Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dirintis Saat Pandemi, Bisnis Limbah Kayu Ini Cetak Cuan Belasan Juta Rupiah Per Bulan

Kompas.com - 04/11/2020, 07:21 WIB
Fika Nurul Ulya,
Yoga Sukmana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Siapa sangka, usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) bisa dirintis pada masa pandemi Covid-19. Hal ini dialami oleh Alterga Edi Tri Anggoro, pemilik usaha kerajinan limbah kayu di Kota Magelang.

Kepada Kompas.com, Erga mengaku, usahanya yang bernama Jerawood baru dirintis saat pandemi Covid-19, setelah 6 bulan melakukan riset dan pengembangan.

Meski begitu, ia mengaku sempat mengurungkan niatnya menjajakan produk ketika pandemi pertama kali menyerang RI pada Maret lalu.

"Bulan Maret kami siap merilis produk. Ternyata terhantam pandemi Covid-19 dan ada beberapa karyawan dirumahkan. Tapi, kami tetap mencoba memasarkan produk," kata Erga saat dihubungi Kompas.com, Selasa (3/11/2020).

Baca juga: Deretan 5 Miliader Pemilik Bank Swasta di Indonesia

Memang sudah rezeki, rupanya salah satu produk olahannya, yakni speaker, disambut baik. Banyak pelanggan yang justru membeli produk itu saat pandemi. Erga menerka, masyarakat membutuhkan speaker untuk bekerja atau hanya untuk hiburan saat WFH.

Untuk menambah basis pelanggan, Erga memasarkan produknya melalui media sosial Instagram dan marketplace sembari mengamalkan ilmunya sebagai web developer internet marketing. Kini, produk Jerawood sudah tersedia di 3 e-commerce dan di workshop gallery-nya.

Produknya pun tersedia di galeri UKM Pasar Kotagede dan Bandara YIA, Kulonprogo.

"Saya juga kaget (antusias masyarakat sedemikian besar). Alhamdulillah karena sudah mulai online, kami pasarkan juga di marketplace selama pandemi," ucap Erga.

Baca juga: Menakar Dampak Hasil Pilpres Amerika terhadap Perekonomian Indonesia

Berawal dari hobi

Erga bercerita, usaha ini bermula dari hobinya membuat kerajinan tangan (do it yourself/DIY). Niat usahanya semakin terbentuk ketika dia melihat peluang dari kayu-kayu tidak terpakai yang menjadi limbah pabrik mebel.

Pemilik bisnis Jerawood, kerajinan tangan dari limbah kayu, Alterga Edi Tri Anggoro.Dok. Jerawood Pemilik bisnis Jerawood, kerajinan tangan dari limbah kayu, Alterga Edi Tri Anggoro.

Di sisi lain, pabrik mebel merasa terbantu karena limbah kayu ini bisa dimanfaatkan kembali menjadi barang yang memiliki nilai tambah, daripada dibuang atau paling-paling menjadi kayu bakar.

Benar saja, Erga mengolahnya menjadi produk elektronik hingga houseware dengan rentang harga Rp 25.000 hingga Rp 500.000. Produk rakitannya, antara lain speaker, jam meja, jam digital, jam tangan, kacamata dari kayu, houseware, dan kitchenware berupa talenan.

Kecintaannya pada assamble membuat Erga bahkan merakit sendiri mesin produksinya. Selain lebih hemat biaya dibanding mengimpor mesin dari China, penggunaan mesin ini mampu mengotomasi pembuatan produk jadi lebih presisi.

Baca juga: Tarif Tol JORR I Akan Naik, Ini Rinciannya

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Akankah Relaksasi HET Beras Premium Tetap Diperpanjang?

Akankah Relaksasi HET Beras Premium Tetap Diperpanjang?

Whats New
Proyek Perluasan Stasiun Tanah Abang Mulai Dibangun Mei 2024

Proyek Perluasan Stasiun Tanah Abang Mulai Dibangun Mei 2024

Whats New
Freeport Setor Rp 3,35 Triliun ke Pemda di Papua, Indef Sarankan Ini

Freeport Setor Rp 3,35 Triliun ke Pemda di Papua, Indef Sarankan Ini

Whats New
Obligasi atau Emas, Pilih Mana?

Obligasi atau Emas, Pilih Mana?

Work Smart
Tiru India dan Thailand, Pemerintah Bakal Beri Insentif ke Apple jika Bangun Pabrik di RI

Tiru India dan Thailand, Pemerintah Bakal Beri Insentif ke Apple jika Bangun Pabrik di RI

Whats New
KB Bank Sukses Pertahankan Peringkat Nasional dari Fitch Ratings di Level AAA dengan Outlook Stabil

KB Bank Sukses Pertahankan Peringkat Nasional dari Fitch Ratings di Level AAA dengan Outlook Stabil

BrandzView
Harga Acuan Penjualan Gula Naik Jadi Rp 17.500 Per Kilogram

Harga Acuan Penjualan Gula Naik Jadi Rp 17.500 Per Kilogram

Whats New
Pertama di Asia, Hong Kong Setujui ETF Bitcoin

Pertama di Asia, Hong Kong Setujui ETF Bitcoin

Whats New
Sebanyak 109.105 Kendaraan Melintasi Tol Solo-Yogyakarta Saat Mudik Lebaran 2024

Sebanyak 109.105 Kendaraan Melintasi Tol Solo-Yogyakarta Saat Mudik Lebaran 2024

Whats New
HUT Ke-63, Bank DKI Sebut Bakal Terus Dukung Pembangunan Jakarta

HUT Ke-63, Bank DKI Sebut Bakal Terus Dukung Pembangunan Jakarta

Whats New
Daftar 17 Entitas Investasi Ilegal Baru yang Diblokir Satgas Pasti

Daftar 17 Entitas Investasi Ilegal Baru yang Diblokir Satgas Pasti

Whats New
BI Banten Distribusikan Uang Layak Edar Rp 3,88 Triliun Selama Ramadhan 2024, Pecahan Rp 2.000 Paling Diminati

BI Banten Distribusikan Uang Layak Edar Rp 3,88 Triliun Selama Ramadhan 2024, Pecahan Rp 2.000 Paling Diminati

Whats New
Satgas Pasti Blokir 537 Pinjol Ilegal dan 48 Penawaran Pinpri

Satgas Pasti Blokir 537 Pinjol Ilegal dan 48 Penawaran Pinpri

Whats New
Luhut: Apple Tertarik Investasi Kembangkan AI di IKN, Bali, dan Solo

Luhut: Apple Tertarik Investasi Kembangkan AI di IKN, Bali, dan Solo

Whats New
Dollar AS Melemah, Kurs Rupiah Masih Bertengger di Rp 16.100

Dollar AS Melemah, Kurs Rupiah Masih Bertengger di Rp 16.100

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com