Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kuartal III Tahun 2020 WOM Finance Cetak Laba Rp 86 Miliar

Kompas.com - 05/11/2020, 17:27 WIB
Kiki Safitri,
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - PT Wahana Ottomitra Multiartha, Tbk (WOM Finance) catatkan laba pada kuartal III tahun 2020 sebesar Rp 86 miliar, atau turun dibandingkan periode sama tahun lalu Rp 156 miliar.

Direktur WOM Finance, Zacharia Susantadiredja menjelaskan, terkoreksinya kinerja perseroan dipengaruhi oleh pemberlakuan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) yang cukup ketat di sejumlah wilayah di Indonesia pada Kuartal II-2020, sehingga mempengaruhi aktivitas masyarakat.

“Namun untuk keluar dari keterpurukan, kami telah menyiapkan strategi-strategi yang implementasinya akan dimaksimalkan hingga menutup tahun 2020,” kata Zacharia melalui siaran pers, Kamis (5/11/2020).

Baca juga: Ekonom Prediksi Pertumbuhan Ekonomi RI Kuartal IV 2020 Masih Negatif

Pada kuartal III tahun 2020, perseroan berhasil menyalurkan pembiayaan kendaraan bermotor sebanyak 98 ribu unit, diproyeksikan akan bertambah hingga akhir tahun 2020.

Sedangkan penyaluran pembiayaan Perseroan hingga Kuartal III-2020 sebesar Rp 1,8 triliun.

Kontribusi terbesar untuk penyaluran pembiayaan tersebut berada pada pembiayaan multiguna jasa MotorKu dan MobilKu sebesar Rp 1,1 triliun dan pembiayaan multiguna barang motor baru dan bekas sebesar Rp 658 miliar.

Sementara itu, rasio keuangan WOM Finance pada Kuartal III 2020 mengalami koreksi akibat dari dampak pandemi Covid-19.

Return on Asset (ROA) sebesar 1,6 persen, Return on Equity (ROE) sebesar 6 persen dan Gearing Ratio terjaga pada 3,5 kali, sedangkan Net Performing Financing (NPF) Nett sebesar 2,8 persen.

Untuk menjaga likuiditas, perseroan melakukan kerjasama dengan perbankan.

Hingga kuartal III 2020, perseroan berhasil mendapatkan fasilitas pendanaan sebesar Rp 2,9 triliun dari Bank Maybank Indonesia dan fasilitas modal kerja dari Bank DBS Indonesia, ada jufa dari Shinhan Bank Indonesia dan Bank Panin Indonesia.

Untuk mendukung program pemerintah dalam menangani pandemi Covid-19, perseroan melaksanakan program restrukturisasi kredit sejak 1 April 2020 dengan total pengajuan yang disetujui mencapai Rp 1,6 triliun atau 126 ribu konsumen.

Presiden Direktur WOM Finance Djaja Suryanto Sutandar mengatakan, selama 9 bulan berjalan tahun ini, WOM Finance memberikan kinerja yang cukup baik meski dihadapkan pada kondisi bisnis yang menantang serta adanya pandemi yang tentunya berdampak terhadap penurunan daya beli masyarakat.

Baca juga: Ini Penyebab IHSG Melonjak meski Ekonomi RI Resmi Resesi

“Perseroan tetap fokus pada program restrukturisasi, efisiensi biaya dan lini bisnis yang memiliki profitabilitas tinggi,” ujar Djaja.

Djaja mengatakan, perseroan talah menyiapkan sejumlah strategi untuk mengoptimalkan peluang pertumbuhan di tahun 2021.

Adapun strategi perseroan antara lain, dengan mengembangkan program promosi yang menarik dengan tetap menjaga kualitas portofolio perusahaan, dan menerapkan perbaikan proses bisnis melalui digitalisasi proses akuisisi.

Perseroan juga mengimplementasikan pembaharuan teknologi informasi dan pelayanan digital untuk mendukung efektivitas dan efisiensi operasional serta memberikan kemudahan bagi karyawan dan konsumen untuk melakukan kegiatan operasional dan bertransaksi.

