Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Kebal" Corona, Sektor Pertanian Tetap Tumbuh Positif

Kompas.com - 06/11/2020, 18:01 WIB
Yohana Artha Uly,
Yoga Sukmana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Sektor pertanian masih mencatatkan pertumbuhan yang positif pada kuartal III-2020, ketika kinerja sebagian besar sektor ekonomi lainnya tercatat negatif di tengah pandemi Covid-19.

Data Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan pertanian tumbuh 2,15 persen secara tahunan (year on year/yoy), laju pertumbuhan itu melambat tipis dari kuartal sebelumnya yang tumbuh 2,19 persen.

Pertumbuhan ekonomi Indonesia memang terkontraksi pada kuartal III-2020 dengan minus 3,49 persen. Pada sisi lapangan usaha laju ekonomi Indonesia di dominasi sektor industri, pertanian, perdagangan, konstruksi, dan pertambangan dengan porsi 64,13 persen terhadap Produk Domestik Bruto (PDB).

Baca juga: Ekonom: Indonesia Resesi, Masyarakat Diminta Tak Panik

Kendati demikian, dari kelima sektor tersebut hanya pertanian yang menunjukkan pertumbuhan positif. Sektor industri tercatat minus 4,31 persen, perdagangan minus 5,03 persen, konstruksi minus 4,52 persen dan pertambangan minus 4,28 persen.

Pengamat Pertanian dari Asosiasi Ekonomi Politik Indonesia, Khudori mengatakan, bertahannya kinerja positif sektor pertanian karena memang pangan terus dibutuhkan dalam kondisi ekonomi apapun. Oleh sebab itu, pandemi tak terlalu berpengaruh pada sektor ini.

"Boleh dibilang, Covid-19 relatif tidak memukul kinerja pertanian, ada pengaruh tapi kecil. Saat pandemi atau tidak, kebutuhan pangan orang enggak akan berhenti. Memang ada penurunan belanja karena daya beli turun, tapi orang kan tetap makan," ujarnya kepada Kompas.com, Jumat (6/11/2020).

Terkait laju pertumbuhan pertanian yang melambat pada kuartal III-2020, kata Khudori, hal tersebut memang sudah diperkirakan. Sebab pertumbuhan pada kuartal II-2020 terdorong adanya pergeseran puncak panen padi dari Maret ke April.

Baca juga: Indonesia Resesi, Jumlah Pengangguran Naik Jadi 9,77 Juta Orang

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Apa Itu Reksadana Pendapatan Tetap? Ini Arti, Keuntungan, dan Risikonya

Apa Itu Reksadana Pendapatan Tetap? Ini Arti, Keuntungan, dan Risikonya

Work Smart
BI Kerek Suku Bunga Acuan ke 6,25 Persen, Menko Airlangga: Sudah Pas..

BI Kerek Suku Bunga Acuan ke 6,25 Persen, Menko Airlangga: Sudah Pas..

Whats New
Suku Bunga Acuan BI Naik, Rupiah Masih Melemah

Suku Bunga Acuan BI Naik, Rupiah Masih Melemah

Whats New
Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru Pada Kamis 25 April 2024

Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru Pada Kamis 25 April 2024

Spend Smart
SMGR Gunakan 559.000 Ton Bahan Bakar Alternatif untuk Operasional, Apa Manfaatnya?

SMGR Gunakan 559.000 Ton Bahan Bakar Alternatif untuk Operasional, Apa Manfaatnya?

Whats New
Harga Emas Terbaru 25 April 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 25 April 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Harga Bahan Pokok Kamis 25 April 2024, Harga Cabai Rawit Merah Naik

Harga Bahan Pokok Kamis 25 April 2024, Harga Cabai Rawit Merah Naik

Whats New
Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di BNI hingga Bank Mandiri

Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di BNI hingga Bank Mandiri

Whats New
Harga Emas Dunia Melemah Seiring Meredanya Konflik Timur Tengah

Harga Emas Dunia Melemah Seiring Meredanya Konflik Timur Tengah

Whats New
IHSG dan Rupiah Melemah di Awal Sesi

IHSG dan Rupiah Melemah di Awal Sesi

Whats New
Terinspirasi Langkah Indonesia, Like-Minded Countries Suarakan Penundaan dan Perubahan Kebijakan EUDR

Terinspirasi Langkah Indonesia, Like-Minded Countries Suarakan Penundaan dan Perubahan Kebijakan EUDR

Whats New
Manfaat Rawat Inap Jadi Primadona Konsumen AXA Financial Indonesia

Manfaat Rawat Inap Jadi Primadona Konsumen AXA Financial Indonesia

Whats New
Kemenko Marves: Prabowo-Gibran Bakal Lanjutkan Proyek Kereta Cepat sampai Surabaya

Kemenko Marves: Prabowo-Gibran Bakal Lanjutkan Proyek Kereta Cepat sampai Surabaya

Whats New
Layani Angkutan Lebaran Perdana, Kereta Cepat Whoosh Angkut 222.309 Penumpang

Layani Angkutan Lebaran Perdana, Kereta Cepat Whoosh Angkut 222.309 Penumpang

Whats New
Laba Unilever Naik 3,1 Persen Menjadi Rp 1.4 Triliun pada Kuartal I-2024

Laba Unilever Naik 3,1 Persen Menjadi Rp 1.4 Triliun pada Kuartal I-2024

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com