Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dampak Pandemi: Indonesia Resesi, Pengangguran Tembus 9,77 Juta

Kompas.com - 06/11/2020, 08:12 WIB
Mutia Fauzia,
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan, produk domestik bruto (PDB) RI pada kuartal III-2020 minus 3,49 persen (year on year/yoy).

Dengan demikian Indonesia resmi masuk ke jurang resesi, setelah pada kuartal II-2020 ekonomi Indonesia juga terkonstraksi alias negatif.

Adapun secara kuartalan, ekonomi sudah mulai tumbuh sebesar 5,05 persen dan secara kumulatif masih terkontraksi 2,03 persen.

Baca juga: [POPULER MONEY] Dampak Resesi | Pencairan BLT UMKM Tak Boleh Diwakilkan

Dibandingkan kuartal II-2020, realisasi pertumbuhan ekonomi tersebut membaik.

Pada kuartal II lalu, pertumbuhan ekonomi Indonesia mengalami kontraksi yang cukup dalam, yakni mencapai 5,32 persen.

"Dengan berbagai catatan peristiwa pada triwulan II-2020, ekonomi Indonesia kalau PDB atas dasar harga konstan kita bandingkan pada kuartal II-2019, maka ekonomi kontraksi 3,49 persen," kata Kepala BPS Suhariyanto dalam konferensi video, Kamis (5/11/2020).

Konsumsi rumah tangga masih tertekan

Suhariyanto menjelaskan, seluruh komponen pengeluaran PDB hampir seluruhnya mengalami kontraksi.

Namun demikian, besaran kontraksi tersebut lebih baik dibandingkan kuartal sebelumnya.

Untuk konsumsi rumah tangga sebagai pendorong utama pertumbuhan ekonomi masih minus 4,04 persen (yoy), sedikit membaik dibandingkan kuartal II 2020 yang minus 5,52 persen (yoy).

Baca juga: BPS: Konsumsi Rumah Tangga Minus 4,04 Persen, Namun Mulai Membaik

"Konsumsi masih minus, tapi tidak sedalam kuartal II. Dan ini menunjukkan arah pemulihan ke arah yang positif," ujar Suhariyanto.

Konsumsi rumah tangga terkontraksi karena daya beli masyarakat yang juga masih rendah. Meskipun dinilai mulai ada perbaikan dari kuartal sebelumnya.

Konsumsi rumah tangga ini juga menjadi penyebab utama pertumbuhan ekonomi minus hingga 3,49 persen (yoy) di kuartal III.

Sebab, kontribusi konsumsi ke PDB sebesar 57 persen.

Konsumsi pemerintah jadi penopang

Menurut Suhariyanto, konsumsi pemerintah menjadi satu-satunya sumber ekonomi dari sisi pengeluaran yang mencatat pertumbuhan positif.

Pada kuartal III 2020, konsumsi pemerintah tercatat tumbuh 9,76 persen.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com