energi Terbarukan

"Mungkin komodo memang senang ya, anget-anget ya dan juga panas. Memang kalau di dalam PLTD walaupun suaranya berisik tapi hangat," katanya dalam sebuah konferensi pers virtual, Senin (2/11/2020).

Ikhsan menyatakan, seluruh pegawai yang bekerja di PLTD Pulau Komodo memiliki kecenderungan ramah lingkungan dan tidak mengganggu keberadaan komodo.

"Jadi mungkin mereka datang ke PLTD tapi tidak mengganggu kita," katanya.

Terkait dengan kedatangan hewan ke lokasi pembangkit listrik, Ikhsan mengaku ini bukan kali pertama terjadi.

"Saya pernah tugas ke daerah Maluku sana itu sering juga didatengi ular tapi tidak ganggu kita. Karena memang hewan melata senangnya di daerah tempat-tempat yang hangat," ucapnya.

Baca juga: PLN Usul Kompor Elpiji Bisa Ditukar Gratis dengan Kompor Induksi

Sebagai informasi, jagat media sosial tengah ramai membicarakan video komodo yang berkeliaran di kawasan PLTD Pulau Komodo.

Dalam video yang diunggah oleh akun Twitter @ChePahun, komodo itu berjalan menyusuri dnding batu dan berhenti di depan gerbang.

"Miris juga lihat ini. Penguasa punya kuasa buat suka-suka. Tapi saya coba pikir positif saja, mungkin Komodo mau daftar langganan baru PLTD Pulau Komodo," tulis akun Twitter itu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com