Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Indonesia Resmi Resesi, Menko Airlangga Bicara Respons Pasar

Kompas.com - 05/11/2020, 18:30 WIB
Mutia Fauzia,
Yoga Sukmana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan, ekonomi Indonesia sudah menunjukkan tanda-tanda pemulihan meski meski pertumbuhannya kembali negatif pada kuartal III-2020.

Ia menyebut, indikator perekonomian yang mulai berbalik arah tersebut mendapatkan respons positif dari pelaku pasar modal.

Hal itu ditunjukan kinerja nilai tukar rupiah terhadap dollar AS yang menguat tajam pada penutupan pasar spot, Kamis (5/11/2020).

Melansir Bloomberg, rupiah ditutup menguat 185 poin di pasar spot pada level Rp 14.380 per dollar AS atau menguat 1,27 persen dibandingkan dengan penutupan sebelumnya Rp 14.565 per dollar AS.

Baca juga: Menaker: Inti Surat Edaran agar Gubernur Tidak Turunkan UMP

Di sisi lain Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup pada level 5.260,32 atau melesat 155,12 poin (3,04 persen) dibanding penutupan sebelumnya pada level 5.105,19.

"Kalau kita lihat respons dari pasar modal hari ini (IHSG) di jalur hijau (di level) 5.250 dan rupiah menguat di level Rp 14.300," ujar Airlangga ketika memberikan keterangan pers secara virtual.

"Tentu dari segi nilai tukar rupiah dan forward trennya positif," ujar dia.

Kamis siang, Badan Pusat Statistik (BPS) menyampaikan realisasi pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal III mengalami kontraksi sebesar 3,49 persen.

Angka tersebut lebih baik jika dibandingkan dengan kuartal sebelumnya yang mengalami kontraksi hingga 5,32 persen.

Baca juga: Ekonom Prediksi Pertumbuhan Ekonomi RI Kuartal IV 2020 Masih Negatif

Namun demikian, dengan realisasi pertumbuhan ekonomi yang negatif dalam dua kuartal berturut-turu, Indonesia resmi menyusul negara-negara lain di dunia yang masuk ke jurang resesi.

Airlangga pun memaparkan, terdapat beberapa indikator lain yang menjadi pendorong respons pasar yang positif di tengah resesi.

Beberapa di antaranya yakni pertumbuhan konsumsi yang trennya mulai berbalik arah, dari kontraksi 5,52 persen secara tahunan di kuartal II menjadi 4,04 persen di kuartal III.

Jika dilihat secara kuartalan, konsumsi rumah tangga pun sebenarnya telah menunjukkan pertumbuhan sebesar 4,7 persen.

"Hal itu didorong oleh konsumsi pemerintah yang tumbuh 16,95 persen (qtoq), dan PMTB (Pembentukan Modal Tetap Bruto/Investasi) yang tumbuh 8,45 persen (qtoq)," kata dia.

Secara kuartalan, pertumbuhan ekonomi Indonesia di kuartal III-2020 tumbuh 5,05 persen.

Angka tersebut membaik jika dibandingkan dengan kuartal II-2020 yang terkontraksi 4,19 persen.

"Jadi ini menjadi catatan, kita melompat di kuartal III," ujar Airlangga.

Baca juga: Ini Penyebab IHSG Melonjak meski Ekonomi RI Resmi Resesi

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com