Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kemenkeu: Kuartal III-2020 Hanya Konsumsi Pemerintah yang Tumbuh Signifikan

Kompas.com - 04/11/2020, 19:38 WIB
Mutia Fauzia,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kementerian Keuangan memperkirakan hampir seluruh komponen pembentuk Produk Domestik Bruto (PDB) masih akan mengalami kontraksi pada kuartal III tahun ini.

Sebagai informasi, Badan Pusat Statistik (BPS) bakal mengumumkan realisasi pertumbuhan ekonomi kuartal III-2020 besok, Kamis (4/11/2020).

Kepala Badan Kebijakan Fiskal (BKF) Kemenkeu Febrio Kacaribu mengatakan, hanya konsumsi pemerintah yang akan mengalami pertumbuhan signifikan di kuartal III ini.

"Hal ini diharapkan mencerminkan bahwa peran belanja pemerintah memang sangat sentral dalam kondisi saat ini," ujar Febrio dalam webinar Simposium Nasional Keuangan Negara (SNKN) 2020 secara virtual, Rabu (4/11/2020).

Baca juga: Stafsus Menkeu Prediksi Ekonomi Indonesia di Kuartal IV Tumbuh 0,31 Persen

Febrio pun menjelaskan pemerintah terus memantau dan melakukan evaluasi realisasi belanja penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN).

Menurut dia, beberapa program PEN seperti Program Keluarga Harapan (PEN) dan Kartu Sembako cenderung lebih cepat terealisasi karena memiliki data yang memadai dan mekanisme pencairan yang lebih siap.

"Untuk program-program baru, kecepatan realisasinya tentu tergantung pada data yang mendukung serta juga mekanisme penyalurannya," jelas dia.

Untuk diketahui, pada kuartal II lalu, realisasi pertumbuhan ekonomi mengalami kontraksi yang cukup dalam, yakni sebesar 5,32 persen.

Konsumsi pemerintah tercatat minus 6,9 persen pada kuartal II, sementara konsumsi rumah tangga mengalami kontraksi hingga 5,6 persen.

Pada kuartal III ini, konsumsi pemerintah diperkirakan tumbuh 9,8 persen hingga 17 persen terhadap PDB.

Sementara untuk konsumsi rumah tangga diperkirakan masih akan tertahan, yakni mengalami kontraksi di ksiaran 3 persen hingga minus 1,5 persen.

Komponen PDB lain, yakni laju investasi diperkirakan minus 8,5 persen hingga 6,6 persen setelah sebelumnya di kuartal II tercatat mengalami kontraksi 8,6 persen.

Sementara ekspor dan impor diperkirakan masih minus di kisaran 13,9 persen hingga 8,7 persen untuk ekspor dan 26,8 persen hingga 16 persen untuk ekspor.

Dengan demikian, pertumbuhan ekonomi di kuartal III diprediksi masih minus di ksiaran 2,9 persen hingga 1 persen. Sementara hingga akhir tahun pertumbuhan ekonomi diproyeksi berada di kisaran minus 1,7 persen hingga minus 0,6 persen.

Baca juga: Ekonom Proyeksikan Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Masih Negatif

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com