KOMPAS.com - Direktur Jenderal Pembinaan Pelatihan dan Produktivitas (Dirjen Binalattas) Kementerian Ketenagakerjaan ( Kemnaker) Budi Hartawan mengatakan, pada 2021 transformasi Balai Latihan Kerja ( BLK) akan menerapkan 4R.
“4R yaitu reformasi kelembagaan, rebranding persepsi, redesain substansi pelatihan, serta revitalisasi sarana dan prasarana,” kata Budi, dalam siaran pers Biro Humas Kemnaker yang Kompas.com terima, Senin (2/11/2020).
Untuk reformasi kelembagaan, Budi menjelaskan, idealnya setiap provinsi ada Unit Pelaksana Teknis Pusat (UPTP), minimal 1 UPTP.
“Tak hanya itu, reformasi kelembagaan juga mencakup penyiapan kompetensi instruktur dan tenaga pelatihan, baik lembaga pelatihan milik pemerintah dan swasta,” ujar Budi.
Baca juga: Kemnaker Sebut Baru 15 Daerah yang Putuskan Tidak Menaikkan UMP 2021
Khususnya, lanjut Budi, dalam pengembangan kurikulum dan metode pelatihan berbasis online, serta integrasi sistem pelatihan dan penempatan tenaga kerja.
Sementara itu, dari sisi rebranding persepsi, Budi mengatakan, ada beberapa langkah yang akan dilakukan Kemnaker.
Adapun langkah tersebut adalah memperkuat sinergitas industri dan usaha mikro kecil menengah (UMKM), membuka peluang program magang luar negeri ke negara selain Jepang, dan kampanye pelatihan vokasi dan BLK secara massif.
Baca juga: Hadapi Transformasi Dunia Usaha, Kemnaker Siapkan Kurikulum Pelatihan Digital
Terkait magang, Budi mengatakan, banyak peluang pemagangan ke negara selain Jepang. Untuk itu, hal ini yang harus dioptimalkan bersama.
“Sedangkan dari sisi redesain substansi pelatihan, ada enam hal yang akan dilakukan Kemnaker,” imbuh Budi.
Enam hal tersebut adalah melakukan pengembangan dan penerapan teknologi digital untuk layanan pelatihan dan sertifikasi.
Tulis komentar dengan menyertakan tagar #JernihBerkomentar dan #MelihatHarapan di kolom komentar artikel Kompas.com. Menangkan E-Voucher senilai Jutaan Rupiah dan 1 unit Smartphone.
Syarat & Ketentuan