Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mau Hidup Bahagia di Masa Tua Tanpa Utang ? Begini Caranya

Kompas.com - 05/11/2020, 09:28 WIB
Kiki Safitri,
Bambang P. Jatmiko

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Memasuki masa tua, mungkin kebanyakan orang sudah tidak produktif lagi, atau bahkan sudah memasuki masa pensiun.

Idealnya, masa pensiun seharusnya sudah tidak dibebani dengan utang lagi, dan menikmati masa tua dengan bahagia.

Baca juga: Rencanakan Pensiun, Ini 3 Pertanyaan Penting yang Harus Dijawab

Namun, tentunya tidak ada yang bisa menjamin masa tua Anda bisa terlepas dari utang. Untuk menyiasatinya, Legowo Kusumonegoro, Advisor of WAM Indonesia, berbagi tips bagi para pekerja yang masih produktif dapat terhindar dari utang di masa pensiun kelak.

1. Siapkan dana pensiun sejak dini

Berdasarkan hasil riset Aging Asia yang dilakukan oleh Manulife, semakin panjangnya usia harapan hidup masyarakat Indonesia, maka jumlah dana yang harus disiapkan oleh pasangan suami istri untuk masa pensiunnya kelak rata-rata sebesar 25,8 tahun pengeluaran.

Namun, sebaiknya Anda menambah lagi 6 sampai 11 tahun pengeluaran dalam perencanaan pensiun, menjadi 31,8 sampai 36,8 tahun pengeluaran, dengan pertimbangan kemungkinan istri hidup lebih lama.

“Apakah Anda sudah punya dana simpanan sebanyak itu? Jika belum, segera siapkan. Manfaatkan gaji, THR, dan bonus Anda untuk diinvestasikan saat ini dan dimanfaatkan di masa pensiun kelak,” kata Legowo melalui siaran pers, Rabu (4/11/2020).

Dia bilang, Anda bisa menambah penghasilan dari kerja sambilan selagi masih produktif. Semakin dini Anda mulai, semakin besar manfaat compounding interest yang bisa Anda nikmati. Jika saat ini Anda sudah menjelang usia pensiun namun belum mempunyai dana yang cukup, pertimbangkan untuk tetap bekerja di usia pensiun.

“Tujuannya, agar kebutuhan hidup Anda kelak dapat terpenuhi tanpa perlu berutang,” ungkap dia.

2. Bebaskan diri dari utang konsumtif

Utang konsumtif merupakan beban bagi cash flow. Dengan memiliki utang konsumtif - baik berupa utang kartu kredit, KTA, utang ke saudara/teman, dan lain sebagainya - maka porsi uang yang bisa Anda sisihkan atau investasikan untuk digunakan masa pensiun nanti menjadi lebih sedikit.

“Tanpa disadari, utang konsumtif di masa produktif ini akan berdampak pada tingkat kesejahteraan Anda di masa pensiun kelak,” tambah dia.

3. Mempersiapkan diri untuk pensiun

Saat pensiun nanti, Anda tinggal di rumah yang sebesar apa? Rumah itu ada di kota atau daerah mana? Anda bepergian mengunjungi anak-anak, cucu-cucu, dan para kerabat serta sahabat dengan menggunakan kendaraan apa?

Dengan menjawab pertanyaan-pertanyaan tersebut, Anda akan mulai punya bayangan seperti apa masa pensiun Anda kelak. Untuk mewujudkan masa pensiun seperti yang ada di bayangan Anda tadi, sangat penting untuk mempersiapkan fisik, mental, dan keuangan Anda.

“Dengan persiapan yang matang sejak jauh hari, Anda bisa menyesuaikan gaya hidup secara bertahap, sehingga bisa menikmati masa pensiun dengan bahagia, tanpa tergoda untuk meminjam uang kesana-kemari di masa pensiun kelak. Dengan begitu, kesehatan fisik dan mental Anda dapat lebih terjaga,” jelasnya.

4. Jangan lagi berutang menjelang pensiun

Jauh sebelum tanggal pensiun, pertimbangkan kebutuhan transportasi dan tempat tinggal yang akan Anda gunakan di masa pensiun nanti. Apakah nantinya Anda akan menggunakan transportasi umum atau kendaraan pribadi? Usahakan agar tidak ada cicilan kendaraan, setidaknya dua tahun jelang tanggal pensiun.

Baca juga: Pemerintah Bakal Selesaikan Kewajiban Pembayaran Pensiun ASN yang Belum Dibayar Asabri

“Tujuannya adalah agar Anda bisa benar-benar menyimpan dana secara maksimal dan mulai menyesuaikan gaya hidup. Jangan sampai Anda masih memiliki cicilan mobil di saat sudah pensiun,” tambah dia.

