Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jelang Tutup Tahun 2020, KoinWorks Optimistis Bakal Cetak Profit

Kompas.com - 05/11/2020, 20:34 WIB
Elsa Catriana,
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - CEO & Co-founder KoinWorks Benedicto Haryono mengatakan, perusahaan fintech-nya tengah mendekati profit jelang tutup tahun 2020.

Dia menyebutkan, walaupun beberapa rencana dan target mengalami penundaan akibat pandemi Covid-19, KoinWorks telah melakukan penyesuaian strategi dalam menjaga kinerja dan performa bisnis untuk menjadi perusahaan yang lebih kuat setelah pandemi berakhir.

"Dengan berbagai langkah tersebut, menuju akhir tahun 2020 ini, kami optimistis dapat perlahan tapi pasti mendekati target profitabilitas bisnis dari ragam produk finansial yang kami tawarkan untuk pengguna di Super Financial App,” ujar Benedicto, dikutip dari siaran pers, Kamis (5/11/2020).

Baca juga: Perekonomian Terdampak Pandemi, Ini yang Perlu Dilakukan Pemerintah Hadapi Resesi

Benedicto mengatakan, optimistis ini muncul lantaran KoinWorks memulai bisnisnya sebagai fintech P2P Lending di sektor produktif sejak 2016.

Sehingga saat ini layanan pembiayaan produktif melalui KoinP2P menjadi penyumbang penghasilan terbesar.

Tercatat sepanjang tahun 2020 ini, permintaan akan pembiayaan produktif melalui KoinBisnis dilakukan oleh lebih dari 30.000 pelaku UKM dengan akumulasi total penyaluran hingga Rp 2,5 triliun.

Sementara rasio pinjaman bermasalah KoinP2P sampai September juga masih terjaga di kisaran angka 1 persen hingga 1,14 persen.

Sedangkan tingkat keberhasilan pinjaman (TKB) 90 hari ada di level 97,09 persen.

Selain itu, KoinP2P juga mencatat tingkat pengembalian positif lebih dari 70 persen untuk 10 persen portfolio pinjaman yang selama pandemi mendapatkan program restrukturisasi akibat adanya pandemi Covid-19.

Jika dibandingkan dengan data Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mengenai rata-rata NPL di perbankan dengan nilai 315 persen dan TKB90 industri fintech lending yang tercatat 91,73 persen, angka NPL dan TKB90 KoinP2P juga dapat dikategorikan rendah.

Dari sisi produk pengembangan asset, KoinWorks mencatat sedikit pergeseran perilaku pengguna.

Baca juga: Kuartal III 2020, Laba BRI Syariah Melonjak 237 Persen

Terlihat bahwa pengguna lebih memilih melakukan diversifikasi aset kepada produk yang cenderung lebih aman dan stabil.

Misalnya emas, obligasi dan surat utang negara serta pemanfaatan pendanaan melalui fitur KoinRobo yang memiliki tingkat pengembalian hingga 100 persen selama periode 2020. Pendana yang melakukan diversifikasi ke lebih dari 100 pinjaman pada produk KoinP2P juga diketahui masih menerima imbal hasil mulai dari 14 persen hingga 20 persen.

Adapun layanan penjualan emas lewat KoinGold mencatatkan pertumbuhan pengguna yang tertarik melakukan jual-beli emas online tumbuh hingga 178 persen dan pertumbuhan transaksi hingga 300 persen.

Sedangkan di KoinBond sendiri, dalam dua kali partisipasi perdana KoinWorks di periode penawaran surat utang dan obligasi negara dari pemerintah, pengguna KoinWorks juga mulai melirik untuk melakukan pembelian di KoinBond dengan rata-rata pembelian Rp 8 juta hingga Rp 10 juta.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Whats New
Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Whats New
Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Whats New
Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Whats New
Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Whats New
Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Whats New
Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Whats New
Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Work Smart
Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Whats New
Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Whats New
Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Whats New
Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Whats New
Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Whats New
KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

Whats New
Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com