JAKARTA, KOMPAS.com - Pemilihan presiden Amerika Serikat (AS) menjadi salah satu sentimen utama penggerak berbagai instrumen investasi. Salah satunya adalah emas.
Sejak dilaksanakannya pemilihan presiden AS, pasar saham termasuk perdagangan emas terus bergerak stabil cenderung menguat.
Direktur PT Solid Gold Berjangka, Dikki Soetopo, mengatakan, keunggulan sementara Joe Biden dalam gelaran pilpres AS mendorong pasar perdangan emas mengalami lonjakan tajam.
Baca juga: Di Tengah Ketidakpastian Pilpres AS, Bitcoin Sentuh Harga Tertinggi Sejak 2018
Pasalnya, para investor disebut banyak menaruh harapan kepada Joe Biden sebagai orang nomor 1 di AS, karena stimulus lanjutan untuk Covid-19 yang digelontorkan diyakini akan jauh lebih besar.
“Selain itu, perang dagang antara Amerika Serikat dan Tiongkok diharapkan akan usai jika Joe Biden terpilih sehingga sentimen positif terhadap pasar global kembali naik,” katanya dalam keterangan tertulis, Jumat (6/11/2020).
Dikki mencatat, sampai saat ini emas telah menguat sekitar 2,62 persen. Sebaliknya, indeks dollar malah sebaliknya, mengalami penurunan sebesar 0.81 persen.
“Kami memprediksi bahwa selama pemilu AS berlangung maka harga emas akan berada di kisaran 1.953 dollar AS per troi ons sampai dengan 1.964 dollar AS per troi ons,” katanya.
Baca juga: Menakar Dampak Hasil Pilpres Amerika terhadap Perekonomian Indonesia
Kendati demikian, Dikki mengakui, pasar global masih akan bergerak dengan volatilitas yang tinggi sebelum ditetapkannya presiden AS secara resmi.
Oleh karenanya, para investor diharapkan lebih berhati-hati meski tren harga emas tengah mengalami kenaikan, sebab arah bisa saja berubah.
“Meskipun demikian, produk berjangka yang direkomendasikan saat momen pemilu AS saat ini adalah emas dan HKK (Indeks Hang Seng). Selain itu dua produk ini juga akan mengalami tren positif saat perayaan Diwali di India, dan Window Dressing menjelang akhir tahun 2020 serta Imlek di awal tahun 2021,” ucap Dikki.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.