JAKARTA, KOMPAS.com - Ekonom dari Center of Reform on Economics (Core) Indonesia Piter Abdullah berpendapat, tak tercapainya realisasi investasi yang ditugaskan Presiden Joko Widodo kepada Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan dan Kepala BKPM Bahlil Lahadalia adalah hal yang wajar.
Minusnya pencapaian tersebut, menurut dia, masih disebabkan oleh adanya pandemi virus corona (Covid-19) dan juga pembatasan aktivitas orang.
"Semua ini disebabkan pandemi, karena pandemi ini aktivitas dibatasi, konsumsi juga menurun. Even, investasi yang direncanakan pun tertunda. Saya kira sangat wajar kalau investasi tidak tercapai," kata Piter saat dihubungi Kompas.com, Jumat (6/11/2020).
Baca juga: Ini Keuntungan Menempatkan Investasi Dana Pensiun di EBA
Bahkan, Piter menilai bahwa Presiden Jokowi terlalu ambisius menginginkan pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun ini tumbuh positif.
"Justru saya mengkritisi, kalau Pak Jokowi ambisi mendorong pertumbuhan ekonomi di tengah pandemi," ujarnya.
Kendati adanya Undang-Undang (UU) Cipta Kerja yang baru saja diteken Presiden pada 2 November 2020, tak menjamin investasi bakal terdorong.
Sebab, masalah pandemi Covid-19 juga belum tertangani dengan efektif.
"Itu enggak mungkin bisa (UU Cipta Kerja tingkatkan nilai investasi). Di tengah kondisi sekarang ini, sorry to say, orang golongan atas saja kebanyakan tidak berani keluar rumah. Kalau cuma bilang "oke saya investasi" tapi kalau yang investasi di rumah saja itu tidak masuk dalam hitungan BPS," kata dia.
"Dan yang akan dihitung realisasi investasi Rp 1 triliun misalnya, itu kalau sudah melakukan tandatangan investasi dan membangun," lanjut Piter.
Saat ini, Piter menyarankan pemerintah untuk mengatasi pandemi terlebih dahulu.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.