Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 03/11/2020, 20:07 WIB
Inadha Rahma Nidya,
Mikhael Gewati

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Sejak 2015, tourism professional menjadi satu dari delapan bidang yang masuk ke Mutual Recognition Arrangement on Tourism Professional (MRA-TP) atau perjanjian saling pengakuan tingkat ASEAN.

Namun hingga kini, perkembangan bidang tourism professional berjalan lambat.

Maka dari itu, Ketua Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP) Kunjung Masehat mengatakan, pihaknya sebagai lembaga Tourism Professional Certification Board (TPCB) ingin membantu percepatan implementasi ASEAN MRA-TP di Indonesia.

Tak hanya, itu BNSP juga ingin memperkuat kualitas dan kuantitas tourism professional berstandar ASEAN.

Adapun upaya yang dilakukan adalah meningkatkan koordinasi antarlembaga, memperkuat fungsi stakeholders terkait, serta mengharmonisasikan mekanisme kerja melalui acara Harmonisasi Mekanisme Kerja ASEAN Tourism Professional Registration System (ATPRS), di Jakarta, Selasa (3/10/2020).

Baca juga: Lembaga Sertifikasi Profesi KAI Kantongi Lisensi BNSP

“Dengan forum ini, kami mau melihat harmonisasi kesisteman antarlembaga dan apa yang mesti kami siapkan.

"Semoga dapat terbangun sinergi untuk membangun sumber daya manusia (SDM) unggul khususnya pada bidang pariwisata Indonesia yang diakui Asean,” kata Kunjung.

Sebagai informasi, ATPRS merupakan website yang didesain khusus sebagai wadah informasi mengenai detail para pelaku dan pekerja pariwisata yang tersertifikasi Asean Tourism Professional (ATPs).

Deputi Bidang Sumber Daya dan Kelembagaan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) Wisnu Bawa Tarunajaya menyatakan, para pelaku pariwisata dapat mendaftarkan diri mereka pada website tersebut dengan menampilkan profil, kualifikasi, dan pengalaman.

"Website ini juga berisi MRA matterials seperti toolboxers dan informasi yang berkaitan dengan standar kompetensi,” tambah Wisnu.

Baca juga: Ini Cara BNSP Tingkatkan Daya Saing Sektor Pariwisata

Wisnu pun menyatakan dukungannya pada pelaksanaan kegiatan tersebut. Sebab menurutnya, ARTPS merupakan salah satu komponen penting untuk mendukung MRA-TP, sekaligus terobosan positif yang sudah lama ditunggu para pelaku atau pekerja pariwisata.

“Program ATPRS ini bagus sekali dan kami dukung bersama. Jika ada masukan dan ide-ide, silakan. Kami menerima dengan terbuka,” kata Wisnu.

Wisnu menambahkan, saat ini data ATPRS baru mencapai 4.570 orang. Rinciannya 3.492 orang dari Filipina, 426 orang dari Indonesia, 153 orang dari Thailand, 38 orang dari Kamboja, 23 orang dari Malaysia, dan 22 orang dari Myanmar.

Jobs advertisement pada sistem juga masih begitu minim,” katanya.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.



Rekomendasi untuk anda

Terkini Lainnya

TikTok Gandeng Tokopedia, Teten Wanti-wanti Hal Ini

TikTok Gandeng Tokopedia, Teten Wanti-wanti Hal Ini

Whats New
Dentsu Creative Indonesia Sabet Penghargaan Kreatif di Citra Pariwara

Dentsu Creative Indonesia Sabet Penghargaan Kreatif di Citra Pariwara

Whats New
Cara Setor Tunai BNI di ATM dengan Mudah, Bisa Tanpa Kartu

Cara Setor Tunai BNI di ATM dengan Mudah, Bisa Tanpa Kartu

Spend Smart
Cara Memindahkan m-Banking BRI ke HP Baru Tanpa Harus ke Bank

Cara Memindahkan m-Banking BRI ke HP Baru Tanpa Harus ke Bank

Whats New
Super Air Jet Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan SMA/SMK, Simak Persyaratannya

Super Air Jet Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan SMA/SMK, Simak Persyaratannya

Work Smart
Buka Tabungan Luar Negeri Bisa di BRImo, Begini Caranya

Buka Tabungan Luar Negeri Bisa di BRImo, Begini Caranya

Whats New
Harbolnas 2023, Mendag Zulhas Ajak Konsumen Belanja Produk-produk UMKM

Harbolnas 2023, Mendag Zulhas Ajak Konsumen Belanja Produk-produk UMKM

Whats New
Ganjil Genap Berlaku di Puncak Bogor Saat Libur Natal dan Tahun Baru

Ganjil Genap Berlaku di Puncak Bogor Saat Libur Natal dan Tahun Baru

Whats New
Setuju Hilirisasi Ada Kekurangan, Bahlil: Yang Namanya Kita Kaya Bayi, Jatuh Bangun Biasa...

Setuju Hilirisasi Ada Kekurangan, Bahlil: Yang Namanya Kita Kaya Bayi, Jatuh Bangun Biasa...

Whats New
Ini Deretan Promo Shopee Puncak 12.12 Birthday Sale, Jangan Terlewat!

Ini Deretan Promo Shopee Puncak 12.12 Birthday Sale, Jangan Terlewat!

Whats New
Selama Nataru, Hanya Truk BBM-Pangan yang Boleh Beroperasi

Selama Nataru, Hanya Truk BBM-Pangan yang Boleh Beroperasi

Whats New
BPDLH dan UNDP Luncurkan 'Catalytic Fund', Apa Itu?

BPDLH dan UNDP Luncurkan "Catalytic Fund", Apa Itu?

Whats New
Di Hadapan Pengusaha, Ganjar Pranowo Beberkan 3 Cara Tarik Modal Asing Masuk ke Indonesia

Di Hadapan Pengusaha, Ganjar Pranowo Beberkan 3 Cara Tarik Modal Asing Masuk ke Indonesia

Whats New
DAMRI Buka Rute Yogyakarta-Jakarta-Tangerang PP, Ini Tarifnya

DAMRI Buka Rute Yogyakarta-Jakarta-Tangerang PP, Ini Tarifnya

Spend Smart
E-Commerce RI Sedang Landai, Sinergi TikTok dan Tokopedia Bakal Jadi Angin Segar?

E-Commerce RI Sedang Landai, Sinergi TikTok dan Tokopedia Bakal Jadi Angin Segar?

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com