Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

SKK Migas Kejar Rekor Produksi Minyak dan Gas Bumi untuk 2030

Kompas.com - 05/11/2020, 14:27 WIB
Rully R. Ramli,
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) bersama Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) bersepakat untuk melakukan usaha memecahkan rekor produksi migas Indonesia pada 2030.

Pada tahun tersebut, SKK Migas menargetkan produksi minyak bumi sebesar 1 juta barel minyak per hari (BOPD) dan gas alam sebesar 12 miliar standar kaki kubik per hari (BSCFD), atau secara total sebesar 3,2 juta barel setara minyak per hari (BOEPD).

Apabila sesuai rencana, pencapaian ini dipastikan akan tercatat sebagai rekor produksi migas terbesar sepanjang sejarah Indonesia.

Baca juga: Indonesia Resesi, Jumlah Pengangguran Naik Jadi 9,77 Juta Orang

Produksi migas tertinggi sebelumnya dibukukan sektor hulu migas pada 1998 dengan pencapaian sebesar 2,96 juta BOEPD.

"Seluruh upaya yang dilakukan SKK Migas bersama Kontraktor KKS untuk mewujudkan ambisi tersebut membutuhkan dukungan dari semua pihak, termasuk para pemangku kepentingan,” kata Kepala SKK Migas, Dwi Soetjipto, dalam gelaran diskusi virtual, Kamis (5/11/2020).

Dalam rangka memastikan target produksi migas sebesar 3,2 juta BOEPD di 2030 tersebut bisa tercapai tepat waktu, SKK Migas menetapkan enam pilar strategis dan empat pilar pendukung dalam Rencana Strategis Indonesia Oil & Gas 4.0 (IOG 4.0).

Adapun empat pilar strategis yang berkaitan langsung dengan upaya pencapaian target produksi tersebut ialah, mempertahankan tingkat produksi existing yang tinggi, akselerasi dari sumber daya ke produksi, transformasi dari sumber daya migas ke produksi migas melalui Enhanced Oil Recovery (EOR), serta kegiatan eksplorasi secara masif.

Sejumlah program kerja di dalam empat pilar tersebut disebut sudah berhasil dilaksanakan.

Misalnya untuk mempertahankan tingkat produksi existing yang tinggi, SKK Migas telah berhasil melakukan tambahan produksi melalui program Fill The Gap 18.300 BOPD dan 17 MMSCFD rata-rata produksi tahunan dan investasi awal berupa pengeboran sumur di WK Rokan sejumlah lebih dari 200 sumur. 

Dalam hal akselerasi dari sumber daya ke produksi, SKK Migas telah melakukan berhasil melakukan percepatan onstream POD Lapangan PB di WK Mahato & Lapangan KBD WK Sakakemang, penyelesaian proposal insentif, serta pengeboran 4 sumur delineasi di Natuna untuk percepatan pengembangan undeveloped discovery.

Baca juga: Indonesia Resesi, Jokowi Dinilai Perlu Reshuffle Kabinet

Sedangkan terkait dengan EOR, SKK Migas dan Kontraktor KKS telah melakukan proses evaluasi Pre-POD Lapangan Minas di WK Rokan dan ditargetkan onstream tahun 2024.

Sedangkan dalam mendukung kegiatan eksplorasi secara masif, SKK Migas melalui KKP WK Jambi Merang telah melaksanakan akuisisi seismik dua dimensi di wilayah terbuka sepanjang ? 32.200 kilometer.

Upaya ini tercatat sebagai akuisisi seismik terbesar di Asia Pasifik dalam 10 tahun terakhir.

"Program-program untuk mengimplementasikan empat pilar strategis tersebut akan terus dilaksanakan di tahun-tahun berikutnya," ucap Dwi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com