“Perubahan besar yang terjadi saat ini seakan memaksa masyarakat untuk mulai beradaptasi dengan kegiatan digital. Kami berharap dengan kemudahan akses digital yang kami berikan dapat menghadirkan solusi kemudahan untuk konsumen melakukan transaksi pembayaran dan kegiatan operasional lebih cepat dan efisien,” jelas dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ekonom: Kenaikan BI Rate Bakal 'Jangkar' Inflasi di Tengah Pelemahan Rupiah

Ekonom: Kenaikan BI Rate Bakal "Jangkar" Inflasi di Tengah Pelemahan Rupiah

Whats New
Menpan-RB: ASN yang Pindah ke IKN Bakal Diseleksi Ketat

Menpan-RB: ASN yang Pindah ke IKN Bakal Diseleksi Ketat

Whats New
Lebaran 2024, KAI Sebut 'Suite Class Compartment' dan 'Luxury'  Laris Manis

Lebaran 2024, KAI Sebut "Suite Class Compartment" dan "Luxury" Laris Manis

Whats New
Rupiah Melemah Sentuh Rp 16.200, Mendag: Cadangan Divisa RI Kuat, Tidak Perlu Khawatir

Rupiah Melemah Sentuh Rp 16.200, Mendag: Cadangan Divisa RI Kuat, Tidak Perlu Khawatir

Whats New
Rasio Utang Pemerintahan Prabowo Ditarget Naik hingga 40 Persen, Kemenkeu: Kita Enggak Ada Masalah...

Rasio Utang Pemerintahan Prabowo Ditarget Naik hingga 40 Persen, Kemenkeu: Kita Enggak Ada Masalah...

Whats New
Giatkan Pompanisasi, Kementan Konsisten Beri Bantuan Pompa untuk Petani

Giatkan Pompanisasi, Kementan Konsisten Beri Bantuan Pompa untuk Petani

Whats New
IHSG Turun 19,2 Poin, Rupiah Melemah

IHSG Turun 19,2 Poin, Rupiah Melemah

Whats New
Catat, Ini Jadwal Perjalanan Ibadah Haji Indonesia 2024

Catat, Ini Jadwal Perjalanan Ibadah Haji Indonesia 2024

Whats New
Pada Liburan ke Luar Negeri, Peruri Sebut Permintaan Paspor Naik 2,5 Lipat Pasca Pandemi

Pada Liburan ke Luar Negeri, Peruri Sebut Permintaan Paspor Naik 2,5 Lipat Pasca Pandemi

Whats New
Jakarta, Medan, dan Makassar  Masuk Daftar Smart City Index 2024

Jakarta, Medan, dan Makassar Masuk Daftar Smart City Index 2024

Whats New
Pentingnya Transparansi Data Layanan RS untuk Menekan Klaim Asuransi Kesehatan

Pentingnya Transparansi Data Layanan RS untuk Menekan Klaim Asuransi Kesehatan

Whats New
Apakah di Pegadaian Bisa Pinjam Uang Tanpa Jaminan? Ini Jawabannya

Apakah di Pegadaian Bisa Pinjam Uang Tanpa Jaminan? Ini Jawabannya

Earn Smart
Bea Cukai Kudus Berhasil Gagalkan Peredaran Rokol Ilegal Senilai Rp 336 Juta

Bea Cukai Kudus Berhasil Gagalkan Peredaran Rokol Ilegal Senilai Rp 336 Juta

Whats New
Ditanya Bakal Jadi Menteri Lagi, Zulhas: Terserah Presiden

Ditanya Bakal Jadi Menteri Lagi, Zulhas: Terserah Presiden

Whats New
Ekonom: Kenaikan BI Rate Tak Langsung Kerek Suku Bunga Kredit

Ekonom: Kenaikan BI Rate Tak Langsung Kerek Suku Bunga Kredit

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com