Dalam perencanaan pensiun secara komprehensif, kebutuhan tempat tinggal juga harus dipikirkan, bahkan diutamakan. Pertimbangkan untuk tinggal di rumah yang berukuran lebih kecil atau pindah ke daerah dengan biaya hidup yang lebih rendah.

Pikirkan dan rencanakan dengan baik bertahun-tahun sebelum tanggal pensiun Anda. Dengan begitu, Anda punya waktu yang cukup untuk melunasi cicilan rumah tersebut sebelum tanggal pensiun.

5. Cari asuransi kesehatan yang sesuai

Seiring bertambahnya usia, pos biaya kesehatan akan ikut bergerak meningkat. Maka, Anda harus mencari asuransi kesehatan yang terjangkau dan sesuai dengan kebutuhan Anda beserta anggota keluarga yang masih akan menjadi tanggungan Anda kelak.

6. Siapkan dana darurat

Walau sudah pensiun, Anda tetap harus punya dana darurat. Jadi, dana darurat bukan hanya harus dimiliki oleh para pekerja di usia produktif, tetapi juga oleh para pensiunan.

Nantinya, dana ini bisa Anda gunakan untuk membiayai biaya rawat jalan atau konsultasi dokter dan obat-obatan yang tidak ditanggung oleh pihak asuransi dan BPJS Kesehatan.

Selain itu, dana darurat juga bisa digunakan pula untuk memperbaiki rumah yang bocor, perawatan kendaraan, dan lain sebagainya.

“Tidak ada yang ingin terbelit utang, apalagi di usia senja saat kondisi kesehatan sudah memburuk. Semua orang ingin menikmati masa tua yang sejahtera. Selagi masih ada waktu, siapkan mulai hari ini,” pesan dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Simak, 5 Cara Tingkatkan Produktivitas Karyawan bagi Pengusaha

Simak, 5 Cara Tingkatkan Produktivitas Karyawan bagi Pengusaha

Work Smart
Konflik Iran Israel Memanas, Kemenhub Pastikan Navigasi Penerbangan Aman

Konflik Iran Israel Memanas, Kemenhub Pastikan Navigasi Penerbangan Aman

Whats New
Terbit 26 April, Ini Cara Beli Investasi Sukuk Tabungan ST012

Terbit 26 April, Ini Cara Beli Investasi Sukuk Tabungan ST012

Whats New
PGEO Perluas Pemanfaatan Teknologi untuk Tingkatkan Efisiensi Pengembangan Panas Bumi

PGEO Perluas Pemanfaatan Teknologi untuk Tingkatkan Efisiensi Pengembangan Panas Bumi

Whats New
Daftar Lengkap Harga Emas Sabtu 20 April 2024 di Pegadaian

Daftar Lengkap Harga Emas Sabtu 20 April 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Tren Pelemahan Rupiah, Bank Mandiri Pastikan Kondisi Likuiditas Solid

Tren Pelemahan Rupiah, Bank Mandiri Pastikan Kondisi Likuiditas Solid

Whats New
LPS Siapkan Pembayaran Simpanan Nasabah BPRS Saka Dana Mulia

LPS Siapkan Pembayaran Simpanan Nasabah BPRS Saka Dana Mulia

Whats New
Harga Emas Antam Sabtu 20 April 2024, Naik Rp 2.000 Per Gram

Harga Emas Antam Sabtu 20 April 2024, Naik Rp 2.000 Per Gram

Spend Smart
Ini 6 Kementerian yang Sudah Umumkan Lowongan CPNS 2024

Ini 6 Kementerian yang Sudah Umumkan Lowongan CPNS 2024

Whats New
Rincian Harga Emas Hari Ini di Pegadaian 20 April 2024

Rincian Harga Emas Hari Ini di Pegadaian 20 April 2024

Spend Smart
Harga Bahan Pokok Sabtu 20 April 2024, Harga Ikan Tongkol Naik

Harga Bahan Pokok Sabtu 20 April 2024, Harga Ikan Tongkol Naik

Whats New
Aliran Modal Asing Keluar Rp 21,46 Triliun dari RI Pekan Ini

Aliran Modal Asing Keluar Rp 21,46 Triliun dari RI Pekan Ini

Whats New
Kementerian PUPR Buka 26.319 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Kementerian PUPR Buka 26.319 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Whats New
[POPULER MONEY] Kartu Prakerja Gelombang 66 Dibuka | Luhut dan Menlu China Bahas Kelanjutan Kereta Cepat Sambil Makan Durian

[POPULER MONEY] Kartu Prakerja Gelombang 66 Dibuka | Luhut dan Menlu China Bahas Kelanjutan Kereta Cepat Sambil Makan Durian

Whats New
Ada Konflik di Timur Tengah, RI Cari Alternatif Impor Migas dari Afrika dan Amerika

Ada Konflik di Timur Tengah, RI Cari Alternatif Impor Migas dari Afrika dan Amerika

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com