JAKARTA, KOMPAS.com - Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan pertumbuhan ekonomi Indonesia di kuartal III 2020 minus 3,49 persen.
Realiasi ini melanjutkan kontraksi dari kuartal II 2020 yang minus 5,32 persen, sehingga Indonesia dipastikan alami resesi ekonomi.
Kendati kontraksi sepanjang Juli-September 2020 lebih kecil ketimbang kuartal sebelumnya, namun angka itu tetap lebih dalam dari proyeksi pemerintah.
Baca juga: Indonesia Resesi, Jumlah Pengangguran Naik Jadi 9,77 Juta Orang
Menteri Keuangan Sri Mulyani sempat menyebut ekonomi kuartal III 2020 diperkirakan di kisaran minus 2,9 persen hingga minus 1,1 persen. Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyebut ekonomi diproyeksikan minus 3 persen.
Ekonom BCA David Sumual menilai, salah satu penyebab dalamnya kontraksi ekonomi dari perkiraan adalah realisasi anggaran program pemulihan ekonomi nasional (PEN) yang belum optimal.
"(Pertumbuhan ekonomi kuartal III 2020) sedikit lebih buruk atau lebih rendah dari perkiraan. Menurut saya ada beberapa faktor, pertama karena PEN yang belum efektif," ujar David kepada Kompas.com, Kamis (5/11/2020).
Hal ini tercermin dari data realisasi anggaran penanganan Covid-19 dan PEN hingga pertengahan Oktober 2020 sebesar Rp 344,11 triliun, atau baru 49,5 persen dari pagu anggaran yang ditetapkan sebesar Rp 695,2 triliun.
"Selain itu, belanja pemerintah daerah dan dana desa itu juga belum efektif. Ini memang biasanya di akhir tahun baru kelihatan, di kuartal IV-2020," imbuh David.
Penyebab lainnya adalah pengetatan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) di wilayah Jakarta sepanjang 14 September hingga 11 Oktober 2020.
Menurut David, kebijakan tersebut sangat mempengaruhi pergerakan ekonomi.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.