Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ekonom Indef Sebut Indonesia Peringkat 5 di Dunia yang Paling Banyak Kembangkan Startup

Kompas.com - 04/11/2020, 16:38 WIB
Ade Miranti Karunia,
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Ekonom Indef Bhima Yudistira Adhinegara mengatakan, Indonesia merupakan negara ke-lima terbesar di dunia yang banyak merintis usaha baru atau disebut startup.

Hal ini didukung adanya ekonomi digital yang membuat Indonesia bisa membangun usaha baru.

"Mereka menggunakan kesempatan booming ekonomi digital ini untuk menciptakan usaha baru. Makanya kita kenal adanya startup. Indonesia masuk negara nomor 5 yang jumlah startupnya paling banyak di dunia," ujar Bhima melalui daring, Rabu (4/11/2020).

Baca juga: Ada Pandemi, Ini Sektor Startup yang Dilirik Investor untuk Diberi Suntikan Dana

Adapun jumlah rintisan usaha baru (startup) tersebut pada tahun ini mencapai 2.200 usaha.

Padahal, tahun sebelumnya, kata Bhima, perusahaan startup hanya mencapai 1.500 hingga 1.800.

"Jadi ada 2.200 startup, tahun sebelumnya cuma ada dikisaran 1.500-1.800. Karena adanya pandemi, langsung melonjak menjadi 2.200," kata Bhima.

Perusahaan stratup ini banyak didominasi oleh generasi milenial yang jumlahnya mencapai 97 juta orang.

Bahkan, generasi milenial, lanjut Bhima, mampu menciptakan pemulihan ekonomi.

"Di situ ada logic, milenial ini dapat mendorong pemulihan ekonomi nasional. Kita juga melihat adanya tren bonus demografi, bisa disebut peluang sekali seumur hidup di Indonesia. Di Pulau Jawa sudah terjadi bonus demografi ini," ujar Bhima.

Bhima berharap, generasi milenial dapat memahami literasi keuangan dan juga memanfaatkan ekonomi digital dengan baik.

"Artinya, dengan adanya fintech, inklusi keuangan, milenial juga literasi keuangannya diharapkan lebih baik, mereka bisa memanfaatkan booming ekonomi digital untuk pinjaman. Misalnya pinjaman untuk pembelian laptop. Laptopnya digunakan untuk membuat startup," kata Bhima.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com