Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Naik 192 Persen, RNI Raih Laba Bersih Rp 68 Miliar di Kuartal III 2020

Kompas.com - 03/11/2020, 13:42 WIB
Elsa Catriana,
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - PT Rajawali Nusantara Indonesia (Persero) mencatatkan laba bersih Rp 68 miliar pada penutupan kuartal III 2020 atau meningkat sebesar 192 persen dibanding pencapaian tahun lalu di periode yang sama.

Perolehan laba ini menandai adanya konsistensi kinerja positif perseroan sepanjang tahun 2020.

Direktur Keuangan RNI Pramusti Indrascaryo mengatakan, kinerja RNI yang kembali positif di kuartal III ini, merupakan pencapaian yang menggembirakan.

Baca juga: Rizal Ramli Tak Terkejut Jokowi Sebut Ekonomi Kuartal III Minus 3 Persen

Pada kuartal III 2019, perseroan sempat mencatatkan rugi sebesar Rp 73 miliar.

"Pencapaian positif ini memberikan optimisme menjelang penutupan tahun buku 2020," ujar Pramusti mengutip siaran persnya, Selasa (3/11/2020).

Menurut Pramusti, pencatatan laba ini ditopang oleh penjualan yang berasal dari sejumlah lini usaha.

Kontribusi terbesar berasal dari lini farmasi dan alat kesehatan sebesar 43 persen, disusul agroindustri gula sebesar 39 persen, perdagangan umum sebesar 16 persen, dan perkebunan sebesar 3 persen.

Pramusti mengatakan, kinerja positif ini tidak terlepas dari sejumlah strategi yang sukses dijalankan, yakni penerapan cost leadership, diferensiasi produk, serta pemberdayaan SDM.

Melalui penerapan cost leadership, perseroan berhasil melakukan efisiensi dan pengendalian biaya secara tepat sasaran.

Sampai dengan September 2020, tercatat perseroan berhasil menekan biaya usaha hingga sebesar 18 persen di bawah anggaran dan di bawah realisasi tahun lalu.

“Pengendalian biaya menjadi strategi yang tepat di tengah kondisi pandemi saat ini. Di kuartal ke-4, otomatisasi dan penjualan akan terus ditingkatkan guna mendorong efisiensi biaya,” ucap Pramusti.

Di samping penerapan cost leadership, strategi lainnya adalah penerapan diferensiasi produk.

Baca juga: Daftarkan Judicial Review ke MK, KSPI: Isi UU Cipta Kerja Hampir Seluruhnya Rugikan Buruh

Menurut Pramusti, perseroan saat ini tengah gencar meningkatkan nilai tambah produk dengan menyasar pasar ritel melalui pengembangan produk baru dan rebranding produk eksisiting.

Salah satu produk yang baru saja di-rebranding adalah produk gula RNI dengan brand “Raja Gula”.

“Membangun brand image produk merupakan bagian dari inovasi model bisnis yang saat ini dijalankan RNI. Guna meningkatkan daya saing kami fokus pada peningkatan kualitas produk serta pelayanan yang diberikan kepada konsumen," kata Pramusti.

"Dengan penerapan strategi yang tepat, diharapkan penjualan dari sektor ritel dapat terus tumbuh di kuartal ke-4,” lanjut dia.

Sementara dari sisi SDM, Pramusti mengatakan, empowering SDM secara konsisten terus dilakukan dalam berbagai aspek, sehingga mampu meningkatkan produktivitas yang berdampak pada kinerja positif dan peningkatan pendapatan perusahaan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Hartadinata Abadi Bakal Tebar Dividen Rp 15 Per Saham

Hartadinata Abadi Bakal Tebar Dividen Rp 15 Per Saham

Whats New
Penjelasan DHL soal Beli Sepatu Rp 10 Juta Kena Bea Masuk Rp 31 Juta

Penjelasan DHL soal Beli Sepatu Rp 10 Juta Kena Bea Masuk Rp 31 Juta

Whats New
Stok Lampu Bisa Langka gara-gara Implementasi Permendag 36/2023

Stok Lampu Bisa Langka gara-gara Implementasi Permendag 36/2023

Whats New
IHSG Ditutup Naik 63 Poin, Rupiah Menguat di Bawah Level 16.200

IHSG Ditutup Naik 63 Poin, Rupiah Menguat di Bawah Level 16.200

Whats New
Jam Operasional Pegadaian Senin-Kamis, Jumat, dan Sabtu Terbaru

Jam Operasional Pegadaian Senin-Kamis, Jumat, dan Sabtu Terbaru

Whats New
Bos BI Optimistis Rupiah Bakal Kembali di Bawah Rp 16.000 Per Dollar AS

Bos BI Optimistis Rupiah Bakal Kembali di Bawah Rp 16.000 Per Dollar AS

Whats New
Mendag Ungkap Penyebab Harga Bawang Merah Tembus Rp 80.000 Per Kilogram

Mendag Ungkap Penyebab Harga Bawang Merah Tembus Rp 80.000 Per Kilogram

Whats New
Hadapi Tantangan Perubahan Iklim, Kementan Gencarkan Pompanisasi hingga Percepat Tanam Padi

Hadapi Tantangan Perubahan Iklim, Kementan Gencarkan Pompanisasi hingga Percepat Tanam Padi

Whats New
Panen Ganda Kelapa Sawit dan Padi Gogo, Program PSR dan Kesatria Untungkan Petani

Panen Ganda Kelapa Sawit dan Padi Gogo, Program PSR dan Kesatria Untungkan Petani

Whats New
Alasan BI Menaikkan Suku Bunga Acuan Jadi 6,25 Persen

Alasan BI Menaikkan Suku Bunga Acuan Jadi 6,25 Persen

Whats New
Cara dan Syarat Gadai Sertifikat Rumah di Pegadaian

Cara dan Syarat Gadai Sertifikat Rumah di Pegadaian

Earn Smart
Cara dan Syarat Gadai HP di Pegadaian, Plus Bunga dan Biaya Adminnya

Cara dan Syarat Gadai HP di Pegadaian, Plus Bunga dan Biaya Adminnya

Earn Smart
Peringati Hari Konsumen Nasional, Mendag Ingatkan Pengusaha Jangan Curang jika Mau Maju

Peringati Hari Konsumen Nasional, Mendag Ingatkan Pengusaha Jangan Curang jika Mau Maju

Whats New
United Tractors Bagi Dividen Rp 8,2 Triliun, Simak Jadwalnya

United Tractors Bagi Dividen Rp 8,2 Triliun, Simak Jadwalnya

Whats New
Kunjungan ke Indonesia, Tim Bola Voli Red Sparks Eksplor Jakarta bersama Bank DKI dan JXB

Kunjungan ke Indonesia, Tim Bola Voli Red Sparks Eksplor Jakarta bersama Bank DKI dan JXB

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com