Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tingkatkan Pendapatan Nelayan, Menteri Edhy Resmikan Pasar Ikan Modern di Palembang

Kompas.com - 06/11/2020, 16:35 WIB
Fika Nurul Ulya,
Bambang P. Jatmiko

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Kelautan dan Perikanan Edhy Prabowo meresmikan Pasar Ikan Modern (PIM) di Palembang, Sumatera Selatan, hari ini, Jumat (6/11/2020).

Pasar ikan tersebut merupakan PIM pertama di luar Pulau Jawa, dan merupakan PIM ketiga setelah PIM Muara Baru Jakarta dan PIM Soreang, Bandung Jawa Barat.

Edhy mengatakan, pembangunan pasar ikan modern salah satunya ditujukan untuk membantu masyarakat nelayan mencari jalan keluar dari ekonomi yang terpuruk akibat pandemi Covid-19.

Baca juga: RI Perlu Buat Pasar Ikan Internasional, Mengapa?

Pasalnya dengan didirikannya pasar ikan modern, nelayan akan mendapat akses mudah untuk memasarkan ikannya. Pasar ikan modern pun mampu mendekatkan hasil tangkap nelayan kepada masyarakat dalam kondisi yang segar, sehat, dan aman.

"Diharapkan pasar ikan menjadi tempat UMKM bisa usaha secara nyaman. Pasar ikan modern diharapkan bisa menjadi jembatan kepada masyarakat nelayan, pedagang, dan masyarakat konsumen," kata Edhy dalam Peresmian Pasar Ikan Modern secara virtual, Jumat (6/11/2020).

Edhy menyebut, mudahnya masyarakat memperoleh ikan mampu meningkatkan konsumsi ikan masyarakat Sumatera Selatan, khususnya Palembang.

Memang, pasar tersebut didirikan untuk meningkatkan angka konsumsi ikan masyarakat Sumsel yang baru mencapai 44,36 kg/kapita pada 2019. Angka tersebut berada dibawah angka konsumsi ikan nasional yang mencapai 54,49 kg/kapita.

"Kita tahu makanan utama masyarakat Palembang selain nasi adalah ikan. Ikan merupakan menu di meja kita, selalu ada dalam setiap makanan dan jajajan, salah satunya pempek. Kalau memang dirasa perlu dibangun pasar ikan lagi di Palembang, Sulsel, kita siap," ucap Edhy.

Sebagai informasi, PIM ini terletak di Jalan P. Mangkunegara, 8 Ilir, Kec. Ilir Timur II. Pasar ini menempati lahan seluas 9.319 m2 yang terdiri dari 2 lantai dengan total luas bangunan 6.348 m2.

Baca juga: Pasokan dari Lumbung Ikan Nasional Diharapkan Bisa Atasi Gizi Buruk

Adapun fasilitas di PIM terdiri dari lapak ikan hidup, segar dan olahan sebanyak 154 unit, foodcourt 10 unit, coldstorage berkapasitas 15 ton 1 unit, ice flake machine kapasitas 1,5 ton/hari sebanyak 1 unit, tempat bongkar muat, IPAL, serta fasilitas penunjang berupa kantor pengelola, ruang promosi, ruang kesehatan dan mushola.

Saat ini, jumlah pedagang yang memanfaatkan PIM Palembang sebanyak 164 orang yang terdiri dari pedagang ikan segar, ikan hidup, restoran/kuliner dan komplimenter. Namun saat pandemi masih berlangsung, kapasitas pasar ikan akan dibatasi, hanya 1/3 dari kapasitas normal.

Nantinya jika pandemi sudah berlalu, akan makin banyak pedagang yang difasilitasi berjualan di pasar ikan modern.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pesetujuan KPR BSI Kini Hanya Butuh Waktu Satu Hari

Pesetujuan KPR BSI Kini Hanya Butuh Waktu Satu Hari

Spend Smart
Bank Sentral Inggris Diprediksi Pangkas Suku Bunga pada Mei 2024

Bank Sentral Inggris Diprediksi Pangkas Suku Bunga pada Mei 2024

Whats New
Cara Membuat Kartu ATM BCA Berfitur Contactless

Cara Membuat Kartu ATM BCA Berfitur Contactless

Work Smart
Pertanyaan Umum tapi Menjebak dalam Wawancara Kerja, Apa Itu dan Bagaimana Cara Jawabnya?

Pertanyaan Umum tapi Menjebak dalam Wawancara Kerja, Apa Itu dan Bagaimana Cara Jawabnya?

Work Smart
Menko Airlangga soal Kondisi Geopolitik Global: Belum Ada Apa-apa, Kita Tenang Saja...

Menko Airlangga soal Kondisi Geopolitik Global: Belum Ada Apa-apa, Kita Tenang Saja...

Whats New
Pasar Perdana adalah Apa? Ini Pengertian dan Alur Transaksinya

Pasar Perdana adalah Apa? Ini Pengertian dan Alur Transaksinya

Work Smart
Apa Dampak Konflik Iran-Israel ke Industri Penerbangan Indonesia?

Apa Dampak Konflik Iran-Israel ke Industri Penerbangan Indonesia?

Whats New
HUT Ke-35 BRI Insurance, Berharap Jadi Manfaat bagi Masyarakat

HUT Ke-35 BRI Insurance, Berharap Jadi Manfaat bagi Masyarakat

Rilis
Menperin Siapkan Insentif untuk Amankan Industri dari Dampak Konflik Timur Tengah

Menperin Siapkan Insentif untuk Amankan Industri dari Dampak Konflik Timur Tengah

Whats New
Respons Bapanas soal Program Bantuan Pangan Disebut di Sidang Sengketa Pilpres

Respons Bapanas soal Program Bantuan Pangan Disebut di Sidang Sengketa Pilpres

Whats New
Freeport Indonesia Catat Laba Bersih Rp 48,79 Triliun pada 2023, Setor Rp 3,35 Triliun ke Pemda Papua Tengah

Freeport Indonesia Catat Laba Bersih Rp 48,79 Triliun pada 2023, Setor Rp 3,35 Triliun ke Pemda Papua Tengah

Whats New
KPLP Kemenhub Atasi Insiden Kebakaran Kapal di Perairan Tanjung Berakit

KPLP Kemenhub Atasi Insiden Kebakaran Kapal di Perairan Tanjung Berakit

Whats New
Wamenkeu Sebut Suku Bunga The Fed Belum Akan Turun dalam Waktu Dekat

Wamenkeu Sebut Suku Bunga The Fed Belum Akan Turun dalam Waktu Dekat

Whats New
PNS yang Dipindah ke IKN Bisa Tempati Apartemen Mulai September

PNS yang Dipindah ke IKN Bisa Tempati Apartemen Mulai September

Whats New
RMKE: Ekspor Batu Bara Diuntungkan dari Pelemahan Rupiah

RMKE: Ekspor Batu Bara Diuntungkan dari Pelemahan Rupiah

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com