Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

BRI Dorong Sektor UMKM Masuk ke Layanan Keuangan Formal

Kompas.com - 04/11/2020, 18:55 WIB
Yohana Artha Uly,
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk alias BRI memastikan akan terus mendorong pelayanan terhadap masyarakat, terutama segmen Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM).

Ini sejalan dengan penerapan nilai-nilai sosial dan ekonomi perusahaan dalam menjalankan bisnis.

Direktur Keuangan BRI Haru Koesmahargyo mengatakan, penerapan nilai sosial dan ekonomi dalam berkegiatan bisa dilakukan secara bersamaan tanpa bertentangan.

Baca juga: September 2020, Tingkat Keberhasilan Penyelenggara Pinjol Membaik di Level 91,73 Persen

Hal ini sudah dibuktikan BRI dengan menghadirkan layanan keuangan bagi nasabah kecil dan di pelosok, seiring dengan profitabilitas yang terjaga.

"BRI ke depan akan lebih spesifik turun melayani nasabah mikro dan ultra mikro, karena ternyata memang masih banyak masyarakat Indonesia yang belum memiliki rekening bank," ujar Haru dalam keterangan resmi, Rabu (4/11/2020).

"Kami harap dengan melayani dan penetrasi lebih dalam kepada pelaku usaha bisa memberikan kepastian untuk naik kelas. Hal ini juga bisa memastikan kelangsungan usaha ultramikro serta UMKM,” imbuh dia.

Haru menjelaskan, penerapan nilai sosial dan ekonomi secara bersamaan mampu membuat kinerja perusahaan berkelanjutan.

Di saat bersamaan, penerapan nilai-nilai ini berdampak pada bergeraknya perekonomian masyarakat, sehingga berujung pada meningkatkan kesejahteraan untuk jangka panjang.

Menurut Haru, pemberian layanan keuangan formal harus dimasifkan dan menjadi kunci untuk mendorong kesejahteraan masyarakat.

Apalagi, saat ini masih terdapat puluhan juta masyarakat Indonesia yang belum terjangkau akses layanan keuangan formal.

Berdasarkan survei Dewan Nasional Keuangan Inklusif (DNKI) 2018, tercatat baru 55,7 persen orang dewasa yang memiliki akun lembaga keuangan formal.

Di antaranya, hanya 38,4 persen orang dewasa yang memiliki akun bank.

Mayoritas warga masih terbiasa mengakses layanan keuangan formal atau perbankan menggunakan akun orang lain.

Baca juga: Fintech Ini Kembangkan Solusi Trading Forex dengan Smartphone

“Dalam catatan statistik, kurang lebih separuh pelaku UMKM belum dilayani perbankan. Mungkin mereka sudah sudah dilayani oleh lembaga keuangan yang non-formal. Kami selalu mendorong supaya mereka segera masuk ke perbankan, sehingga bank bisa membantu mereka untuk tumbuh, dan menjaga keberlanjutan untuk menjadi lebih besar di masa yang akan datang,” jelas Haru.

Upaya peningkatan kesejahteraan masyarakat yang dilakukan BRI setidaknya terlihat dari keterlibatan aktif penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR).

Sejak 2015 hingga September 2020 nilai penyaluran KUR oleh BRI mencapai Rp 422,7 triliun.

Khusus tahun ini, hingga September 2020 penyaluran KUR sudah mencapai Rp 90,1 triliun dari kuota Rp 140 triliun KUR yang diberikan pemerintah pada BRI.

Selain itu, BRI juga telah merestrukturisasi kredit 2,93 juta debitur senilai Rp 191,27 triliun per 26 Oktober lalu.

"Kami tidak ingin membuat social value dan economic value ini menjadi dikotomi. Kami meyakini bahwa keduanya itu sesungguhnya satu arah. Kalau kita memperhatikan social value, maka perusahaan mana pun itu akan bisa sustain,” tutup Haru.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com