Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Resesi Anti Panik, Coba Lakukan Ini pada Keuanganmu

Kompas.com - 05/11/2020, 08:03 WIB
Fika Nurul Ulya,
Bambang P. Jatmiko

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Siang ini, Badan Pusat Statistik (BPS) mengumumkan pertumbuhan ekonomi kuartal III 2020. Jika ekonomi kembali tumbuh minus, maka Indonesia resmi mengalami resesi secara teknikal.

Banyak di antara kita masih bingung, apa yang harus kita lakukan saat resesi terjadi. Tak jarang, kita mengambil langkah kurang tepat yang mungkin membuat ekonomi pulih lebih lama.

Perencana Keuangan Finansialku.com, Melvin Mumpuni mengatakan, kita tidak perlu panik saat resesi terjadi. Sebab menurutnya, Menteri Keuangan Sri Mulyani sudah mewanti-wanti sejak awal bahwa Indonesia tak lepas dari bayang-bayang resesi.

Baca juga: Mengenal Resesi untuk Pemula

Di sisi lain, resesi atau penurunan daya beli masyarakat pada 2020 terjadi karena dampak pandemi covid-19. Tak hanya negara ASEAN, negara lain pun terkena resesi.

"Resesi ini berbeda dari resesi di tahun 1998, yang terjadi karena masalah likuiditas bank," kata Melvin kepada Kompas.com, Kamis (5/11/2020).

Melvin menuturkan, ada baiknya kamu menstabilkan maupun mengamankan kondisi keuangan alih-alih panik. Ada beberapa cara yang bisa kamu lakukan dari sekarang, antara lain.

1. Perbanyak penghasilan

Jika pendapatanmu sudah terdampak akibat Covid-19, seperti menghadapi pengurangan gaji atau bahkan terkena gelombang Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) oleh perusahaan, kamu perlu mencari cara lain untuk mendapat uang.

"Jika income terdampak gara-gara Covid-19, coba cari cara untuk mencari alternatif penghasilan lain," ucap Melvin.

Keuangan yang lebih stabil akan membantumu mengalokasikan dana ke pos masing-masing. Selain untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, dana pun bisa kamu tabung.

Baca juga: 3 Alasan Kenapa Harus Membangun Bisnis di Masa Resesi

Di masa pandemi, kamu dituntut untuk lebih kreatif dan inovatif. Cara-cara ini juga dilakukan oleh para pelaku usaha besar hingga pelaku usaha mikro agar bisnisnya tetap berjalan.

2. Bangun dana darurat

Tidak dipungkiri pentingnya memiliki dana darurat. Dana darurat akan sangat berarti saat kamu tiba-tiba mengalami penurunan pendapatan. Dana darurat mampu mencegahmu berutang.

Idealnya, dana darurat setara dengan 6-12 kali pengeluaranmu. Jika kamu belum memiliki dana darurat, apakah telat baru membangunnya sekarang? Tentu saja tidak.

"Jika dana darurat sempat terpakai atau belum ada dana darurat, maka bangun dana darurat dari sekarang," saran Melvin.

Jadi coba cek lagi, sudah sejauh mana dana daruratmu?

3. Lunasi utang

Jika kamu memiliki uang lebih dari gaji atau memiliki penghasilan tambahan, ada baiknya segera lunasi utang-utangmu yang bersifat konsumtif.

Melunasi utang membantu pikiranmu lebih rileks dan membuat pos-pos pengeluaran uang selanjutnya bisa diarahkan untuk menabung maupun investasi.

4. Miliki asuransi

Asuransi sebetulnya penting untuk hidupnya, utamanya asuransi jiwa dan asuransi kesehatan. Asuransi kesehatan misalnya, sangat berguna untuk menjaga tabunganmu baik-baik saja saat kamu jatuh sakit.

"Miliki asuransi kesehatan, boleh asuransi dari tempat kerja, BPJS keseehatan, atau asuransi swasta," pungkas Melvin.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com