Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Permintaan Batu Bara Masih Lemah, Laba Adaro Anjlok 73 Persen hingga Kuartal III 2020

Kompas.com - 03/11/2020, 12:04 WIB
Rully R. Ramli,
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - PT Adaro Energy Tbk melaporkan, pendapatan bersih mereka hingga kuartal III 2020 sebesar 1,95 milliar dollar AS.

Nilainya turun 26 persen dari periode yang sama pada tahun sebelumnya, yaitu sebesar 2,65 miliar dollar AS.

Menurunnya pendapatan perusahaan juga berimbas terhadap merosotnya laba bersih Adaro.

Tercatat, laba bersih yang dapat diatribusikan kepada Adaro pada 9 bulan pertama tahun ini sebesar 109,37 juta dollar AS, anjlok 73,06 persen dari periode yang sama pada tahun 2019 yakni sebesar 405,99 juta dollar AS.

Baca juga: Gasifikasi Batu Bara, PTBA: Bikin Hemat Devisa Negara hingga Rp 8,7 Triliun

Merosotnya pendapatan dan laba bersih perusahaan disebabkan masih lemahnya permintaan batu bara akibat perlambatan pertumbuhan ekonomi yang dialami berbagai negara konsumen.

Tercatat, harga rata-rata dan volume penjualan batu bara hingga kuartal III 2020 mengalami penurunan masing-masing sebesar 18 persen dan 9 persen.

"Pasar batu bara belum kondusif karena permintaan batu bara global masih lemah," tulis manajemen Adaro, dikutip Selasa (3/11/2020).

Presiden Direktur dan Chief Executive Officer Adaro Garibaldi Thohir menyampaikan, meski dibayangi oleh tantangan ekonomi makro, pihaknya masih dapat mempertahankan operasi yang solid.

Kendati demikian, kondisi pasar batubara yang sulit akibat ekonomi global yang belum kondusif akibat pandemi yang berkepanjangan harus diakui terus menekan profitabilitas perusahaan.

"Meskipun ketidakpastian masih ada, model bisnis kami yang terintegrasi memungkinkan perusahaan untuk beroperasi dengan efisien dalam menghadapi tantangan ini," kata Garibaldi.

Baca juga: Cadangan Batu Bara Capai 24,75 Miliar Ton pada 2040, Dirjen Minerba: Ini Belum Cukup

Adaro mulai melihat beberapa tanda rebalancing di pasar batubara berkat disiplin terhadap suplai.

Perusahaan ini tetap optimistis terhadap fundamental industri di jangka panjang.

"Seiring bumi belahan utara menyambut musim dingin dan berlanjutnya pembatasan pasokan global, aktivitas pengisian persediaan diperkirakan akan meningkat," lanjut dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com